July 31, 2019

Sat Res Narkoba Polrestabes Medan GKN Jermal 15


Medan,Topinformasi.com-Petugas Sat Res Narkoba Polrestabes Medan melakukan penggerebekan di lokasi yang dianggap rawan peredaran dan penyalahgunaan di Jalan Jermal 15 Medan, Provinsi Sumatera Utara ( Sumut), Rabu (31/7/2019) sore.

Meskipun beberapa orang berhasil lari kucar-kacir untuk meloloskan diri, petugas akhirnya berhasil mengamankan 5 orang pria yang diduga kuat terlibat peredaran/penyalahgunaan Narkoba beserta barang bukti berupa 6 paket sabu, puluhan alat isap sabu ( bong), senjata tajam, timbangan elektrik serta puluhan mesin judi jackpot.

Informasi dihimpun, penggerebekan ini bermula dari laporan masyarakat yang menyebutkan di lokasi tersebut rawan peredaran narkoba dan judi. Mendapatkan informasi itu, sejumlah personel Satres Narkoba Polrestabes Medan lalu turun ke lokasi.

Disana, personel melakukan pemeriksaan di sejumlah tempat yang dicurigai menjadi lapak konsumsi sabu. Alhasil dari penggerebekan itu, sebanyak 5 orang yang diduga pelaku penyalahgunaan narkotika diamankan dengan barang bukti sejumlah paket sabu, alat hisap, timbangan elektrik, pipet, kaca.

Selain itu petugas juga mengamankan puluhan unit mesin jackpot dan 1 unit meja judi tembak ikan. Usai diamankan, kelimanya dan seluruh barang bukti diboyong ke Polrestabes Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kasat Narkoba Polrestabes Medan, AKBP Raphael Sandy mengatakan kawasan Jalan Jermal 15 Medan ini merupakan daerah rawan kejahatan serta narkoba. 

Bahkan masyarakat setempat pernah melawan dan menyerang aparat kepolisian. ” Kita akan terus gelar Gerebek Kampung Narkoba (GKN) agar peredaran narkoba dapat kita basmi,” tegasnya.(red)



from TOPINFORMASI.COM https://ift.tt/313O1p2
Berita Viral
| July 31, 2019 |

Ungkap 146 Kasus Narkotika, Polres Asahan Bekuk 183 Orang Tersangka

MOKI, Asahan-Polres Asahan berhasil mengungkap sebanyak 146 kasus narkotika dan meringkus 183 orang tersangka. Hal tersebut merupakan hasil ungkap kasus pada periode Januari hingga Juli 2019. Barang bukti yang diamankan yakni sabu-sabu seberat 2.709,57 gram, daun ganja seberat 3.195,86 gram, 4 batang ganja dan 32 butir pil ekstasi.

Hal tersebut di ungkap Kapolres Asahan AKBP Faisal F. Napitupulu, S.I.K., M.H. saat menggelar temu pers di Mapolres Asahan, Rabu (31/07) saat melaksanakan pemusnahan barang bukti narkotika di Polres Asahan.

"Barang bukti narkotika yang kita musnahkan saat ini yaitu sabu-sabu seberat 2,3 kilogram, yang diamankan dari 2 orang tersangka masing-masing J-M (28) dan D-R (29). Kedua nya diamankan bulan Mei 2019 lalu di kawasan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan. Sebelumnya kita juga sudah melakukan pemusnahan narkotika dengan rincian sabu-sabu seberat 16.949,86 gram dan daun ganja sebanyak 25 batang dengan berat 20.793,65 gram. Hal tersebut merupakan hasil ungkap kasus sepanjang tahun 2018, dengan jumlah tersangka sebanyak 498 orang ", kata Faisal didampingi Kasat Narkoba AKP Antony Tarigan, S.H.

Mantan Kasubdit III/ Jatanras Ditreskrimum Polda Sumatera Utara ini menegaskan, pihak Polres Asahan bersama seluruh personil TNI, khusus nya dari Kodim 0208/ Asahan dan Angkatan Laut Tanjung Balai Asahan tetap berkomitmen untuk memberantas habis peredaran narkotika di Kabupaten Asahan.

"Hal ini sekaligus menjadi 'Warning' bagi anggota Polres Asahan tanpa terkecuali. Jangan coba-coba bermain dengan narkotika, pasti akan diproses dan juga akan dilakukan tindakan tegas terukur jika melakukan perlawanan. Siapa pun masyarakat yang memiliki informasi mengenai peredaran narkoba, silahkan laporkan kepada kami. Akan kami lakukan penyelidikan dan tindak tegas siapa pun pelaku nya", tegas orang nomor satu di Polres Asahan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Bupati Asahan H. Surya, BSc. yang hadir dalam pemusnahan barang bukti narkotika tersebut mengucapkan terima kasih, memberikan apresiasi setinggi-tinggi nya kepada Polres Asahan, Kodim 0208/ Asahan dan seluruh pihak yang terlibat dalam memberantas peredaran narkotika di Kabupaten Asahan.

"Narkoba ini dapat merusak masa depan anak bangsa jika terus menerus merajalela di Negara Republik Indonesia khususnya di Kabupaten Asahan. Kita tidak tahu akan jadi apa bangsa dan negara ini dimasa yang akan datang. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Asahan akan senantiasa mendukung upaya-upaya dari Kapolres Asahan, Dandim 0208/ Asahan dan seluruh pihak-pihak untuk memberantas narkoba di Kabupaten Asahan", ujar Surya

Pemerintah Kabupaten Asahan juga menghimbau seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan tempat tinggal masing-masing dari peredaran narkoba.

Barang bukti sabu-sabu dimusnahkan dengan cara direbus dan air nya dibuang ke selokan.

Turut hadir dalam pemusnahan barang bukti narkotika Dandim 0208/ Asahan, sejumlah Pejabat Utama dan Perwira Polres Asahan, petugas Labfor cabang Medan, mewakili Kejaksaan Negeri Kisaran, mewakili BNNK Asahan, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda Kabupaten Asahan. (doeha)


from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/2ysjYuR
Berita Viral
| July 31, 2019 |

Wakil Bupati Pati : Jaminan Kesehatan Karyawan Jadi Tanggung Jawab Perusahaan

MOKI, PATI-Bertempat di Hotel Safin, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin) hari ini menghadiri acara penandatanganan MoU antara BPJS Kesehatan Cabang Pati dengan DPK Apindo Pati. Kegiatan ini juga diikuti dengan pembinaan pada berbagai badan usaha terkait  kewajiban pemberian jaminan perlindungan kesehatan bagi pegawai.

Safin mengatakan bahwa kerjasama antara pengusaha dengan BPJS ini memang diperlukan. "Ini sebagai langkah antisipatif manakala terjadi kejadian – kejadian yang tak diinginkan, BPJS dapat membantu. Dan hal tersebut merupakan safety bagi perusahaan", tutur Wabup.

Menurut Safin ini juga merupakan bentuk tanggung jawab dari perusahaan. "Dan dengan adanya jaminan kesehatan, karyawan pasti akan merasa dihargai. Dan tentunya, karyawan akan merasa lebih nyaman dalam bekerja", ujarnya.

Ia menyebut, apabila daerah tidak banyak memiliki perusahaan, maka otomatis daerah tersebut tidak akan cepat maju.

"Tidak harus usaha – usaha dalam skala besar, namun usaha – usaha kecil pun mampu untuk menampung tenaga kerja", terang Safin.

Apabila pengusaha bisnisnya maju namun karyawannya belum sejahtera, menurut Wabup itu indikasi yang kurang baik.

Oleh karena itu, antara pengusaha dan pekerja ia harapkan dapat saling mendorong dan mengisi guna menciptakan kemanfaatan bersama.

Mewakili APINDO Pati, Agung Harsanto menambahkan bahwa Apindo akan selalu berusaha mendukung program pemerintah.

Terlebih, lanjut Agung, dalam Undang – Undang disebutkan bahwa setiap warga negara wajib menjadi peserta BPJS.

"Hanya saja terkait keanggotaan maupun hal lainnya, memang harus secara bertahap. Ada kurang lebih 95 perusahaan yang masuk atau tergabung di APINDO ini, dan kedepan akan kita dorong agar lebih banyak lagi yang dapat tergabung dalam keanggotaan  BPJS, ujarnya.

Agung menyebut kepesertaan di BPJS, memang mempunyai banyak keuntungan. Diantaranya adalah perusahaan dapat mengalihkan terjadinya resiko, yaitu apabila terjadi peristiwa, atau kecelakaan kerja maupun kesehatan, dapat tercover oleh BPJS.

"Selain kami yang nantinya akan mendorong Apindo, pengusaha beserta para pekerjanya untuk ikut kepesertaan di BPJS, BPJS juga mempunyai kewajiban untuk terus meningkatkan kinerjanya", tutupnya. (Red)


from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/2Zs6bk8
Berita Viral
| July 31, 2019 |

Bupati Pati Minta KKN UMK Fokus Bantu Kepala Desa Berdayakan Masyarakat

MOKI, PATI-Bupati Pati Haryanto menyambut kedatangan 660 mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Pati.

Seremoni penyambutan dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (31/7), dan dihadiri pula oleh jajaran rektorat dan dosen pendamping KKN UMK.

Sebagaimana dilaporkan Kepala Bappeda Pati Pujo Winarno, KKN UMK dilaksanakan 31 Juli sampai 31 Agustus 2019.

Sebanyak 660 mahasiswa akan ditempatkan di seluruh desa yang ada di Kecamatan Jaken dan Jakenan. Pembagiannya, 315 mahasiswa di Kecamatan Jaken dan 345 mahasiswa di Jakenan.

Kepada para mahasiswa, Haryanto berpesan agar mereka mengutamakan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program Pemkab Pati dalam mengentaskan kemiskinan.

"Tidak perlu program fisik. Karena waktu yang tersedia hanya satu bulan, tentu tidak cukup. Bantu saja Pak Kades dalam pemberdayaan masyarakat. Bantu dalam program pemberdayaan dan pengelolaan keuangan. Insyaa Allah bermanfaat," ungkap Haryanto.

Haryanto berharap, mahasiswa dapat membantu kepala desa dalam program pengentasan kemiskinan di masing-masing desa.

Ia menjelaskan, dirinya memang selama ini mengarahkan para Kades agar mengutamakan pengelolaan dana desa untuk program pemberdayaan masyarakat.

"Karena dana desa ini nilainya miliaran. Rata-rata desa mengelola lebih dari Rp 1 miliar. Bahkan ada yang hampir Rp 3 miliar, khususnya desa yang masuk kategori tertinggal. Kategori ini mendapat afirmasi nilai pembagian dana desa. Harapannya untuk memacu pengentasan kemiskinan agar lebih optimal," paparnya.

