MOKI, Sumenep - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur berkomitmen menurunkan angka penderita stunting.
Terbukti penderita stunting sejak beberapa tahun terakhir jumlahnya menurun.
Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, salah satu respon cepat Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam rangka menyukseskan program pencegahan stunting telah membuat regulasi, diantaranya Peraturan Bupati Nomor 14 Tahun 2019 tentang Percepatan Penanggulangan Stunting, Surat Keputusan Bupati Nomor 188/89/KEP/435.012/2019 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting.
“Ternyata, program yang dilakukan membuahkan hasil, sebab berdasarkan data Prevalensi Stunting di Kabupaten Sumenep, terjadi penurunan 18,2 persen dari tahun 2013 sebesar 52,5 persen, dan pada tahun 2018 menjadi 34,3 persen,” tegas Bupati saat menjadi Narasumber pada Rakor Teknis Program Percepatan Pencegahan Stunting di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa (02/07/2019) kemarin.
Menurutnya, kesuksesan program memerangi dan menurunkan angka penderita stunting itu tidak lepas dari kerja sama semua pihak, serta dukungan segenap lapisan masyarakat untuk menggalakkan kegiatan inovatif.
Kegiatan inovatif yang dilakukan itu diantaranya sosialisasi pemanfaatan pekarangan dalam rangka penanaman Cabbi Peddhes (cabai pedas) yang bermanfaat mencegah anemia pada ibu hamil (bumil) untuk peningkatan bayi agar sehat dan cerdas.
“Selain itu memberikan pendampingan Bumil Kurang Energi Kronis (KEK) dan bawah dua tahun (Baduta), menyelenggarakan kelas Bumil, membuat Satgas Penting (SatuanTugas Peduli Stunting), membuat kelompok Geliz (Gerakan Peduli Gizi), Launching Kampanye cegah Stunting di Pulau Oksigen, Gili Iyang tahun 2018,” paparnya.
Dia menbahkan, Pemerintah Daerah berkomitmen untuk menurunkan angka penderita stunting setiap tahun, dengan mengadakan berbagai kegiatan yang dananya dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“APBD Kabupaten Sumenep telah diarahkan untuk mendukung percepatan penurunan Stunting di Desa, dan Desa Lokus. Namun, kami juga berharap dukungan Dana Desa (DD) untuk mempercepat penurunan penderita stunting,” pungkasnya. (Sar)
Terbukti penderita stunting sejak beberapa tahun terakhir jumlahnya menurun.
Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, salah satu respon cepat Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam rangka menyukseskan program pencegahan stunting telah membuat regulasi, diantaranya Peraturan Bupati Nomor 14 Tahun 2019 tentang Percepatan Penanggulangan Stunting, Surat Keputusan Bupati Nomor 188/89/KEP/435.012/2019 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting.
“Ternyata, program yang dilakukan membuahkan hasil, sebab berdasarkan data Prevalensi Stunting di Kabupaten Sumenep, terjadi penurunan 18,2 persen dari tahun 2013 sebesar 52,5 persen, dan pada tahun 2018 menjadi 34,3 persen,” tegas Bupati saat menjadi Narasumber pada Rakor Teknis Program Percepatan Pencegahan Stunting di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa (02/07/2019) kemarin.
Menurutnya, kesuksesan program memerangi dan menurunkan angka penderita stunting itu tidak lepas dari kerja sama semua pihak, serta dukungan segenap lapisan masyarakat untuk menggalakkan kegiatan inovatif.
Kegiatan inovatif yang dilakukan itu diantaranya sosialisasi pemanfaatan pekarangan dalam rangka penanaman Cabbi Peddhes (cabai pedas) yang bermanfaat mencegah anemia pada ibu hamil (bumil) untuk peningkatan bayi agar sehat dan cerdas.
“Selain itu memberikan pendampingan Bumil Kurang Energi Kronis (KEK) dan bawah dua tahun (Baduta), menyelenggarakan kelas Bumil, membuat Satgas Penting (SatuanTugas Peduli Stunting), membuat kelompok Geliz (Gerakan Peduli Gizi), Launching Kampanye cegah Stunting di Pulau Oksigen, Gili Iyang tahun 2018,” paparnya.
Dia menbahkan, Pemerintah Daerah berkomitmen untuk menurunkan angka penderita stunting setiap tahun, dengan mengadakan berbagai kegiatan yang dananya dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“APBD Kabupaten Sumenep telah diarahkan untuk mendukung percepatan penurunan Stunting di Desa, dan Desa Lokus. Namun, kami juga berharap dukungan Dana Desa (DD) untuk mempercepat penurunan penderita stunting,” pungkasnya. (Sar)
from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/2KXy6ES
Berita Viral
No comments:
Post a Comment