MOKI, PATI-Bupati Pati Haryanto menyambut kedatangan 660 mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Pati.
Seremoni penyambutan dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (31/7), dan dihadiri pula oleh jajaran rektorat dan dosen pendamping KKN UMK.
Sebagaimana dilaporkan Kepala Bappeda Pati Pujo Winarno, KKN UMK dilaksanakan 31 Juli sampai 31 Agustus 2019.
Sebanyak 660 mahasiswa akan ditempatkan di seluruh desa yang ada di Kecamatan Jaken dan Jakenan. Pembagiannya, 315 mahasiswa di Kecamatan Jaken dan 345 mahasiswa di Jakenan.
Kepada para mahasiswa, Haryanto berpesan agar mereka mengutamakan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program Pemkab Pati dalam mengentaskan kemiskinan.
"Tidak perlu program fisik. Karena waktu yang tersedia hanya satu bulan, tentu tidak cukup. Bantu saja Pak Kades dalam pemberdayaan masyarakat. Bantu dalam program pemberdayaan dan pengelolaan keuangan. Insyaa Allah bermanfaat," ungkap Haryanto.
Haryanto berharap, mahasiswa dapat membantu kepala desa dalam program pengentasan kemiskinan di masing-masing desa.
Ia menjelaskan, dirinya memang selama ini mengarahkan para Kades agar mengutamakan pengelolaan dana desa untuk program pemberdayaan masyarakat.
"Karena dana desa ini nilainya miliaran. Rata-rata desa mengelola lebih dari Rp 1 miliar. Bahkan ada yang hampir Rp 3 miliar, khususnya desa yang masuk kategori tertinggal. Kategori ini mendapat afirmasi nilai pembagian dana desa. Harapannya untuk memacu pengentasan kemiskinan agar lebih optimal," paparnya.
Haryanto menekankan pada mahasiswa untuk membantu program pengentasan kemiskinan, sebab sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang ia canangkan, pada akhir masa jabatannya, ia menargetkan angka kemiskinan turun ke angka 9 persen.
"Alhamdulillah, dengan berbagai langkah yang kami lakukan, pada tahun kedua periode kedua periode kepemimpinan saya, angka kemiskinan sudah turun ke angka 9,9 persen. Dulu awal menjabat pada periode pertama, angka kemiskinan masih di atas 13 persen," jelasnya.
Haryanto menyebut, penurunan angka kemiskinan memang cukup sulit. Bergantung pada beberapa variabel.
"Yang penting Kades dibantu untuk pemberdayaan masyarakat," imbaunya sekali lagi.
Senada dengan Bupati Haryanto, Rektor UMK Suparnyo pun mengarahkan mahasiswanya untuk membantu program Bupati dalam mengentaskan kemiskinan. (Red)
Seremoni penyambutan dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (31/7), dan dihadiri pula oleh jajaran rektorat dan dosen pendamping KKN UMK.
Sebagaimana dilaporkan Kepala Bappeda Pati Pujo Winarno, KKN UMK dilaksanakan 31 Juli sampai 31 Agustus 2019.
Sebanyak 660 mahasiswa akan ditempatkan di seluruh desa yang ada di Kecamatan Jaken dan Jakenan. Pembagiannya, 315 mahasiswa di Kecamatan Jaken dan 345 mahasiswa di Jakenan.
Kepada para mahasiswa, Haryanto berpesan agar mereka mengutamakan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program Pemkab Pati dalam mengentaskan kemiskinan.
"Tidak perlu program fisik. Karena waktu yang tersedia hanya satu bulan, tentu tidak cukup. Bantu saja Pak Kades dalam pemberdayaan masyarakat. Bantu dalam program pemberdayaan dan pengelolaan keuangan. Insyaa Allah bermanfaat," ungkap Haryanto.
Haryanto berharap, mahasiswa dapat membantu kepala desa dalam program pengentasan kemiskinan di masing-masing desa.
Ia menjelaskan, dirinya memang selama ini mengarahkan para Kades agar mengutamakan pengelolaan dana desa untuk program pemberdayaan masyarakat.
"Karena dana desa ini nilainya miliaran. Rata-rata desa mengelola lebih dari Rp 1 miliar. Bahkan ada yang hampir Rp 3 miliar, khususnya desa yang masuk kategori tertinggal. Kategori ini mendapat afirmasi nilai pembagian dana desa. Harapannya untuk memacu pengentasan kemiskinan agar lebih optimal," paparnya.
Haryanto menekankan pada mahasiswa untuk membantu program pengentasan kemiskinan, sebab sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang ia canangkan, pada akhir masa jabatannya, ia menargetkan angka kemiskinan turun ke angka 9 persen.
"Alhamdulillah, dengan berbagai langkah yang kami lakukan, pada tahun kedua periode kedua periode kepemimpinan saya, angka kemiskinan sudah turun ke angka 9,9 persen. Dulu awal menjabat pada periode pertama, angka kemiskinan masih di atas 13 persen," jelasnya.
Haryanto menyebut, penurunan angka kemiskinan memang cukup sulit. Bergantung pada beberapa variabel.
"Yang penting Kades dibantu untuk pemberdayaan masyarakat," imbaunya sekali lagi.
Senada dengan Bupati Haryanto, Rektor UMK Suparnyo pun mengarahkan mahasiswanya untuk membantu program Bupati dalam mengentaskan kemiskinan. (Red)
from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/2YgMHCq
Berita Viral
No comments:
Post a Comment