Haryanto menekankan pada mahasiswa untuk membantu program pengentasan kemiskinan, sebab sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang ia canangkan,  pada akhir masa jabatannya, ia menargetkan angka kemiskinan turun ke angka 9 persen.

"Alhamdulillah, dengan berbagai langkah yang kami lakukan, pada tahun kedua periode kedua periode kepemimpinan saya, angka kemiskinan sudah turun ke angka 9,9 persen. Dulu awal menjabat pada periode pertama, angka kemiskinan masih di atas 13 persen," jelasnya.

Haryanto menyebut, penurunan angka kemiskinan memang cukup sulit. Bergantung pada beberapa variabel.

"Yang penting Kades dibantu untuk pemberdayaan masyarakat," imbaunya sekali lagi.

Senada dengan Bupati Haryanto, Rektor UMK Suparnyo pun mengarahkan mahasiswanya untuk membantu program Bupati dalam mengentaskan kemiskinan. (Red)


from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/2YgMHCq
Berita Viral
| July 31, 2019 |

Setahun lebih, Akhirnya Polres Sumenep Ungkap Kasus Penembakan Yang Merenggut Nyawa Warga Pulau Talango

MOKI, Sumenep – Setalah  satahun lebih pelaku Kasus pembunuhan terhadap Ibnu Hajar (60) warga Desa Cabbiya, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur akhirnya terungkap.

Polisi menangkap dua dari tiga orang yang diduga terlibat dalam  pembunuhan yang terjadi pada Jumat (20/4/2018) tahun lalu. Bahkan polisi juga berhasil mengungkap motif para pelaku.

Kasat Reskrim Polres Sumenep AKBP Muslimin menjelaskan, tiga pelaku yang tega menghilangkan nyawa seseorang dengan rencana itu masing-masing inisial M (38), warga Desa Essang, Kecamatan Talango. Kemudian juga inisial N, warga Desa Cabbiya, Kecamatan Talango.

“Dua pelaku ini, M dan N yang merencanakan pembunuhan terhadap korban dengan menyuruh seorang pembunuh bayaran inisial K yang kini masih DPO. Korban dibunuh dengan cara ditembak,” bebernya.

Lanjut Muslimin, motif pembunuhan ini karena korban diduga telah  menggunakan ilmu santet kepada orang tua dari salah seorang tersangka, hingga orang tuanya meninggal dunia,

"Tersangka inisial M memberikan uang sebesar Rp 15 juta kepada pelaku yang jadi DPO untuk melakukan pembunuhan terhadap korban, dan M juga ikut dalam perencanaan pembunuhan dan ikut mengawasi saat terjadinya pembunuhan terhadap korban," kata AKBP Muslimin kepada awak media. Rabu (31/7/19)

Lanjut Muslimin, sementara peran N, dia ikut dalam perencanaan pembunuhan juga terhadap korban. Dia mengundang pembunuh bayaran, dan ikut mengawasi saat terjadinya pembunuhan terhadap korban.

"Akibat perbuatan tersebut, korban mengalami luka tembak pada dada kanan hingga tembus dan keluar dari dada kiri. Luka tembak pada pantat kiri hingga tembus dan keluar pada pantat kanan. Luka lecet pada pinggul kanan dan juga luka memar pada punggung. Hingga akhirnya korban meninggal dunia," jelasnya.

Sambung Muslimin, polisi berhasil mengamankan barang bukti (BB) berupa satu buah proyektil yang diambil dari tubuh korban, satu buah baju muslim warna kuning kecoklatan, satu buah celana dalam warna abu-abu dan satu buah sarung warna coklat kekuningan.

“Atas perbuatanya tersangka dijerat Pasal 340 Subs pasal 338 Jo pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara,” pungkasnya.(Sar)


from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/32YglLf
Berita Viral
| July 31, 2019 |

Tim Pegasus Polsek Pancurbatu Ungkap Pelaku Pencurian Ranmor

Medan,Topinformasi.com-Tim Pegasus Polsek Pancur batu berhasil menangkap pelaku pencurian terkait Kasus 363 KUHPidana  sesuai dengan Laporan  Polisi Nomor : LP/ 1234/ VII / 2019/ RESTABES MDN/ SEK PC BATU,Terhadap Tersangka Rojek Julvan Dame Napitupulu (16) warga Perumahan Griya Milala Rumah Tengah Blok P3 Desa Namo Bintang Kec. Pancur Batu Kab. Deli Serdang,Dan Johannes Christian Napitupulu (23 )warga Perumahan Griya Milala Blok P4 No 22 Desa Namo Bintang Kec. Pancur Batu Kab. Deli Serdang,sabtu (27/9) sekira pukul 08.00 Wib.
Menanggapi laporan tersebut polisi bergerak mencari keterangan korban Jafet Donal Purba (39)warga Perumahan Griya Milala Blok Q 9 No 1 Desa Namo Bintang Kec. Pancur Batu Kab. Deli Serdang.

Alhasil,Bermula dari Tim Pegasus Polsek Pancur Batu  mendapat informasi dari masyarakat  bahwasannya ke 2 (dua) TSK berada di jln. Simpang Selayang Agen Botot/Barang Bekas yang akan menjual BB.

Setelah mendapat informasi tersebut, kemudian Tim Pegasus Polsek Pancur Batu  langsung menuju TKP, sesampai di TKP, Tim Pegasus langsung menangkap kedua Tersangka, kemudian TSK diinterogasi dan mengakui bahwasanya barang2 tersebut adalah hasil curian dari milik korban.
Kemudian Tim Pegasus Polsek pancur batu lanjut membawa TSK dan BB ke Polsek guna proses Penyidikan lebih lanjut.

Barang Bukti yang diamankan yakni
1 (satu)set pagar Besi warna Hitam,1 (satu)pagar Besi warna hitam,1(satu) unit Becak warna Hitam BK 3770 ABU.

Kapolsek Pancurbatu Kompol Faidir Chaniago SH membenarkan penangkapan tersangka pencurian kasus 363 KUHPidana dengan ancaman 5 tahun penjara.(red)





from TOPINFORMASI.COM https://ift.tt/2Mu49fq
Berita Viral
| July 31, 2019 |

Tim Pegasus Polrestabes Medan Ungkap Becak Hantu Pelaku Curanmor



Medan,Topinformasi.com-Tim Pegasus Polrestabes Medan kembali berhasil ungkap Becak hantu atau pelaku pencurian yang sudah beraksi di 26 TKP. Para pelaku pencurian yang viral di media sosial baik Facebook, Instragram dan beberapa media sosial lainnya dengan sebutan becak hantu.


Kawanan ini disebut becak hantu dikarenakan pada saat beraksi menggunakan becak bermotor jenis pengangkut barang dan menggunakan penutup wajah dan kepala yang mirip hantu.

Doa orang pelaku yang baru saja ditangkap berinisial DOL ( 16 ) warga Jalan Perumnas Mandala dan KEM ( 15 ) yang juga warga Perumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan. Keduanya masih berstatus pelajar. Dalam usianya yang relatif muda namun keduanya sudah melakukan pencurian di 26 TKP dianataranya : Jalan Sutrisno dengan hasil curian 1 unit Sepeda Motor MIO, di Jalan Wahidin dua kali melakukan pencurian dengan hasil curian 1 unit becak Bermotor merk Jetwin dan 1 unit sepeda motor Honda Supra Fit, Jalan Mandala dengan hasil curian 1 unit becak bermotor, Jalan Asia dengan hasil curian Honda Beat, Jalan Aksara juga Honda Beat, Jalan Letda Sujono juga Honda Beat, Jalan Denai Juga Honda Beat, Jalan HM.Yamin, Jupiter MX dan masih banyak lagi lokasi lainya.

Tim Pegasus Polrestabes Medan berhasil menangkap pelaku komplotan becak hantu berkat hasil rekaman CCTV yang di dapat dari TKP, dari hasil analisa rekaman CCTV akhirnya kami berhasil menangkap lagi dua pelaku becak hantu yang masih berstatus pelajar yang berumur 15 dan 16 tahun dengan inisial DOL dan KEM warga perumnas Mandala,” ucap Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha Prawira pada ( 31/7) pagi.

Lanjut Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yuda , pengungkapan ini berawal pada saat korban Erika (39) warga jalan Nikel no 169 Kelurahan Suka Ramai Kecamatan Medan Area memarkirkan sepeda motornya di depan rumah yang saat itu sedang di renovasi di Jalan Wahidin Gang Lurah, saat korban keluar rumah tiba-tiba ia tidak lagi melihat sepeda motor Honda Supra miliknya di tempat semula, lalu korban membuat laporan pengaduan ke Polsek Medan Area.

“Mendapat laporan itu, tim Pegasus langsung melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi, lalu pada tanggal (39/7) jam 03:00 WIB tim Pegasus mendapatkan informasi bahwa dua orang pelaku sedang berada di Desa Selambo Amplas, lalu Pegasus bergerak menuju lokasi yang disebutkan dan berhasil menangkap dua orang pelaku yang pada saat ditangkap lagi tertidur pulas, untuk proses penyelidikan dan pemeriksaan kedua pelaku diboyong ke Satreskrim Polrestabes Medan. Selain itu kami juga memburu otak pelaku yang merekrut anak dibawah umur untuk melakukan pencurian,” pungkas Putu.(red)




from TOPINFORMASI.COM https://ift.tt/2MmmB9U
Berita Viral
| July 31, 2019 |

Gegara Uang Rp50ribu, Lubis Dipukuli Nasution, Hingga Babak Belur

PATUMBAK | M.ILham Akbar Lubis (27) Warga Jalan M.Nawi Harahap Gang Sepakat No12 Kelurahan Siti Rejo III Kecamatan Medan Amplas ketiban apes  Pasalnya hanya gara-gara belum bayar utang Rp 50ribu, wajah babak belur bogem teman sendiri Minggu (28/7) sekira jam 19.15 wib,"Aku dipukuli Pelaku MHD.Abdul Hakim Nasution (30) Warga Jalan Nahagia Medan hanya gara-gara belum bayar utang Rp 50ribu di Jalan M.Nawi Harahap Gang Dame Kelurahan Siti Rejo Kecamatan Medan Amplas,"ujar Lubis sembari meringis menahan sakit di Mapolsek Patumbak Senin (29/7) dini hari

Menurutnya kalau dirinya berniat mau membayar utangnya itu pada malam kejadian itu juga, namun Nasution tak sabar dan memaksa harus ada, dan tiba-tiba Nasution bertindak kasar, langsung memukuli Lubus dengan berigas hingga telentang telungkup.Akibat pukulan Nasution yang bertebi-tubi itu, Lubis mengalami luka pada bagian Mata sebelah kanan, tak hanya itu saja, Lubis juga mengaku kepala dan tubuhnya juga habis di pukuli Nasution sampai Lubis telentang dan tersungkur ke tanah.

