MOKI, PATI-Turut berpartisipasinya Kabupaten Pati dalam program 100 Kabupaten/Kota Smartcity di Indonesia bukan sekadar untuk gagah-gagahan atau membangun citra kota dengan banyak aplikasi digital.
Lebih dari itu, menurut Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin), tujuan keterlibatan Pati dalam program Smartcity ialah untuk mengimplementasikan aplikasi-aplikasi digital yang ada guna mewujudkan pelayanan yang "smart" bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Pati Saiful Arifin, hari ini, ketika memberi sambutan dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Dewan Smartcity dan Launching Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) di Ruang Pragola Sekretariat Daerah Kabupaten Pati.
"Tentunya implementasi tersebut dimaksudkan untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan publik. Intinya adalah pelayanan yang baik dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Safin.
Smartcity, lanjut Safin, juga dapat memberi gambaran mengenai suatu kota/kabupaten agar daya saingnya diketahui daerah lain.
"Jadi kalau dulu Pati selalu disebut kota pensiun, sekarang harus di-re-branding. Satu di antaranya dengan program Smartcity ini," tuturnya.
Safin menegaskan, Smartcity merupakan bagian dari prakarsa Kabupaten Pati dalam mengikuti dinamika perkembangan zaman.
Menurut Safin, standar kemajuan suatu daerah senantiasa berubah pada setiap zaman. Kini, menurutnya, standar kemajuan yang berlaku ialah seberapa jauh penerapan aplikasi digital-daring untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ia juga menegaskan, untuk menyukseskan program Smartcity dan program pembangunan secara umum, pihak swasta harus dilibatkan. Namun, menurutnya dari sudut pandang pihak swasta, mereka akan selalu melihat keterbukaan suatu daerah sebelum memutuskan berinvestasi. Maka, menurut Safin, Pemkab harus membuka diri bagi sektor swasta.
"Saya selalu mengatakan, kalau kita hanya bertumpu pada APBD kita yang Rp 2,7 triliun, pembangunan kita pasti tertinggal. Kalau swasta masuk, kita akan terbantu. Lapangan kerja bagi masyarakat akan terbuka, pendapatan daerah juga akan meningkat. Sebuah kota, tanpa ada investasi swasta, pembangunannya tidak bisa maksimal," tandasnya.
Terakhir, Safin juga berpesan kepada segenap anggota Dewan Smartcity dan Tim Pelaksana Smartcity untuk tidak malu belajar dari daerah lain. (Red)
Lebih dari itu, menurut Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin), tujuan keterlibatan Pati dalam program Smartcity ialah untuk mengimplementasikan aplikasi-aplikasi digital yang ada guna mewujudkan pelayanan yang "smart" bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Pati Saiful Arifin, hari ini, ketika memberi sambutan dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Dewan Smartcity dan Launching Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) di Ruang Pragola Sekretariat Daerah Kabupaten Pati.
"Tentunya implementasi tersebut dimaksudkan untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan publik. Intinya adalah pelayanan yang baik dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Safin.
Smartcity, lanjut Safin, juga dapat memberi gambaran mengenai suatu kota/kabupaten agar daya saingnya diketahui daerah lain.
"Jadi kalau dulu Pati selalu disebut kota pensiun, sekarang harus di-re-branding. Satu di antaranya dengan program Smartcity ini," tuturnya.
Safin menegaskan, Smartcity merupakan bagian dari prakarsa Kabupaten Pati dalam mengikuti dinamika perkembangan zaman.
Menurut Safin, standar kemajuan suatu daerah senantiasa berubah pada setiap zaman. Kini, menurutnya, standar kemajuan yang berlaku ialah seberapa jauh penerapan aplikasi digital-daring untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ia juga menegaskan, untuk menyukseskan program Smartcity dan program pembangunan secara umum, pihak swasta harus dilibatkan. Namun, menurutnya dari sudut pandang pihak swasta, mereka akan selalu melihat keterbukaan suatu daerah sebelum memutuskan berinvestasi. Maka, menurut Safin, Pemkab harus membuka diri bagi sektor swasta.
"Saya selalu mengatakan, kalau kita hanya bertumpu pada APBD kita yang Rp 2,7 triliun, pembangunan kita pasti tertinggal. Kalau swasta masuk, kita akan terbantu. Lapangan kerja bagi masyarakat akan terbuka, pendapatan daerah juga akan meningkat. Sebuah kota, tanpa ada investasi swasta, pembangunannya tidak bisa maksimal," tandasnya.
Terakhir, Safin juga berpesan kepada segenap anggota Dewan Smartcity dan Tim Pelaksana Smartcity untuk tidak malu belajar dari daerah lain. (Red)
from MOKI I Media Online Kabar Investigasi http://bit.ly/2EnfdpO
Berita Viral
No comments:
Post a Comment