MOKI, JAKARTA-Anggota DPR RI Komisi IV Firman Soebagyo berharap COVID 19 (virus Corona) harus dijadikan momentum kebangkitan petani.
Diselah kesibukan masa reses Firman Sebagyo senior Soksi dan senior Partai Golkar menyampaikan, agar ditengah - tengah keprihatinan bangsa kita menghadapi wabah virus corona yang menimpa di sejumlah negara dapat dijadikan momentum kebangkitan Petani.
Alasan tersebut disampaikan seat malalukan kunjungan kerja di bebagai wilayah di Jawa Tengah dan merespon resahnya masarakat akan kebutuhan bahan pokok sehari-hari seperti bawang putih yang harganya sudah melampaui batas kewajaran karena adanya kebijakan negara prodosen bawang putih Cina yang melakukan stop export.
Ternyata setelah melihat langsung ada wilayah tertentu yang bisa ditanan dan menghasilkan bawang putih yang sangat mengejutkan dan menggenbirakan, Yaitu salah satunya Kabupaten Temanggung ternyata mampu memproduksi dan mensuplai kebutuhan nasional sampai 25% ketuhan nasional.
"Artinya bahwa kalau kita semua serius terutama Kementerian terkait dan Pemerintah Daerah bisa kerja sama yang baik secara serius pasti kita bisa swasembada,"ujar Firman S aggt DPR dari dapil Jawa Tengah 3 ini menyakini bahwa bangsa Indonseia mampu swasembada bawang putih.
Argumentasi ini disampaikan dengan sangat rasional karena baru di Kabupaten Temanggung saja sudah mampu mensuplai 25% kebutuhan nasional, apakah seluruh wilayan tanah air di Indonesia dari Sabang sampai Merauke tidak ada yang bisa ditanam bawang putih seperti Temanggung.
Sambungnya sambil geram,"saya yakin ada dan bisa!.
Firman Soebagyo juga merespon positif dengan musibah Corona ini petani tembakau juga turut menikmati, karena dibeli dengan harga yang cukup baik.
Sehingga petani tembakau dapat menikmati keuntungan akibat pabrik rokok yang selama ini memilih tembakau import juga tidak melakukan import, terutama dari cina yang selama ini mendominasi suplai tembakau ke Indonsia.
Firman Soebagyo anggota Komisi IV yang membidangi pertanian sangat meyakini bahwa gonjang ganjing bawang putih dan tembakau juga yang lainnya, karena ada mafia importir yang bermain selama ini.
"Lagi-lagi ada oknum pejabat yang ikut andil maramaikan peran sebagai pejabat penbuat kebijakan untuk mencari keuntungan pribadi, krn ini adalah bisnis dan uang besar,"tuturnya.
Firman Soebagyo yang juga seorang anak petani, meminta agar Balitbang Kementerian Pertanian secara serius mendata wilayah-wilayah ygan mempunyai ketinggian diatas 600 sampai dengan 800 dari permukaan laut diseluruh Indonesia dilakukan pendataaan dan penelitian juga dilakukan gerakan mananam bawang putih.
"Kementerian Perdagangan harus mulai menyetop ijin import,"tegas Firman.
Firman juga langsung melakukan komunikasi dengan pelaku pertanian di dapilnya Kabupaten Pati minta agar mencari wilayah yang memungkinkan dapat ditanam bawang putih, karena Kabupaten Pati juga berada di lereng gunung Muria.
Kalau setiap Kabupaten ada luasan-luasan tertentu yang bisa ditanami, setidak-tidaknya bisa untuk mensuplai kebutuhan daerahnya masing-masing.
Firman Soebagyo yakin ada saatnya bangsa Indonesia tidak perlu inport dan bergantung lagi bawang utih import dan mungkin suatu sat malah bisa menjadi export ke negara lain.
Presiden Jokowi sudah sering mengkritik keijakan para pembantunya yang sering melakukan inport produk-produk pertanian termasuk tembakau, gula dan garam hendaknya mulai sekarang dengan momentum virus corona ini dijadikan momentum gerakan membangkitkan petani dari berbagai ancaman dan pemainan mafia pangan.
"Saya sebagai anak petani merasa prihatin menghadapi persoalan petani yang nyaris tidka pernah diselesaikan dari rezim ke rezim,"kata Firman.