"Pokoknya cepek kali aku di pukulinya, ditunjanginya sampai aku tersungkur, telentang di tanah tak berdaya dan," sebut Lubis seraya menunjukkan STPL Nomor/564/VII/2019/SU/ Polrestabes Medan/Sek Patumbak.Dikatakan Lubis, ketika itu dirinya tak berani melawan karna takut, dan lagi pula Lubis tak berani. Tapi walaupun begitu Lubis tetap mengambil langkah hukum dan mengadukan perbuatan Nasution ke Mapolsek Patumbak.

"Dari pada aku melawan, dan kami berkelahi, urusannya bisa lebih panjang lebih baik aku pilih melaporkan si Nasution itu ke Polisi.," bilang Lubis yang di dampingi seorang perempuan yang mengaku melihat Lubis di pukuli Nasution.Sementata perempuan bertubuh kecil mungil yang tak mau menyebutkan namanya itu menuturkan bahwa dirinya siap di jadikan saksi." Aku yang melihat kejadian itu, aku siap di jadikan saksi,"ucap perempuan tersebut sembil menatap Lubis

Akhirnya Lubis dan perempuan itu pun berpamitan dan langsung pergi, " Makasi ya bang. Aku ini Kawan Rasid, abang kenalkan sama Rasid, kawannya bang Zulham dan bang Dedi yang juga wartawan itu," pungkas Lubis seraya berharap Muda-mudahan laporannya cepat di proses dan dia (Nasution) cepat di tangkap.Kanit Reskrim Polsek Patumbak Iptu Budiman Simanjuntak SE.MH. Selasa (30/7) sore menyebutkan setiap laporan masyarakat akan di tindak lanjuti. "Kita akan pelajari dan tindak lanjuti laporan korban,"pungkas Kanit

from TOPINFORMASI.COM https://ift.tt/2GA6wtq
Berita Viral
| July 31, 2019 |

Miliki 100 Butir Pil Ekstasi, Sialagan dan Marbun Terdiam Dengar Kesaksian Polisi

PN MEDAN, Topinformasi | Sarwedi Sialagan dan Winner Marbun alias Bonggol terdakwa kasus kepemilikan Narkoba jenis pil ektasi sebanyak 100 butir, hanya bisa terdiam mendengarkan keterang saksi polisi yang menangkapnya dalam menyamar

Dua petugas polisi yang diketahui bernama Yudi Atmaja dan Leornado dalam kesaksiannya di hadapan majelis hakim Jarihat Simarmata, yang memipin sidang di Ruang Cakra 7 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (30/8) sore menyebutkan, mengatakan, awal penangkapan kedua terdakwa pada Februari 2019, mereka terlebih dahulu memancing terdakwa Winner dan memesan narkoba itu.

Winner kemudian menjumpai Sarwedi dengan berdalih ada seseorang yang ingin membeli barang haram itu. Setelah sepakat, Winner bersama rekannya Tris (DPO) pergi ke rumah Winner, di Jalan. Melati, Pasar V, Tanjung Sari Medan. Mereka kemudian menghubungi Yudi Atmajaya (polisi yang menyamar) setelah itu barang tersebut mereka berikan.

"Ekstasinya 100 butir ditemukan sewaktu transaksi. Awalnya kita  berkomunikasi dengan  Marbun, dan kita langsung melakukan penangkapan," ungkap saksi di hadapan Hakim Ketua Jarihat Simarmata, Menurut saksi, kedua terdakwa jadi kurir ekstasi atas suruhan Edi Purba yang juga masih DPO dan akan dijual seharga Rp15 juta. "Harga kesepakatannya Rp15 juta untuk 100 butir ekstasi," ujar saksi.Tergiur dengan harga itu, tanpa berlama-lama kedua terdakwa mau langsung bertransaksi dengan polisi yang menyamar jadi pembeli.

"Pada saat penangkapan ditemukan dan disita barang bukti berupa 2  bungkus plastik klip bening tembus pandang  yang berisikan narkotika jenis pil ekstasi  berwarna biru  sebanyak 100  butir dengan berat keseluruhan seberat 21 gram," urai saksi.Menyikapi keterangan saksi, sebelum palu si ketuk, Ketua Majelis Hakim Jarihat Simarmata, langsung menanyakan kepada kedua terdakwa. " Bagaimana terdakwa, apa benar yang di kata kedua saksi ini,"tanya Majelis Hakim.

Sambil menapatap tajam kepada ke dua saksi, Kedua terdakwa pun secara bergantian membenarkan apa yang di kata saksi. " Benar yang mulia, tidak ada yang salah, semuanya benar,"ucap terdakwa dan selanjutnya sidang di tunda dan dilanjutkan pekan depan agenda yang lain.Diketahui akibat perbuatannya, jaksa penuntut umum menjerat kedua terdakwa  dengan pidana Pasal 112 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

from TOPINFORMASI.COM https://ift.tt/2Zn7qAK
Berita Viral
| July 31, 2019 |

Diduga Bawa Narkoba, Mobil Honda Brio BK1539 FX Kabur Saat Lihat Razia Polisi


Medan,Topinformasi.com-Nelson Damanik (29) warga  Pasar 2 Tembung bersama 2 temannya Felis Fernando Hutagalung (20) Warga Jalan SM Raja Pintu Air dan Rifin (20) Denai ketakutan melihat razia. Pasalnya Nelson langsung banting setir tancap gas melarikan mobil Honda Brio warna putih BK1539 FX yang dikemudikannya masuk kedalam area Terminal Terpadu Amplas Sinin (29/7) malam.

Akibat aksinya itu membuat sejumlah polisi yang sedang melakukan razia rutin dipimpin Pawas Kanit Intel Iptu Lumban Batu di Jalan Panglima Denai tepatnya di depan Terminal Terpadu Amplas curiga
dan langsung melakukan pengejaran.

Selanjutnya setelah diberhentikan, polisi langsung melakukan pengeledahan, awalnya polisi melakukan pengeledahan  terhadap pengemudi mobil dan dua penumpang yang dicurigai yang ada di dalam mobil tersebut ada menyimpan narkoba dan benda terlarang lainnya.

Pantauan wartawan di lokasi terlihat satu-persatu dengan teliti polisi melakukan pemeriksaan ketiga pria itu, hanya saja
dari tiga pria itu polisi tidak menemukan apa pun. Namun kecurigaan polisi bertambah kuat, soalnya dari ketiga pria tersebut seorang diantaranya tiba-tiba melarikan diri seusai di lakukan pemeriksaan.

Mengetahui ada yang melarikan diri, polisi tak tinggal diam, dan lalu melakukan pengejaran, hanya saja karena ketatun lari pemuda itu lebih cepat dari polisi dan pria itu akhirnya menghilang di kegelapan.

Tak sampai di situ, selanjutnya polisi melakukan pemeriksaan seluruh barang-barang dan tempat-tempat yang di curingai yang ada di dalam mobil tersenut, lagi-lagi polisi tak menemui hasil .

Namun dari pemeriksaan itu, tanpa diduga polisi menemukan sebilah senjata tajam berbentuk keris terselip di dinding mobil tersebut. Dan saat ditanyakan senjata tajam itu milik siapa, kedua pria tak mau mengakui dan berkilah kalau senjata tajam itu milik Rifin yang melarikan diri.

"Punya siapa senjata tajam ini,"tanya polisi. Dengan nada gugup dan terlihat mangkin ketakutan kedua pria itu menjawab." Senjata tajam Itu bukan punya
kami pak, kami nggak ada bawa senjata tajam, itu mungkin  punya kawan kami yang lari tadi,"ucap Nelson Damanik dan Felis Fernando ketakutan.

Pencarianpun kembali di lanjutkan, kali ini polisi menyisir lokasi sekitar terminal, semua tempat yang di curigai dengan senter, tapi lagi-lagi juga tak menemukan apa-apa.

Selanjutnya usai menyisir lokasi yang di curigai, kemudian kedua pria yang diduga ingin melakukan kejatan berama mobilnya terpaksa di boyong ke Mapolsek Patumbak untuk di lakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Ya kita terpaksa memboyong kedua pria ini ke komamdo, karna dari dalam mobinya kita ada menemukan senjata tajam berbentuk rencong terbuat dari kuningan,"ujar Kanit Intel Iptu Lumban Batu di lokasi pengeledahan.

Menurut Kanit Intel yang dini hari itu selaku Pawas menyebutkan, bahwa pihaknya curiga dan menduga kalau pria tersebut ingin melakukan kejahatan.

"Kalau mereka berniat baik, kenapa harus melarikan diri saat melihat ada razia,awalnya kita curiga mobil itu bawa narkona atau mau melakukan kejahatan lainnya, berjam-jam kita periksa baik kepada pengemudi dan juga penumpang bahkan di sekeliling tempat yang di curigai.
namun akhirnya kita ada menemukan senjata tajam di dalam mobilnya,"pungkas Iptu Lumban Batu.(red)

from TOPINFORMASI.COM https://ift.tt/2YwQVFg
Berita Viral
| July 31, 2019 |

Terciduk..! ! Hendak Gelar Pesta Narkoba Dikuburan Diciduk Polisi.

Medan,Topinformasi.com-Tim Pegasus Polsek Medan Kota tangkap dan Ungkap  Edwin (44) warga Jalan Simpang Limun Kecamatan Medan Kota yang berhasil diringkus usai memakai narkoba bersama teman- temannya( buron) di seputaran area kuburan Mesjid Raya Medan Maimun.Rabu (24/7/2019) sekitar pukul 00.15 Wib.

Informasi yang didapat Usai dilakukannya pres Rilis Selasa (30/7/2019) tadi Sore, melalui Kanit Reskrim Polsek Medan Kota  Iptu. Ainul Yaqin yang didampingi Panit Reskrim Ipda Asrul Efendi Rambe tersangka Edwin Tanjung  berhasil diringkus berkat adanya laporan masyarakat bahwa diareal pekuburan Mesjid Raya Kecamatan  Medan Maimun kerap dijadikan lokasi pesta  untuk memakai narkoba .

Bermula dari laporan warga tersebut tim Pegasus Polsek Medan Kota pun menyisir seluruh areal lokasi kuburan tersebut dan melihat sekumpulan orang sedang berpesta narkoba , saat tim hendak mendekati kumpulan orang diduga melakukan pesta narkoba tersebut berlari berhamburan .

Tidak mau buruannya kabur, tim Pegasus Polsek Medan Kota pun mengejar para targetnya tersebut, dan berhasil meringkus salah satu dari buruannya bernama   Edwin Tanjung dari Jalan Brigjen Katamso Gang .Asli Kecamatan Medan Maimun .
 
" Sambung Iptu. Ainul Yaqin SIK Kanit Reskrim Medan Kota, membenarkan timnya berhasil meringkus salah satu target yang diduga pelaku narkoba bernama Edwin Tanjung warga Jalan Simpang Limun, dan juga sudah diadakan kegiatan press riliss terkait kasusnya tersebut serta barang bukti yang berhasil disita 1 paket plastik sisa diduga berisi sabu , 1 unit HP , 1 bahan pematik api , 1 cup air mineral yang sudah dirakit beserta pipa kaca sebagai alat untuk menghisap sabu,dan 1 buah pipet runcing plastik.

