MOKI, Sumenep - Carut marutnya Bantuan penerima non tunai (BPNT) kepada masyarakat Kecamatan Gayam pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, akhirnya Nanang wahyudi sebagai tokoh pemudah kelahiran pulau Sapudi angkat bicara, dia meminta kepada Dinas Sosial Kabupaten Sumenep agar E- warung membeli pasokan bahan sendiri.
"Tidak perlu ada supplier, agar kualitas berasnya bener-bener bagus sesuai harapan masyarakat,"tegasnya.
Nanang meyakini bahwa para agen di pulau sapudi, masih mampu mendatangkan beras yang layak di konsumsi KPM, dan bisa tempat waktu, karena saya mendengar langsung dari salah satu agen, masih ada beberapa E-warung yang masih belum menerima beras tahap ke empat.
"Jika beras yang di kirim Supplier itu masih jelek, pasti di tolak,"jelasnya kepada media ini (13/1/20).
Lanjut dia herannya lagi, Dinsos memberikan kebijakan kepada supplier tidak memikirkan kerugian masyarakat penerima BPNT, yang pastinya banyak dana yang terpotong, akhirnya beras yang didatangkan supplier tidak layak di konsumsi.
"Ini fakta yang terjadi dibawah," tegasnya.
Saya harap, dinsos mengembalikan hak penuh kepada agen - agen untuk membeli pasokan sendiri sesuai aturan yang sudah disahkan oleh kementrian,
"Kembalikan hak penuh kepada agen agen untuk membeli beras sendiri,"cetusnya.
Dan saya minta kepada E-warung yang ada di kepulauan Sapudi agar tidak perlu takut diblokir dengan BANK yang terkait, karena kewajiban mereka hanya bertugas menyalurkan dana bantuan ke rekening KPM dan tidak bertugas menyalurkan bahan pangan kepada KPM, termasuk tidak melakukan pemesanan bahan pangan.
"Kami akan kawal terus masalah demi kesejahteraan masyarakat pulau Sapudi," tandasnya. (SR)
"Tidak perlu ada supplier, agar kualitas berasnya bener-bener bagus sesuai harapan masyarakat,"tegasnya.
Nanang meyakini bahwa para agen di pulau sapudi, masih mampu mendatangkan beras yang layak di konsumsi KPM, dan bisa tempat waktu, karena saya mendengar langsung dari salah satu agen, masih ada beberapa E-warung yang masih belum menerima beras tahap ke empat.
"Jika beras yang di kirim Supplier itu masih jelek, pasti di tolak,"jelasnya kepada media ini (13/1/20).
Lanjut dia herannya lagi, Dinsos memberikan kebijakan kepada supplier tidak memikirkan kerugian masyarakat penerima BPNT, yang pastinya banyak dana yang terpotong, akhirnya beras yang didatangkan supplier tidak layak di konsumsi.
"Ini fakta yang terjadi dibawah," tegasnya.
Saya harap, dinsos mengembalikan hak penuh kepada agen - agen untuk membeli pasokan sendiri sesuai aturan yang sudah disahkan oleh kementrian,
"Kembalikan hak penuh kepada agen agen untuk membeli beras sendiri,"cetusnya.
Dan saya minta kepada E-warung yang ada di kepulauan Sapudi agar tidak perlu takut diblokir dengan BANK yang terkait, karena kewajiban mereka hanya bertugas menyalurkan dana bantuan ke rekening KPM dan tidak bertugas menyalurkan bahan pangan kepada KPM, termasuk tidak melakukan pemesanan bahan pangan.
"Kami akan kawal terus masalah demi kesejahteraan masyarakat pulau Sapudi," tandasnya. (SR)
from MOKI I Kabar-Investigasi.com https://ift.tt/35JwfcB
Berita Viral
No comments:
Post a Comment