"Kapan lagi dan siapa lagi yang membela petani kalau bukan kita,"tegas Firman Soebagyo yang mewakili mereka di DPR RI. (Aris)
Diselah kesibukan masa reses Firman Sebagyo senior Soksi dan senior Partai Golkar menyampaikan, agar ditengah - tengah keprihatinan bangsa kita menghadapi wabah virus corona yang menimpa di sejumlah negara dapat dijadikan momentum kebangkitan Petani.
Alasan tersebut disampaikan seat malalukan kunjungan kerja di bebagai wilayah di Jawa Tengah dan merespon resahnya masarakat akan kebutuhan bahan pokok sehari-hari seperti bawang putih yang harganya sudah melampaui batas kewajaran karena adanya kebijakan negara prodosen bawang putih Cina yang melakukan stop export.
Ternyata setelah melihat langsung ada wilayah tertentu yang bisa ditanan dan menghasilkan bawang putih yang sangat mengejutkan dan menggenbirakan, Yaitu salah satunya Kabupaten Temanggung ternyata mampu memproduksi dan mensuplai kebutuhan nasional sampai 25% ketuhan nasional.
"Artinya bahwa kalau kita semua serius terutama Kementerian terkait dan Pemerintah Daerah bisa kerja sama yang baik secara serius pasti kita bisa swasembada,"ujar Firman S aggt DPR dari dapil Jawa Tengah 3 ini menyakini bahwa bangsa Indonseia mampu swasembada bawang putih.
Argumentasi ini disampaikan dengan sangat rasional karena baru di Kabupaten Temanggung saja sudah mampu mensuplai 25% kebutuhan nasional, apakah seluruh wilayan tanah air di Indonesia dari Sabang sampai Merauke tidak ada yang bisa ditanam bawang putih seperti Temanggung.
Sambungnya sambil geram,"saya yakin ada dan bisa!.
Firman Soebagyo juga merespon positif dengan musibah Corona ini petani tembakau juga turut menikmati, karena dibeli dengan harga yang cukup baik.
Sehingga petani tembakau dapat menikmati keuntungan akibat pabrik rokok yang selama ini memilih tembakau import juga tidak melakukan import, terutama dari cina yang selama ini mendominasi suplai tembakau ke Indonsia.
Firman Soebagyo anggota Komisi IV yang membidangi pertanian sangat meyakini bahwa gonjang ganjing bawang putih dan tembakau juga yang lainnya, karena ada mafia importir yang bermain selama ini.
"Lagi-lagi ada oknum pejabat yang ikut andil maramaikan peran sebagai pejabat penbuat kebijakan untuk mencari keuntungan pribadi, krn ini adalah bisnis dan uang besar,"tuturnya.
Firman Soebagyo yang juga seorang anak petani, meminta agar Balitbang Kementerian Pertanian secara serius mendata wilayah-wilayah ygan mempunyai ketinggian diatas 600 sampai dengan 800 dari permukaan laut diseluruh Indonesia dilakukan pendataaan dan penelitian juga dilakukan gerakan mananam bawang putih.
"Kementerian Perdagangan harus mulai menyetop ijin import,"tegas Firman.
Firman juga langsung melakukan komunikasi dengan pelaku pertanian di dapilnya Kabupaten Pati minta agar mencari wilayah yang memungkinkan dapat ditanam bawang putih, karena Kabupaten Pati juga berada di lereng gunung Muria.
Kalau setiap Kabupaten ada luasan-luasan tertentu yang bisa ditanami, setidak-tidaknya bisa untuk mensuplai kebutuhan daerahnya masing-masing.
Firman Soebagyo yakin ada saatnya bangsa Indonesia tidak perlu inport dan bergantung lagi bawang utih import dan mungkin suatu sat malah bisa menjadi export ke negara lain.
Presiden Jokowi sudah sering mengkritik keijakan para pembantunya yang sering melakukan inport produk-produk pertanian termasuk tembakau, gula dan garam hendaknya mulai sekarang dengan momentum virus corona ini dijadikan momentum gerakan membangkitkan petani dari berbagai ancaman dan pemainan mafia pangan.
"Saya sebagai anak petani merasa prihatin menghadapi persoalan petani yang nyaris tidka pernah diselesaikan dari rezim ke rezim,"kata Firman.
"Kapan lagi dan siapa lagi yang membela petani kalau bukan kita,"tegas Firman Soebagyo yang mewakili mereka di DPR RI. (Aris)
from MOKI I Kabar-Investigasi.com https://ift.tt/39mzdXj
Berita Viral
No comments:
Post a Comment