Selanjutnya menurut  Iptu .Ainul Yaqin SIK tersangka Edwin Tanjung akan melengkapi berkas kelanjutannya untuk di proses ketingkat selanjutnya  dan teman- temannya yang lari akan kita lacak.," pungkas Iptu.Ainul Yaqin.(HP)


from TOPINFORMASI.COM https://ift.tt/2SSKU08
Berita Viral
| July 31, 2019 |

Terungkap..!! Leles Warga Srikaton Dijadikan Tumbal, Fakta Persidangan Yasir Pemilik Tanah Yang Berbatasan Dengan Tanah Ngasrinah Tidak Pernah Tanda Tangan Pengukuran

MOKI, PATI-Leles Warga Srikaton, Jaken, Pati yang terjerat kasus pencurian kayu, dalam persidangan yang ke 4 (empat) di Pengadilan Negeri Pati dengan didampingi tim pengacara Adv. Moh Agus Prasetiya, SH, Adv. Joko Sutrisno, SH, Adv. Agung Bayu Prasetyo, SH dan Adv. Bowo Setiadi, SH menghadir saksi A De Charge (Saksi meringankan) dihadapan Majelis Hakim Lisfer Berutu, SH. MH (Ketua), Grace Meilanie PDT Pasau, SH. M. Hum (Anggota) dan Agung Iriawan, SH. MH. Selasa, 30/7/2019.

Empat saksi a de charge (Saksi meringankan) adalah Yasir pemilik tanah yang berbatasan dengan tanah milik Ngasrinah, Surahman Ketua RT 05 RW. 03 Dukuh Watur, Desa Srikaton, Suwardi tetangga Ngasrinah dan satu tambahan saksi lagi yang menjelaskan harga kayu.

Fakta persidangan dari keterangan saksi dihadapan Majelis Hakim, Surahman menjelaskan status tanah milik Ngasrinah saat ini merupakan lahan kosong, tapi pinggirnya ada tanaman pohon jati. Tanah tersebut disewakan oleh Ngasrinah Kepada Suwito mulai April 2009 sampai April 2019. Dibuktikan dengan surat pernyataan sewa antara Suwito dan Ngasrinah. Surahman juag menjelaskan kalau Suwito pernah datang kerumahnya sambil membawa surat pernyataan sewa dan memberitahukan kalau telah menyewa tanah Ngasrinah untuk usaha pembuatan batu bata merah. Mulai 2015 tanah tersebut sudah kosong tidak digunakan lagi karena Suwito bangkrut dan lahan jadi kosong meskioun sewanya masih April 2019.  Karena jadi lahan kosong tanah tersebut dirumat oleh Lasmirah dan ditanami pohon pisang.

Sedangkan saksi Suwardi menceritakan pada Tahun 2015 Ngasrinah pernah datang kerumahnya dan mengatakan kalau tanahnya mau di bagi waris menjadi 3 untuk anaknya. Suwardi juga membenarkan kalau tanah Ngasrinah benar disewakan oleh Suwito anak dari Yasiran.

Pada giliran saksi Yasir dimintai keteranagn oleh pengacara terdakwa, apakah pernah dimintai tanda tangan saat pengukuran tanah untuk pengajuan sertifikat.

Dari keterangan Yasir yang pemilik tanah yang berbatasan dengan tanah milik Ngasrinah. Yasir menjelaskan tidak pernah dimintai tanda tangan atau cap jempol pengukuran batas tanah. Tanaman pohon jati dipinggir tanah Ngasrinah yang menanam adalah ayahnya Leles.

Ketika Hakim kembali menanyakan pernahkah tanda tangan pengukuran batas tanah sambil menunjukan sakinan Sertifikat, karena namanya ada dalam sertifikat atas nama H. Endah Dwi Winarni, SH. MH dan menyetujui di saksikan perangkat desa Srikaton. Menjawab pertanyaan Hakim, Yasir kembali menjawab sama, tidak pernah diundang untuk tanda tangan pengukuran batas tanah.

Selesai sidang Adv. Moh Agus Prasetiya, SH salah satu pengacara terdakwa dalam keterangan PERS mengatakan,"Saat ini kami fokus pada permasalahan pencurian, masalah keterangan saksi yang mengatakan tidak pernah tanda tangan pengukuran batas tanah akan kami pisahkan kasus tersendiri nantinya. Sidang akan datang kami akan berusaha menghadirkan ahli untuk bersaksi terkait dengan taksiran harga kayu sesuai spesifikasinya,"katanya. (Aris)


from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/2OunsYD
Berita Viral
| July 31, 2019 |

July 30, 2019

Uji Kompetensi, Begini Harapan Kadiskop Sumenep

MOKI, Sumenep - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskop UM) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar uji kompetensi bagi pelaku usaha yang ada di Kabupaten Sumenep.

Pelaksanaan uji kompetensi pelaku usaha untuk meningkatkan uji kelayakan usaha ini berlangsung di Gedung STKIP PGRI Sumenep. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Universitas Merdeka Malang.

Kepala Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Sumenep, Drs. Fajar Rahman,M.Si menyampaikan terimah kepada para peserta pelaku usaha.

"Kami sampaikan banyak terimah kasi kepada para peserta yg telah menyempatkan waktunya mengikuti uji kompetensi pelaku usaha,"katanya. Senin (29/7)

Ia berharap, kegiatan uji kompetensi bagi pelaku usaha ini bisa digunakan dengan sebaik-baiknya. Sebab, Dinas Koperasi baru tahun ini mengadakan acara tersebut. Bahkan, acara ini diharapkan dilaksanakan secara rutin.

“Bagi peserta gunakanlah kesempatan kegiatan ini dengan sebaik mungkin, ikuti uji kompetensi ini sebaik-baiknya, karena disitu kita bisa membaca sejauh mana kemampuan para pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya,” pintanya.

Menurutnya, dengan adanya pelaksanaan ini, pihaknya juga meminta supaya pelaku usaha yang ada di kota sumekar ini mampu bersaing dan bisa mencari jaringan sendiri dalam pemasarannya.

“Adanya sistem IT yang ada saat ini agar digunakan dengan baik, supaya nantinya para pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya dengan baik,” tegasnya.

Adapun untuk Tim assesor sendiri ada 5 orang yang kesemuanya berasal dari Universitas Merdeka Malang.

Sebanyak 120 peserta pelaku usaha dari beberapa UMKM yang ada di ujung timur pulau madura Kabupaten Sumenep ini. 14 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga hadir pada kesempatan itu.
(Sar)


from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/2YwF2iA
Berita Viral
| July 30, 2019 |

Melihat Tangisan Guru Honorer, Joko Sutrisno Siap Jadi Pengacara Bupati Kudus M. Tamzil

MOKI, PATI-Melihat tangisan ratusan guru honorer Kabupaten Kudus yang mendo'akan Bupati Kudus M. Tamzil yang tersandung OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Adv. Joko Sutrisno, SH pengacara asal Sukolilo Pati cucu Demang Wotan anak dari Tambah Al Usup dan Sumarni siap menjadi pengacara M. Tamzil secara suka rela.

Adv. Joko Sutrisno, SH merupakan Alumni lulusan Fakultas UMK Kudus yang meraih nilai terbaik (Claumad) juga sudah melalang buwana sehingga diakui di tingkat Nasional.

Kesiapan menjadi pengacara M.Tamzil secara suka rela ini karena merasa prihatin atas tangisan guru-guru honorer saat mendoakan keselamatan Bupati Kudus tersebut.

"Melihat tangisan guru-guru honorer, saya sangat prihatin. Dari keprihatinan saya tersebut, saya siap menjadi pengacara Bupati Kudus M. Tamzil yang terkena OTT Komisi Pemberantasan Korupsi,"jelas Adv. Joko Sutrisno, SH kepada MOKI.

Adv. Joko Sutrisno, SH sebelumnya juga pernah menjadi tim pengacara Rizal Ramli dan sering beracara di Makamah Konstitusi, sehingga karirnya semakin melejit dan dikenal banyak orang. (Aris)


from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/2YbgDj6
Berita Viral
| July 30, 2019 |

Tim Pegasus Polsek Delitua Amankan Pelaku Curanmor

Medan,Topinformasi.com-Tim Pegasus Polsek Delitua mengamankan Pelaku Curanmor sepeda motor Yamaha Mio warna putih BK 5342 AAR,yakni Rudi Hartono ( 37 ) warga Jalan Suka Tirta No.86 A Kelurahan Suka Makmur Kecamatan Medan Johor, Senin (29/7) 2019 sekira pukul 20.30 WIB.

Berawal dari korban Yudi (26)warga Jln.Suka Sabar Ujung Kel.Suka Makmur Kec.Medan Johor tiba dirumahnya dan memarkirkan sepeda motornya di teras rumah ,namun korban lupa mencabut kunci sepeda motornya sehingga pada saat parkir kunci sepeda motor korban tergantung, sekitar pukul 20.00 Wib.

Kemudian pada saat korban sedang berada di dalam rumahnya dan mendengar suara sepeda motornya hidup dan dibawa pergi ,selanjutnya korban keluar rumah dan melihat sepeda motornya sudah tidak ada lagi.

lalu korban pun  menanyakan kepada warga bahwa ada yang mengambil sepeda motornya, selanjutnya warga mengatakan bahwa pelaku Rudi Hartono yang membawa sepeda motornya .

Selanjutnya korban pun bersama dengan warga menuju rumah Rudi Hartono di Jln.Suka Tirta dan ternyata benar sepeda motor korban berada di dalam rumah Rudi Hartono.

Pelaku juga berada di dalam rumahnya sehingga pelaku bersama sepeda motor korban berhasil diamankan warga, dan warga pun menghakimi pelaku.

Selanjutnya warga menghubungi pihak kepolisian ,  langsung mengamankan pelaku bersama dengan barang bukti, selanjutnya diboyong ke mako Polsek Deli Tua .

Kapolsek Delitua Kompol Efianto diwakili Kanit Res Iptu Idem Sitepu membenarkan penangkapan pelaku atas laporan korban,Dan pelaku sudah ditahan di Mapolsek Delitua, Tuturnya.(red)







from TOPINFORMASI.COM https://ift.tt/2GC4xoF
Berita Viral
| July 30, 2019 |

Kebangkitan Simbol Kejayaan Aceh

Istimewa
MOKI - BANDA ACEH : Masa kejayaan Kesultanan Aceh Darussalam dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda terjadi pada abad ke XVI Masehi. Dengan simbol Alam Peudeung nya yang mampu mempersatukan bangsa Aceh.

