Medan,Topinformasi.com-Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto pimpin pelaksanaan upacara hari kesaktian Pancasila bertempat di lapangan apel Polrestabes Medan. Selasa (1/10/2019) Jam 8:00 WIB.
Bertindak sebagai perwira upacara adalah Kapolsek Medan Area, Kompol Anjasmara dan Kanit Reskrim Polsek Medan Area bertindak sebagai komandan upacara.
Dalam amanatnya Kapolrestabes Medan, Mengatakan bahwa jika kita berbicara tentang Pancasila maka kita harus bersyukur bahwa negara kita memiliki Pancasila maka kita berbicara NKRI yang memiliki keberagaman suku, bangsa dan adat istiadat dari mulai Sabang hingga pulau Hinga Maruoke yang memiliki wilayah yang sangat strategis yang diapit oleh dua benua dan samudra.
"Keberagaman ini satu sisi jika kita kelola dengan baik maka akan mendatangkan nilai positif, sepertinya meningkatnya kepariwisataan. Indonesia yang memiliki berbagai keberagaman dari mulai bahasa, suku, adat istiadat merupakan sesuatu yang sangat unit dan menarik yang tentunya tidak dimiliki oleh bangsa lain,"ucap Kombes Pol Dadang Hartanto.
Lanjutnya lagi, kita memiliki banyak suku ada, Batak, Jawa, Melayu, Karo dan lain sebagainya bersatu padu membentuk bangsa Indonesia, kemudian ini diperkuat lagi dengan Sumpah Pemuda serta diperkuat lagi dengan Proklamasi.
"Dengan keberagaman tersebut akhirnya dibungkus dengan Bhineka Tunggal Ika, Berbeda-beda tapi tetap satu. Dimana paham dari keberagaman tersebut memiliki potensi yang sangat tinggi bila tidak dikelola dengan baik. Satu sisi bila dikelola dengan baik akan mendatangkan berbagai kebaikan, namun bila tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan perpecahan, dan akan timbu negara-negara kecil maka akan mudah dikuasai oleh negara lain dan gampang di rong-rong oleh negara lain," ucap Kapolrestabes Medan.
Dadang juga mengatakan bahwa berbagai paham muncul saat ini, seperti paham Khilafah yang ingin membentuk ideologi selain Pancasila hingga pada waktu dahulu para pendiri bangsa telah mencanangkan Pancasila sebagai dasar negara republik Indonesia yang harus terus dijaga, Pancasila memiliki nilai dasar dan falsafah yang tidak bertentangan dengan kepercayaan apapun.
Oleh karena itu idiologi ini harus kita jaga, banyak ujian-ujian yang terkait dengan Pancasila yang kita hadapi saat ini, yaitu mulai dari ektrim kiri maupun kanan, ektrim kiri seperti pemberontakan G 30 S, PKI, dimana saat itu mereka berusaha merubah indiologi ini dengan idiologi Komunis, peristiwa-peristiwa besar hingga gugurnya beberapa orang Jenderal kemudian ganguan dari ektri. Kanan juga demikian seperti orang-orang yang ingin membentuk negara Islam.
"Hingga detik ini pun hal itu masih saja ada, jika kita lihat mereka para pemilik idiologi selain Pancasila selalu berusaha bagaimana menanamkan, menyebarkan paham idiologi selain Pancasila di bumi Indonesia ini, tentu ini tidak boleh pernah terjadi, garda terdepan untuk menjaga itu semua terletak di pundak TNI dan POLRI dibantu masyarakat, hari ini kita memperingati hari kesaktian Pancasila dimana seluruh generasi menyadari dan akan terus di turunkan ke generasi-generasi penerus selanjutnya hingga Indonesia dengan idiologi Pancasila tak akan pernah runtuh, TNI-POLRI dan masyarakat harus bersatu padu menjaga agar NKRI tetap berdiri.
Rekan-rekan bisa melihat bagaimana saat kita diuji menjelang pemilu kemarin, bagaimana idiologi selain Pancasila telah tumbuh subur dibeberapa tempat ini bukan hanya telah masuk ke dalam masyarakat tapi sudah masuk ke kampus-kampus dan instansi pemerintah, bahkan bisa saja masuk ke istansi Polri dan ini tidak boleh terjadi dan kita harus bertanggung jawab.
Jika kita tidak bisa mempertahankan maka kita akan bertanggung jawab pada anak dan cucu kita. Hari ini NKRI masih berdiri dan kita masih bisa beraktivitas itu karena tanggung jawab dari orang tua kita dahulu, maka sekarang ini kita juga harus bertanggung jawab pada anak dan cucu kita dan itu harus terus kita persiapkan agar generasi muda penerus bangsa terus memegang teguh idiologi Pancasila agar NKRI tetap berdiri.
Oleh karena itu jangan pernah berhenti, jangan pernah lelah dan patah semangat ditengah tantangan tugas kita sebagai Kepolisian yang semakin kompleks. Kita bisa melihat bagaimana konflik-konflik di negara kita ini yang di hadapi Kepolisian, kita terdepan, banyak anggota kita yang jadi korban luka maupun jiwa serta banyak juga masyarakat menjadi korban pada penyampaian pendapat dan unjuk rasa seperti yang kita hadapi baru-baru ini.
Dimana anak-anak usia sekolah turun kejalan, berunjuk rasa membawa senjata tajam bahkan ada yang membawa bom molotov yang notabenenya tidak mengerti dunia politik itu yang kita hadapi dan mereka digerakkan oleh orang-orang yang menginginkan negara kita hancur, bahkan ada pihak-pihak yang ingin TNI-POLRI pecah-belah denagan mengadu domba TNI-POLRI dan itu tidak boleh terjadi Untuk itu diperlukan tenaga, pikiran, Soliditas dan sinergitas kita bersama, mari kita tanamkan tekad untuk mewujudkan Polri yang Promoter, kurangi dan hilangkan prilaku yang menyakiti hati rakyat dan tiadakan tindakan yang dapat melemahkan kinerja Polri," pungkas Kombes Pol Dadang Hartanto mengakhiri amanatnya. ( Red )
from TOPINFORMASI.COM https://ift.tt/2mvRtKD
Berita Viral
No comments:
Post a Comment