MOKI, PATI-Wakil Bupati Pati Saiful Arifin hari ini menghadiri serta menyaksikan Lomban Kupatan di Sungai Tayu, Desa Sambiroto, Kecamatan Tayu.
Wakil Bupati Pati Saiful Arifin menyampaikan bahwa tradisi seperti ini adalah kegiatan yang baik dilakukan di masyarakat. Terlebih jika masyarakat dapat mempertahankannya hingga sekarang.
"Selain sebagai tradisi turun temurun yang telah dipertahankan, semoga kegiatan ini juga bisa menggerakkan roda perekonomian khususnya bagi masyarakat di Desa Sambiroto", imbuhnya.
Wabup Safin juga berharap tradisi seperti ini, juga dapat membantu kehidupan para nelayan, sehingga hasil tangkapan ikannya banyak dan melimpah ruah.
Wabup juga menghimbau agar para peserta kirab tetap menjaga tata krama dan etika ketika melewati penduduk desa yang menyaksikannya.
Sementara itu, Kepala Desa Sambiroto Sulistiono mengatakan kegiatan ini telah ada sejak tahun 1950-an silam.
Ia mengisahkan bahwa yang memulai tradisi ini adalah Wedono, salah satu nelayan di desa setempat.
"Filosofi tradisi ini yaitu, sebagai bentuk rasa syukur. Juga sebagai simbol inti dari kehidupan manusia", imbuhnya.
Kemudian, lanjutnya, warga mempertahankan tradisi ini hingga sekarang. (Red)
Wakil Bupati Pati Saiful Arifin menyampaikan bahwa tradisi seperti ini adalah kegiatan yang baik dilakukan di masyarakat. Terlebih jika masyarakat dapat mempertahankannya hingga sekarang.
"Selain sebagai tradisi turun temurun yang telah dipertahankan, semoga kegiatan ini juga bisa menggerakkan roda perekonomian khususnya bagi masyarakat di Desa Sambiroto", imbuhnya.
Wabup Safin juga berharap tradisi seperti ini, juga dapat membantu kehidupan para nelayan, sehingga hasil tangkapan ikannya banyak dan melimpah ruah.
Wabup juga menghimbau agar para peserta kirab tetap menjaga tata krama dan etika ketika melewati penduduk desa yang menyaksikannya.
Sementara itu, Kepala Desa Sambiroto Sulistiono mengatakan kegiatan ini telah ada sejak tahun 1950-an silam.
Ia mengisahkan bahwa yang memulai tradisi ini adalah Wedono, salah satu nelayan di desa setempat.
"Filosofi tradisi ini yaitu, sebagai bentuk rasa syukur. Juga sebagai simbol inti dari kehidupan manusia", imbuhnya.
Kemudian, lanjutnya, warga mempertahankan tradisi ini hingga sekarang. (Red)
from MOKI I Media Online Kabar Investigasi http://bit.ly/2Rd3j7b
Berita Viral
No comments:
Post a Comment