Pada masa Kesultanan Aceh Darussalam itu juga merupakan tonggak kejayaan Islam di nusantara dan diakui dunia. Hal ini menunjukkan bahwa sejak dulu Aceh telah memiliki simbol kebesaran tersendiri yaitu bendera "Alam Peudeung".

Penegasan ini disampaikan oleh Pengemban Amanah Waris DiRadja Keradjaan Atjeh Darussalam, PSB DYMM Tuanku Muhammad ( I ) ZN AL-Haj saat ditemui sejumlah awak media, Selasa (30/07/2019), di Banda Aceh.

Menurut Tuanku Muhammad, simbol kebesaran Kesultanan Aceh Darussalam yang diakui dunia adalah bendera Alam Peudeung. Karena itu, terkait persoalan bendera yang saat ini menjadi tranding topic di masyarakat Aceh sudah semestinya merujuk pada historis.

"Jika persoalan bendera Aceh yang diusulkan DPRA yaitu bendera Bulan Bintang yang digunakan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tidak menemui titik terang dari Pemerintah Pusat, maka lebih baik menggunakan bendera Alam Peudeung. Hal ini diambil dari dasar historis," ujar Tuanku Muhammad.

“Ini hanya sebuah saran untuk segera menyelesaikan masalah bendera Aceh yang hingga saat ini Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Aceh belum kembali membahas persoalan bendera bulan bintang yang didesain oleh Tgk Muhammad Hasan Ditiro untuk menjadi bendera Aceh,” imbuhnya.

Tuanku Muhammad juga menyampaikan bahwa saat ini hal yang paling penting dilakukan di Aceh adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat Aceh serta membangun kebersamaan demi kemakmuran masa depan Aceh.

“Kalau bendera alam peudeung mencerminkan keluhuran peradaban Aceh serta menggambarkan religiusitas masyarakat Aceh dan sampai sekarang itu masih ada, maka sebaiknya Pemerintah Aceh mempertimbangkan untuk dijadikan bendera Provinsi Aceh menggantikan bendera bulan bintang yang ditolak oleh Pemerintah Pusat,” tegasnya.

Apalagi, sambung Tuanku, saat ini peradaban Aceh sedikit mengalami kemunduran sehingga perlu dilakukan perubahan oleh semua pihak di Aceh. Oleh karena itu, Alam Peudeung dapat dijadikan sebagai simbol Aceh yang dapat membangkitkan semangat masyarakat Aceh untuk membangun daerah.

Tuanku Muhammad menjelaskan, berdasarkan catatan sejarah dari berbagai sumber, bendera resmi kerajaan Aceh adalah dasar merah dengan bulan bintang di tengah sebagai simbol Islam sama seperti bendera Negara Turki. Hal itu menunjukkan bahwa kerajaan Aceh berlandaskan Alquran dan Alhadist.

"Sementara pedang merupakan lambang kedaulatan Aceh dan juga menunjukkan sifat orang Aceh yang tegas dan ditakuti oleh lawan-lawannya. Ada istilah di Aceh yaitu, Hudep Saree Matee Syahid, Salah Narik Peudeung Peuteupat, Salah Seunambat Teupeuroe Dumna,” terang Pewaris kerajaan Aceh itu.

"Penambahan gambar pedang pada bendera tersebut sebagai sifat orang Aceh diletakkan di bawah bintang bulan. Kesamaan bendera Turki dengan alam peudeung Aceh menandakan hubungan yang terjalin sangatlah harmonis antara Aceh dan Turki pada masa dahulu,” pungkas Tuanku Muhammad.

Perlu diketahui bahwa sudah hampir selama 125 tahun Bendera Alam Peudeung tidak pernah berkibar di Tanah Rencong ini. Namun untuk membangkitkan kejayaan Aceh pada masa silam, saat Upacara Adat Istiadat pada 11 September 2018, Pewaris DiRadja Atjeh Darussalam PSB DYMM Tuanku Muhammad ( I ) ZN AL-Haj kembali mengibarkan simbol kebesaran Aceh.

Pada perayaan peringatan tahun baru islam 1 Muharram 1440 H setahun silam tersebut dihadiri DiRadja dari nusantara dan luar negeri sehingga acara itu berlangsung meriah dan menjadi sarana untuk membangkitkan kembali kejayaan Aceh di masa depan.(red).


from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/2LV8N71
Berita Viral
| July 30, 2019 |

Bupati Malra Apresiasi TMMD ke-105 Kodim 1503/Tual

Hanubun: “Saya harap kegiatan TMMD tahun depan dilaksanakan di Kei Besar”

Langgur, Malukupost.com - Bupati Maluku Tenggara (Malra), M. Thaher Hanubun didampingi Wakil Bupati Petrus Beruatwarin, menghadiri kegiatan Tatap Muka bersama Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) KASAL Mayjend TNI (Mar) Bambang Suswanto, SH, M.Tr (Han) dan Tim Pengawasan Evaluasi (Wasev) TMMD ke-105 KODIM 1503/Tual. Pantauan media ini, kegiatan tersebut dipusatkan di Balai Pertemuan Desa (Ohoi) Ohoidertawun, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Malra, Senin, (29/7).
Langgur, Malukupost.com - Bupati Maluku Tenggara (Malra), M. Thaher Hanubun didampingi Wakil Bupati Petrus Beruatwarin, menghadiri kegiatan Tatap Muka bersama Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) KASAL Mayjend TNI (Mar) Bambang Suswanto, SH, M.Tr (Han) dan Tim Pengawasan Evaluasi (Wasev) TMMD ke-105 KODIM 1503/Tual.

Pantauan media ini, kegiatan tersebut dipusatkan di Balai Pertemuan Desa (Ohoi) Ohoidertawun, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Malra, Senin, (29/7).

Langgur, Malukupost.com - Bupati Maluku Tenggara (Malra), M. Thaher Hanubun didampingi Wakil Bupati Petrus Beruatwarin, menghadiri kegiatan Tatap Muka bersama Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) KASAL Mayjend TNI (Mar) Bambang Suswanto, SH, M.Tr (Han) dan Tim Pengawasan Evaluasi (Wasev) TMMD ke-105 KODIM 1503/Tual. Pantauan media ini, kegiatan tersebut dipusatkan di Balai Pertemuan Desa (Ohoi) Ohoidertawun, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Malra, Senin, (29/7).
Dalam sambutannya, Bupati Hanubun menjelaskan terkait kehidupan kekeluargaan dan kekerabatan di Kei. Meskipun berbeda agama namun kekerabatan (Adat) selalu menjadi kekuatan untuk memperkuat semangat kekeluargaan.

“Contoh Ohoi Ohoidertawun ini, dimana masyarakatnya yang menganut tiga agama namun hidup berdampingan dan aman hingga saat ini, itu karena tatanan budaya dan adat di Kei ini yang menjadi pijakan sekaligus pegangan bagi masyarakat Kei, bahwa kita semua adalah keluarga, ain ni ain,” katanya.

Hanubun katakan, Pemda Malra mengapresiasi kegiatan TMMD, karena selain melakukan kegiatan di kawasan pariwisata, pelaksanaan pembangunan fisik serta kegiatan pembinaan lainnya dapat berjalan dengan baik dan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat.

“Persoalan penanggulangan kemiskinan di Malra adalah masih tingginya angka rumah warga yang tidak layak huni, pesisir ini juga sebagai kawasan pariwisata sehingga dapat mendorong masyarakat setempat untuk meningkatkan perekonomiannya di bidang pariwisata tersebut,” ujarnya.

Hanubun mengakui, persiapan kegiatan TMMD tahun 2019 mungkin masih kurang dari pihak Pemerintah Daerah namun kedepannya nanti kegiatan TMMD tahun depan akan diperbaiki.

"Kegiatan TMMD kali ini hanya dilaksanakan di Kei Kecil, saya harap tahun depan diusahakan dilaksanakan juga di Kei Besar terutama di bidang perumahan dan infrastruktur lainnya," pungkasnya. (MP-15)

from Malukupost.com https://ift.tt/2STTn3w
#beritaviral
| July 30, 2019 |

Inilah Isi Pesan Oknum ASN yang ingin menyuap Bupati Hanubun

Bupati Malra M. Thaher Hanubun (tengah) saat menyampaikan pernyataan
Langgur, Malukupost.com – Salah satu oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkup Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) mencoba menyuap Bupati M. Thaher Hanubun lewat pesan singkat media sosial WhatsApp (WA).

Namun Bupati menolak mentah-mentah upaya penyuapan yang hendak dilakukan anak buahnya itu.

Kesal bercampur marah tampak pada wajah orang nomor satu di Malra tersebut saat memimpin rapat bersama dengan pihak Inspektorat, Dinas PMD, serta Camat dan Kepala Desa di Langgur, Sabtu (27/7/2019).

“Jangan coba-coba menyogok saya, sudah cukup gaji saya. Walaupun Rp 6 juta lebih, tapi saya makan dan jalan itu dibiayai oleh Negara,” tegasnya dengan suara lantang.

Para peserta rapat bersama tersebut pun tersentak dengan pernyataan Bupati.

Selanjutnya, Hanubun membacakan isi pesan dari oknum ASN tersebut dihadapan para peserta rapat tersebut : “Maaf Pak Bupati, tadi saya ada bawa sejumlah uang dalam amplop yang mau dikasi ke bapak, cuman karna banyak orang dalam ruangan, amplopnya saya bawa pulang dan masih saya pegang ini Pak, mohon arahan, jika berkenan saya transfer ke rekening Bapak”.

"Ini hal yang paling tidak baik! Jadi, jangan coba-coba menyogok saya," tegasnya.

Hanubun juga mengingatkan seluruh kepala dan pejabat ohoi, juga para camat, ketika dirinya melakukan perjalanan dinas (kunjungan kerja) atau sekedar jalan-jalan ke ohoi-ohoi dan kecamatan agar tidak menyibukkan diri dengan pelayanan-pelayanan yang memboroskan anggaran.

Sama halnya dengan dirinya saat jalan ke desa-desa/ohoi, jangan siapkan sesuat.

“Cukup saja kalian ada di Ohoi itu sudah lebih dari cukup, jangan lagi kalian siapkan makan dan sebagainya dengan memakai anggaran ohoi. Jangan buat apa-apa bagi beta, cukup sudah kalian layani masyarakat di ohoi itu, karena kalian layani masyarakat ohoi maka kalian sayangi kami, dan kalian sayang masyarakat ohoi maka kalian juga sayang kami," pintanya.

Di kesempatan itu pula, Hanubun mengingatkan pihak-pihak di ohoi agar tidak menjadikan jabatan dan harta untuk mengorbankan orang lain.

Dirinya mencontohi salah satu ohoi yang warganya bertahun-tahun menampung air hujan untuk minum, kemudian Pemda menyalukan air bersih, namun karena kepentingan (proses) kepala ohoi definitif maka saluran air tersebut diputus sehingga masyarakatnya kembali meminum air hujan.

