MOKI, Sumenep - Pemerintah Desa Sogian, Kecamatan Ambuten, Sumenep, Madura, Jawa Timur menyalurkan BLT-DD tahap pertama bertempat di balai desa. Rabu, 3/6/2020.
Kepala Desa Sogian H.Arifin yakin penyaluran BLT-DD tak akan tumpang tindih, program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa berisiko kecil terjadinya overlapping (tumpang tindih). Sebab, mekanisme pemberian BLT telah disesuaikan agar tepat sasaran.
"Penerima BLT Desa adalah mereka yang miskin dan kehilangan mata pencaharian akibat Covid-19. Dari situ jelas sekali bahwa penerima BLT Desa adalah KMB (keluarga miskin baru). Jadi ya kecil sekali akan overlapping," kata Kades H. Arifin. Rabu (3/6).
Menurutnya, sasaran utama penerima manfaat BLT ialah keluarga miskin yang belum pernah tercatat menerima bantuan pemerintah. Misalnya Program Keluarga Harapan (PKH) atau program Bantuan Pangan Non-Tunai (BNPT) dan bantuan sosial lainnya.
Selain itu, mekanisme pendataan penerima manfaat berbasis Rukun Tetangga (RT) dan relawan program BLT diyakini lebih akurat. Mengingat mereka lebih memahami kondisi keluarga yang dikatakan layak menerima bantuan sosial dari anggaran dana desa ini.
"Jadi ya kecil sekali akan overlapping (BLT) dengan penerima PKH atau BPNT juga bansos lainnya," tambahnya.
Lanjut dia, penyaluran BLT-DD tahap pertama sebanyak 61 KK dengan jumlah uang Rp 36.600.00. per KK menerima Rp 600 ribu terhitung tiga bulan ( April, Mei, Juni).
"Semoga dengan bantuan tersebut dapat mengurangi beban mereka selama COVID ini," ungkapnya.(Sr)
Kepala Desa Sogian H.Arifin yakin penyaluran BLT-DD tak akan tumpang tindih, program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa berisiko kecil terjadinya overlapping (tumpang tindih). Sebab, mekanisme pemberian BLT telah disesuaikan agar tepat sasaran.
"Penerima BLT Desa adalah mereka yang miskin dan kehilangan mata pencaharian akibat Covid-19. Dari situ jelas sekali bahwa penerima BLT Desa adalah KMB (keluarga miskin baru). Jadi ya kecil sekali akan overlapping," kata Kades H. Arifin. Rabu (3/6).
Menurutnya, sasaran utama penerima manfaat BLT ialah keluarga miskin yang belum pernah tercatat menerima bantuan pemerintah. Misalnya Program Keluarga Harapan (PKH) atau program Bantuan Pangan Non-Tunai (BNPT) dan bantuan sosial lainnya.
Selain itu, mekanisme pendataan penerima manfaat berbasis Rukun Tetangga (RT) dan relawan program BLT diyakini lebih akurat. Mengingat mereka lebih memahami kondisi keluarga yang dikatakan layak menerima bantuan sosial dari anggaran dana desa ini.
"Jadi ya kecil sekali akan overlapping (BLT) dengan penerima PKH atau BPNT juga bansos lainnya," tambahnya.
Lanjut dia, penyaluran BLT-DD tahap pertama sebanyak 61 KK dengan jumlah uang Rp 36.600.00. per KK menerima Rp 600 ribu terhitung tiga bulan ( April, Mei, Juni).
"Semoga dengan bantuan tersebut dapat mengurangi beban mereka selama COVID ini," ungkapnya.(Sr)
from MOKI I Kabar-Investigasi.com https://ift.tt/3gLvWVs
Berita Viral
No comments:
Post a Comment