"Saya minta dengan hormat kepada semua pihak, kerja baik-baik dan layani masyarakat dengan baik. Khusus untuk ASN yang saat ini menjabat sebagai kepala ohoi, kalian merupakan garda terdepan Pemda untuk segera menyelesaikan proses penetapan penjabat ohoi definitif di tempat kalian bertugas saat ini," tandasnya.

(MP-15)

from Malukupost.com https://ift.tt/2GDCTr9
#beritaviral
| July 30, 2019 |

Parade Layang Layang Ramaikan Batik On The Sea 2019

MOKI, Sumenep - Parade layang layang bercorak batik  ramaikan even Batik On The Sea 2019 yg di gelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, di Wisata Pantai Slopeng Kecamatan Dasuk.

Menariknya, Batik On The Sea kali ini dikemas dengan sejumlah rangkaian acara spektakuler. Diantaranya Parede Layang layang berbahan Batik, Fashion Batik Competition, Pameran Batik hingga lomba fotografi. Event tersebut mampu menyedot ribuan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Informasi yang dihimpun di lokasi, parade laying-layang batik yang diselenggarakan di Pantai Slopeng, Kecamatan Dasuk, Sumenep itu, diikuti sekitar dua ratus peserta. Bupati Sumenep, A. Busyro Karim dalam sambutannya menjelaskan, parade layang-layang batik ini diadakan untuk menarik wisatawan asing untuk memperkenalkan batik yang ada di Sumenep.

“Kita ingin mengembangkan industri batik yang ada di Kabupaten Sumenep ini, yang dari kelompok kelompok kecil hingga menjadi kelompok besar supaya lebih berkembang dan dapat dilestarikan,” katanya, Sabtu(27/7)

Bupati dua periode ini memastikan, dulu batik hanya kesederhanaan dari Desa ke Desa, namun kali ini batik sudah menjadi kebanggaan bagi masyarakat, dan Indutri batik di Sumenep tidak hanya akan dipertahankan, melainkan wajib ditingkatkan.

“Kita mendukung batik di Sumenep ini melalui kebijakan kebijakan, misalnya, anak Sekolah Dasar (SD) sudah harus memakai batik, dan ASN juga tiap hari Selasa harus memakai batik,” imbuh politisi senior PKB ini.

Lebih lanjut, suami Nurfitriana ini mengurai, di Kabupaten Sumenep, terdapat 46 industri batik dengan ciri khas yang berbeda. Sehingga budaya membatik bukannya hanya harus dipertahankan, tetapi harus ditingkatkan ke level Nasional.

“Mulai dari dulu batik menjadi sebuah kebanggaan dan kesederhanaan tersendiri yang dipakai dari desa ke desa. Namun saat ini sudah menjadi industri batik mulai dari yang kecil hingga memproduksi dalam skala besar,” jelasnya.

Busyro menambahkan, guna menjaga kelestarian batik khas Sumenep, pemerintah Daerah sangat mendukung. Terbukti dalam kebijakannya Batik dijadikan sebagai seragam sekolah dan juga seragam ASN di Sumenep.

“Dari sisi tradisinya kita mendukung batik di Sumenep melalui sederet kebijakan,” ungkapnya.

Mantan ketua DPRD Sumenep itu juga memastikan akan mendukung penuh para pembatik di Sumenep, agar terus meningkatkan kualitas dan krearivias batiknya.

“Ini dilakukan agar Batik Sumenep bisa bersaing di pasar nasional, bahkan Internasional,” pungkasnya.(sar)


from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/2Muw27n
Berita Viral
| July 30, 2019 |

Tersangka Narkoba Anuari Gowasa Diserahkan Ke Kejari Nisel

MOKI, Nias Selatan-Sat Narkoba Polres Nias Selatan (Nisel) sekira pukul 12.30 Wib melaksanakan pengiriman Tersangka dan Barang Bukti (P-21) terhadap Tersangka Anuar Gowasa Alias Ama Della dan barang bukti kepada Kejaksaan Negeri Nisel, terkait kasus penyalahgunaan narkotika, Selasa (30/07/2019).

Setelah berkas dinyatakan lengkap (P-21), hari Selasa ini kami serahkan ke Kejaksaan Negeri Nisel. Hari ini sudah kami kirim sebagai tanggung jawab penyidik untuk mengirimkan tersangka dan barang bukti, ujar Kasat Narkoba melalui Kasubag Humas Polres Nisel, Brigadir Dian Octo Tobing

Dimana tersangka Anuari Gowasa Alias Ama Della yang diduga keras telah melakukan tindak pidana "setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki,menyimpan,menguasai,atau menyediakan Natkotika Golongan I bukan tanaman" sebagaimana dimaksud dalam pasal 114 ayat (1) subs pasal 112 ayat (1) dari UU RI nomor 35 Tahun 2009, ungkap Tobing

Berdasarkan laporan polisi nomor : LP / 93 / V /  2019 / Resnarkoba, tanggal 16 Mei 2019, surat perintah penangkapan nomor :SP.Kap / 07 / V / 2019 / Resnarkoba,tanggal 16 Mei 2019 dan surat perintah penahanan
Nomor :SP.Han / 07 / V / 2019 / Resnarkoba,tanggal 22 Mei 2019, beber Tobing.

Surat Kejari Nisel nomor : B - 51 / N.2.21.6 / Euh.1 / 07 / 2019,Tanggal 25 Juli 2019 perihal hasil penyidikan sudah lengkap (P-21), akhirnya.(doeha)


from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/2MtvtdN
Berita Viral
| July 30, 2019 |

Sejumlah Ohoi di Malra Terbukti Salahgunakan Kewenangan

Langgur, Malukupost.com – Dari hasil pengelolaan dana desa sesuai audit Inspektorat  Maluku Tenggara ditemukan masih ada beberapa ohoi yang menyalahgunakan wewenangnya.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Inspektorat Kabupaten Malra, Fatma Talaohu, dalam rapat bersama Bupati Malra, Kepala Dinas PMD, para Camat, Kepala dan Pejabat Ohoi di aula lantai III Kantor Bupati setempat, Sabtu, (27/7/2019).  

Talaohu menjelaskan, untuk menyerahkan LHP kepada aparatur penegak hukum membutuhkan suatu pengendalian yang memadai oleh Inspektorat karena tidak sembarangan menyerahkan dokumen tersebut kepada penegak hukum.

“Saya harus mem-backup Pemda sampai dengan penanganan di tingkat aparat penegak hukum itu harus berjalan mulus, dan itu saya akan lengkapi dia dengan standar prosedur pengendalia internalnya,” jelasnya.

Ia memastikan, ada beberapa ohoi sudah terbukti dan dalam 1 - 2 hari ini kami akan serahkan ke aparat penegak hokum.

Talaohu mengungkapkan, pada hari Kamis (25/7/2019), tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi  (KPK) berkunjung ke Pemda Malra. 

Tim KPK tersebut secara periodik melakukan monitoring dan evaluasi terkait dengan pencegahan korupsi terintegrasi.

Untuk diketahui, ada beberapa sasaran yang dievaluasi dalam rangka pencegahan korupsi tersebut, pertama terkait dengan perencanaan; kedua yakni pengelolaan keuangan, aset dan pendapatan; yang ketiga itu pengadaan barang dan jasa; keempat itu pelayanan publik dimana mereka terfokus kepada pelayanan terpadu satu pintu; kelima itu transparansi tata kelola pemerintahan, dan yang keenam itu tanggungjawa bapak-ibu semua dan pemerintah daerah yakni pengelolaan dana desa.

“Kita semua sudah menandatangani pakta integritas, dimana itu merupakan wujud nyata daripada sebuah amanah, artinya harus jamin kualitas amanah itu dengan baik secara berjenjang. Jadi bapak-ibu sekalian harus hati-hati dalam pengelolaan keuangan desa karena itu diawasi langsung oleh KPK dan diawasi secara berlapis-lapis,” tegasnya. 

(MP-15)


from Malukupost.com https://ift.tt/331oH4G
#beritaviral
| July 30, 2019 |

Warga Teladan Geger, Mayat Wanita MR X Ditemukan Di Ruko Kosong


Medan,Topinformasi.com-Puluhan warga Jalan DR.GM .Pangabean Simpang Gang Sarulah  Teladan Barat  Kecamatan Medan Kota , mendadak heboh dengan penemuan mayat berjenis kelamin wanita tanpa identitas, Selasa (30/7/2019) sekira pukul 09.00 Wib,  persis didalam sebuah ruko / Kost - Kost an Cabe yang sudah lama kosong  dijalan DR.GM.Pangabean, disamping Jalan Sarulah, Kelurahan Teladan Barat,Kecamatan Medan Kota .

Menurut informasi yang didapat wartawan  Top .Informasi dilapangan tadi menyebutkan, awalnya mayat Mr X ini ditemukan oleh seorang wanita bernama Yuli(24) alamat Jalan Jati Kelurahan Teladan Barat yang hendak keluar dari kost-kost annya yang bertepatan tidak jauh dari TKP , Ia  mencium bau aroma yang tidak sedap dan sangat menyengat serta seekor kucing yang ribut dari TKP, karena merasa penasaran selanjutnya Yuli menjumpai Irwan (53) yang berpropesi sebagai abang betor yang bertepatan sedang memperbaiki betornya dan  bergegas melihat kedalam Ruko tersebut sontak kaget, ..karena melihat seorang wanita mayat MR.X yang sudah terlentang  disebuah tikar plastik tidak bernyawa lagi dan diduga sudah meninggal dunia beberapa hari.

Selanjutnya Irwan (53) memberitaukan kejadian tersebut kepada Kepling V Lingkungan VII Junaidi Naibaho Kelurahan Teladan Barat dan juga Sudrajat (60) yang juga  warga setempat dan selanjutnya Kepling  Junaidi Sihaloho dan Sudrajat langsung  memberitaukan ke pihak Kepolisian Sektor Medan Kota dan  pihak Kelurahan Teladan Barat.

Polsek Medan Kota  yang mendapat informasi tersebut langsung turun ke lokasi mengecek ke lokasi dan segera  menghubungi tim Inafis Polrestabes Medan dan Pihak Ambulan dari PMI mengevakuasi mayat wanita  MR X tersebut.

Dari hasil pantauan wartawan Top .Informasi dilokasi penemuan mayat tersebut, dan ditambah informasi dari tim Inafis , diketahui korban MR X wanita tersebut   menggunakan baju kaos panjang tangan motif garis - garis warna hitam- putih , celana jeans  coklat , tinggi diperkirakan 160 meter, berat badan kurang lebih 50 Kg , kondisi mayat sudah membau ,diduga sakit dan sudah beberapa hari meninggal dunia  . 

Saat ditemukan jasad korban dalam posisi telentang. Setelah diidentifikasi dan dicek oleh tim Inafis dari Polrestabes Medan selanjut diangkut oleh Ambulan dari PMI dan dibawa ke Rs.Bhayangkara Polda Sumut  untuk keperluan Otopsi .

Kapolsek Medan Kota Kompol Revi Nurvelani SIK ,yang dihubungi Top Informasi,  via WA  , Selasa (30/7/2019) terkait penemuan mayat wanita MR X menjelaskan hingga saat ini motif maupun identitas korban belum diketahui. Mayat wanita Mr. X itu dibawa ke RS .Bhayangkara Polda Sumut dengan mengunskan mobil Ambulans PMI   untuk selanjutnya dilakukan Otopsi ." pungkas Kompol.Revi Nurvelani.SIK.( HP).


from TOPINFORMASI.COM https://ift.tt/2YwkxhQ
Berita Viral
| July 30, 2019 |

Polsek Sunggal Ungkap Pelaku Pembunuhan Sadis Seorang Wanita

Medan,Topinformasi.com-Unit Reskrim Polsek  Medan Sunggal dalam tempo waktu satu jam akhirnya berhasil meringkus pelaku pembunuhan Heriawati Br Siagian (55), warga Jalan Abadi no. 50 Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal,Selasa (30/7) 2019.

Korban yang juga memiliki usaha simpan pinjam ini ditemukan tewas bersimbah darah dalam kondisi tangan terikat, serta mulut disumpal kain. Pelaku  yang belakangan diketahui bernama Dimas Satria Agung (36), diringkus dari rumahnya di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Sitirejo II, Kecamatan Madan Amplas, Minggu (29/7).

Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi menjelaskan bahwa awalnya petugas mendatangi rumah pelaku untuk dimintai keterangan sebagai saksi. “Karena berdasarkan informasi dari saksi-saksi pelaku ini adalah orang yang terakhir bertemu dengan korban. Sehingga tersangka kita panggil sebagai saksi,” jelas yasir.

Pada saat di introgasi dengan pertanyaan, pelaku sempat mengelak dan tidak mengakui perbuatannya. Namun setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, tersangka justru mencoba melawan petugas sambil berusaha melarikan diri hingga polisi terpaksa menembak kakinya setelah diberi tembakan peringatan ke udara.

Pelaku mengakui nekat menghabisi nyawa korban, karena terlibat hutang sebesar Rp40 juta dengan korban yang diketahui pemilik usaha koperasi simpan pinjam.

“Korban terus menagih hutang sama pelaku yang tinggal sisa Rp23 juta dari total 40 juta, Korban mengancam akan melaporkan pelaku kepada mertua si pelaku jika utang tersebut tidak dibayar,”pungkas Kanit Reskrim Polsek Sunggal.

Seperti diberitakan sebelumnya, Warga Jalan Abadi Kelurahan Tj Rejo Kecamatan Medan Sunggal dihebohkan dengan ditemukannya mayat wanita di rumah kontrakan yang terletak di jalan Abadi no 50. Heriyawati Br Siagian ( 55 ) ditemukan Tewas Bersimbah Darah dengan kondisi kepala belakang pecah dan mulut tersumpal kain.

Kepala lingkungan 20 Keluraraha Tj Rejo kecamatan Medan Sunggal di lokasi kejadian menjelaskan bahwa Sabtu malam sekitar jam 22:15, ia mendapat laporan dari warga bahwa dirumah Heriyawati seperti ada kejanggalan karena tape dalam keadaan hidup dan HP ditelp berdering tapi tak mau ngangkat.

“Sabtu malam jam 22:15 WIB, saya dapat laporan masyarakat yang menyebutkan bahwa di rumah korban ada sedikit kejanggalan karena tape hidup, dan ditelpon tak mau ngangkat, saya datang kelokasi pas disana ada keluarga korban, saya telpon tukang kunci namun tukang kunci tak bisa datang mau kami buka paksa pintu tapi pihak pemilik rumah kontrakan tak mengizinkan, nah ini hari ini Minggu pagi (28/7) datang tukang kunci, disaksikan keluarga kami buka kunci pintu depan rumah, setelah rumah dibuka kami masuk pas di ruang makan kami temukan korban dalam keadaan terlentang berlumuran darah, sepertinya ada luka di kepala dan tangan terikat serta mulut tersumpal kain, setelah itu baru kami laporkan kejadian ini pada Polsek Sunggal,” ucap kepala lingkungan sekitar.

Salah seorang kerabat korban, Florida Br Panjaitan ( 54) mengaku bahwa sejak hari Sabtu malam ia dan kepala lingkungan ingin membuka pintu korban namun tak di izinkan oleh pemilik rumah.

“Kami curiga bang, kok ada suara tape tapi kami panggil tak nyahut, kami telp juga egak diangkat makanya kami panggil Kepling, baru minggu pagi ini kami buka pintunya tapi aku egak berani masuk, rupanya kakak itu udah ninggal, trus kami panggil polisi, di depan rumah korban tadi ada martil bang, udah diambil polisi jadi barang bukti mungkin,” ucap Florida.

Sementara itu kesaksian dari tetangga  sebelah rumah korban yang bernama Irawati (43) menjelaskan bahwa ia pada pada Jumat pagi masih melihat korban nyapu halaman rumahnya (26/7) dan sore harinya ia  mendengar suara tangisan dari dalam rumah korban.

“Jum’at pagi masih kulihat dia ( korban ) nyapu halaman, Jum’at  sore aku dengar suara ibu itu kayak sedang menangis bang, terus kupanggil tetangga lainya, namanya mamak Dipa, ku bilang kok nangis ibu itu ya, ada apa, tapi aku egak tau ada apa kejadian, baru Minggu pagi inilah aku tau ibu itu udah ninggal,” pungkas Irawati yang tinggal bersebelahan dengan rumah korban. 

Ironis nya Pada saat petugas melakukan olah TKP ,pelaku ada dilokasi berpura pura seperti tidak tau apa pun.(red)




from TOPINFORMASI.COM https://ift.tt/2SNz73v
Berita Viral
| July 30, 2019 |

Aspotmar Lakukan Wasev TMMD ke-105 Di Malra

Langgur, Malukupost.com - Wakil Bupati (Wabup) Maluku Tenggara (Malra), Petrus Beruatwarin menjemput kedatangan Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) KASAL Mayjend TNI (Mar) Bambang Suswanto, SH, M.Tr (Han) beserta rombongan. Pantauan media ini, dengan menggunakan pesawat komersial Wings Air, Jenderal Bintang Dua itu bersama rombongan tiba di Bandara Karel Sadsuitubun Langgur di Ibra, Senin (29/7).
Langgur, Malukupost.com - Wakil Bupati (Wabup) Maluku Tenggara (Malra), Petrus Beruatwarin menjemput kedatangan Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) KASAL Mayjend TNI (Mar) Bambang Suswanto, SH, M.Tr (Han) beserta rombongan.

Pantauan media ini, dengan menggunakan pesawat komersial Wings Air, Jenderal Bintang Dua itu bersama rombongan tiba di Bandara Karel Sadsuitubun Langgur di Ibra, Senin (29/7).

Langgur, Malukupost.com - Wakil Bupati (Wabup) Maluku Tenggara (Malra), Petrus Beruatwarin menjemput kedatangan Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) KASAL Mayjend TNI (Mar) Bambang Suswanto, SH, M.Tr (Han) beserta rombongan. Pantauan media ini, dengan menggunakan pesawat komersial Wings Air, Jenderal Bintang Dua itu bersama rombongan tiba di Bandara Karel Sadsuitubun Langgur di Ibra, Senin (29/7).
Selain acara penyambutan tersebut, dilakukan pula penyambutan secara adat Kei (Rinin) dan pemasangan gelang adat kepada Aspotmar KASAL oleh Kapitan Kirkes, dan dilanjutkan dengan pertemuan singkat antara Wabup dan Aspotmar KASAL bersama rombongan di ruang VIP Bandara setempat.

Usai pertemuan singkat tersebut, Wabup Malra dan Aspotmar KASAL bersama rombongan selanjutnya melakukan perjalanan menuju lokasi TMMD ke-105 Kodim 1503 yang dipusatkan di ohoi Ohoidertawun.

Untuk diketahui, kunker Aspotmar KASAL tersebut sekaligus melakukan Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) TMMD ke-105 Kodim 1503/Tual di Kabupaten Malra.

Hadir pula dalam kunker tersebut yakni Tim Wasev  antara lain Kol. Mar. Umar Farouq (Paban V/Bhakti TNI Spotmar), Pabandya PB (Spaban V/Bhakti Spotmar) Letkol Laut (KH) Ahmad Farizal, Komandan Korem 151/Binaiya Kolonel Inf. Hartono, S.I.P dan Kasiter Korem 151/Binaiya Mayor Inf. Yoyok Wahyudi. (MP-15)

from Malukupost.com https://ift.tt/317lcrF
#beritaviral
| July 30, 2019 |

Ratapan Polos Leles Warga Srikaton, Dibalik Jeruji Besi

MOKI, PATI-Leles, 49 Th, warga Dukuh Watur, Desa Srikaton, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati yang dituduh mencuri pohon kayu, dengan muka polos dari balik jeruji besi menyapa tetangganya datang memberi suport dukungan akan menghadapi sidang di Pengadilan Negeri Pati. Selasa, 30/7/2019.

Disela-sela menunggu panggilan sidangdi Pengadilan Negeri Pati, Leles yang dituduh mencuri kayu, padahal menurutnya dia memotong kayi itu di tanahnya sendiri. Tetapi, tidak tahu kenapa tanah miliknya peninggalan neneknya Ngasrinah bisa berpindah tangan ke orang lain. Padahal, menurut Lasmirah ibu Leles tidak pernah menjual tanah tersebut. Sehingga Leles dilaporkan dan harus menjalani proses hukum.

Atas laporan Kepala Desa, dengan dakwaan pencurian kayu sehingga Leles harus menjalani proses hukum membuat iba semua warga Desa Srikaton untuk memberi suport dukungan agar kuat menjalani dalam mencari keadilan.

Temok, 52 Th, salah satu warga Dukuh Watur RT. 06 RW. 03 Desa Srikaton menututkan, "Kasihan mas, Leles ini orangnya polos los. Mau hutang di warung saja gak berani, meskipun terhimpit ekonomi yang menanggung ibunya sudah tua dan masih menanggung anak yatim,kok dituduh dilaporkan dengan tuduhan mencuri kayu. Padahal warga Desa Srikaton tahu semua kalau Leles memotong kayu itu di tanah miliknya sendiri,"katanya dengan lirih sambil menahan iba.

Dari keterangan Temok menyikapi kasus yang menimpa Leles, warga Desa Srikaton semua sangat prihatin. Sehingga dengan gotong royong membantu dalam bentuk doa, dukungan maupun materil.

"Semoga Majelus Hakim dalam putusannya sangat bijaksana, mau melihat fakta yang sebenarnya sehingga membebaskan Leles,"kata Temok berharap. (Aris)


from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/2ylfFBx
Berita Viral
| July 30, 2019 |

Pemkab Sumenep Gelar Diklat MTQ Tahun 2019

MOKI, Sumenep - Dalam rangka membangun dan membudayakan nuansa qur’ani di Kabupaten Sumenep, Pemerintah setempat melalui Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) menggelar Pelatihan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ).

“Ini bagian pemerintah daerah mendorong masyarakat untuk membudayakan, mempelajari dan menghafal Al-Qur’an, sehingga lahir kaderisasi yang mengamalkan Al-Qur’an,” kata Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si di sela-sela pembukaan Diklat MTQ di Hotel C1, Senin (29/07).

Bupati berharap, peserta Diklat MTQ setelah mengikuti pelatihan, memperdalam Al-Qur’an agar bisa menularkan ilmunya kepada masyarakat di lingkungannya.

“Semoga para peserta setelah pelatihan ini menjadi ustadz dan ustadzah yang berhubungan dengan Al-Qur'an untuk ikut serta membangun daerah melalui sosial keagamaan,” tutur suami Nurfitriana ini.

Dimulainya pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan MTQ ditandai dengan penyematan tanda peserta oleh Bupati kepada perwakilan peserta diklat.

Sementara Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, Kamiluddin mengatakan, di sisi lain Diklat itu juga untuk menjaring peserta terbaik sebagai kafilah Kabupaten Sumenep, mengikuti kegiatan MTQ Provinsi Jawa Timur pada Bulan Oktober hingga November tahun ini.

“Jumlah peserta Diklat itu sebanyak 60 orang dipilih sebanyak 40 peserta terbaik sebagai kafilah Kabupaten Sumenep di MTQ Jawa Timur tahun ini,” ungkapnya.

Ia menyatakan, pelaksanaan Diklat selama 6 hari efektif sejak 29 Juli hingga 03 Agustus 2019 dan para peserta selama mengikuti Diklat MTQ diasramakan.

“Kami berharap kafilah itu mampu mengharumkan Kabupaten Sumenep di MTQ Provinsi Jawa Timur 2019, seperti pelaksanaan MTQ sebelumnya sebagai Juara 1 pada Cabang Hifdzil Qur’an 30 juz, Juara 2 untuk 20 juz dan Juara 2 pada Cabang MMIQ,” pungkasnya.(sar)


from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/2LQeS4q
Berita Viral
| July 30, 2019 |

Sekolah Di Ambon Diimbau Terapkan Pendidikan Inklusif

Ambon, Malukupost.com - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengajak seluruh kepala sekolah untuk menerapkan sistem pendidikan secara inklusif. "Pendidikan secara inklusif memberikan kesempatan bagi anak berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas untuk mengeyam pendidikan di sekolah," katanya saat meresmikan gedung Sekolah Dasar negeri 96 di Ambon, Senin (29/7). Menurut dia, pendidikan inklusif merupakan layanan pendidikan bagi peserta didik yang mempunyai kebutuhan pendidikan khusus di sekolah regular.
Ambon, Malukupost.com - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengajak seluruh kepala sekolah untuk menerapkan sistem pendidikan secara inklusif.

"Pendidikan secara inklusif memberikan kesempatan bagi anak berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas untuk mengeyam pendidikan di sekolah," katanya saat meresmikan gedung Sekolah Dasar negeri 96 di Ambon, Senin (29/7).

Menurut dia, pendidikan inklusif merupakan layanan pendidikan bagi peserta didik yang mempunyai kebutuhan pendidikan khusus di sekolah regular.

"Kita harus memberikan kesempatan yang luas kepada semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendidikan yang layak, serta membantu meningkatkan mutu pendidikan," katanya.

Richard menyatakan, kota Ambon sejak tahun 2014 telah dicanangkan oleh Unesco sebagai kota inklusif, karena Ambon dianggap mampu menyelesaikan konflik sosial serta mampu memperbaiki kondisi traumatik masyarakat termasuk penyandang disabilitas.

Kota inklusif katanya, merupakan kota layak huni, yakni terdapat indikator acuan menjadi kota inklusif antara lain, partisipasi difabel, upaya pemenuhan hak difabel, Terjaminnya Aksesibilitas, dan adanya sikap inklusif warga kota.

"Penyandang disabilitas harus setara dengan anak-anak pada umum lainnya yang mulai dari pendidikan inklusif. karena itu saya minta para kepala sekolah untuk mewujudkan hal itu," ujarnya.

Richard menjelaskan, penyandang disabilitas bukan menjadi alasan sekolah untuk menutup pintu, karena sejatinya sekolah harus membuka pintu untuk anak-anak memiliki pendidikan yang hakiki.

"Saya harap para kepala sekolah lebih peka melihat setiap kondisi yang ada, karena saya tidak sungkan untuk menegur ketika menerima laporan dari orang tua siswa jika sekolah tidak menerima siswa difabel," tandasnya.

Selain pendidikan inklusif, pihaknya juga akan menginstruksikan seluruh sektor, mulai dari gedung pemerintahan, swasta, hotel dan restoran untuk lebih memperhatikan fasilitas kaum difabel.

"Mereka memiliki hak untuk mendapat pelayanan yang sama dan kita harus memperhatikan semua itu, " kata Richard.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Fahmy Salatallohy menambahkan, SD Negeri 96 Ambon ditetapkan dengan Surat Keputusan Walikota Ambon Nomor 549 Tahun 2019 tentang ijin Pendidikan Sekolah Dasar dengan tujuan memudahkan akses memperoleh pendidikan bagi para siswa di sekitar wilayah ini.

Sebelum gedung sekolah SD 96 dibangun, para siswa wilayah Karpan-Kopertis mengalami kendala dikarenakan gedung tempat bersekolah yang terletak jauh dari tempat tinggal para siswa. (MP-2)

from Malukupost.com https://ift.tt/2Yosnu0
#beritaviral
| July 30, 2019 |

July 29, 2019

Pegiat Perdamaian Jeny Mahupale, Dari Kampung Ke New York City

Pendeta Jeny Elna Mahupale diapit  dua tokoh perdamaian internasional Imam Ashafa dan Pastor James di New York City. Pekerja damai asal Maluku ini diundang mengikuti retret jaringan Tanenbaum Peacemaker in Action (PiA), akhir Juli 2019.     

Laporan Rudi Fofid-Ambon 


Malukupost.com - Seorang perempuan pendeta yang selama ini bergerak dari kampung ke kampung di Maluku, tiba-tiba duduk di antara para aktivis perdamaian internasional di New York City, Amerika Serikat.  Di sana, ia paparkan pengalaman merajut hubungan persaudaraan Islam-Kristen di level akar rumput di Maluku.

Jeny Elna Mahupale, sosok perempuan itu. Pendeta Gereja Protestan Maluku (GPPM) ini  bertugas sebagai Ketua Majelis Jemaat GPM Wassu, di Pulau Haruku.  Upaya-upaya yang dilakukannya hampir sepuluh tahun terakhir di Waai, Suli, Poka,  Rumahtiga, Tial, dan lokasi lain,  mengantar sang aktivis perdamaian ke pentas internasional.

Kepada Media Online Maluku Post,  malam ini, peraih Tanembaum Award Pendeta Jacky Manuputty yang mendampingi Pendeta Mahupale mengungkapkan, kerabat perempuan Maluku ini lolos dalam nominasi pekerja damai berbasis pemuka agama. Calon yang lolos, diundang mengikuti retreat regular jaringan Tanenbaum Peacemaker in Action (PiA) yang berbasis di New York City.

Sebelum ini, Tanenbaum Center meminta semua Peacemakers yang pernah mendapat award menominasikan satu kandidat dari negaranya untuk diseleksi menjadi peserta retreat regular  oleh Tanenbaum Center, akhir Juli 2019.   Selaku salah satu penerima award Peacemaker Tanenbaum, Manuputty mengajukan Mahupale sebagai calon dari Maluku.

``Beta nominasikan Pendeta Jeni Mahupale.  Dari  23 nama yang dinominasikan,  Pendeta Yeni dan tiga nominator lain lolos sehingga diundang  bergabung dalam retreat tahun ini,`` jelas Manuputty, dari New York City.

Pendeta Jeni Mahupale tidak muncul begitu saja karena usulan Pendeta Manuputty.  Secara akademis, ia meraih gelar master resolusi konflik di ICRP Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Pulang dari sana bergabung dengan Balitbang GPM. Ia diangkat sebagai Sekretaris Yeperti GPM sambil menjadi Manajer Program Yayasan Sagu Salempeng.  Yayasan ini mengelola penguatan ekonomi perempuan lintas agama pada beberapa desa bertetangga di Pulau Ambon.

Mahupale  mengaku berada di Australia sebagai panelis Asia-Australia Aid Conferences ketika mendengar kabar lolos ke retret tahunan Tanenbaum di New York City.  Ia mendapat informasi berturut-turut dari Pendeta Jacky Manuputty, Sekum Sinode GPM Pendeta Elifas Maspaitella, dan akhirnya email dari Tanenbaum.

``Beta gembira dan bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih Pendeta Jacky yang  memberi kepercayaan kepada beta," ungkap Pendeta Mahupale saat dihubungi di New York City, Senin malam ini.

Bagi Pendeta Mahupale, hal paling berkesan sebagai peserta retret tahunan ini  bukan hanya bisa menginjakkan kaki di Negeri Paman Sam tetapi dapat berjumpa pekerja damai di seluruh dunia. 
Menurut Pendeta Mahupale, pengalaman setiap peserta retret dalam mengelola konflik dan kerja-kerja perdamaian, sangat berharga dan saling menginspirasi.  Dua tokoh yang sempat dijumpai yaitu Pastor James dan Imam Ashafa, yang akrab dengan publik dunia karena terdokumentasi dalam film  Imam dan Pastor.

``Beta bertemu Imam dan Pastor, juga perempuan Muslim peacemaker. Beta menggali sebanyak mungkin dan belajar dari mereka tentang strategi dan pendekatan yang dipakai dalam mengelola konflik yg terjadi sesuai konteks masing-masing,`` jelas Mahupale.

Para peserta retret Tanenbaum mendapat kesempatan mendengar kisah-kisah perdamaian yang disampaikan dua pendeta dari Maluku.  Pendeta Mahupale menceritakan fokus kerja di Maluku yang melibatkan perempuan dan anak,  peningkatan ekonomi masyarakat dan kemiskinan, serta para penyandang disabilitas. 

``Beta juga menjelaskan tentang pela dan gandong di Maluku,`` pungkas Mahupale. (Malukupost/foto jacky manuputty)



from Malukupost.com https://ift.tt/2Zk2T1Y
#beritaviral
| July 29, 2019 |
Back to Top