MOKI, Sumenep - Peduli kepada petani Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 0827/12 Kecamatan Dasuk, Sumenep, Madura, Jawa Timur Sertu M. Saleh melaksanakan pemupukan padi dengan pupuk bersubsidi, bersama petani Sutahir yang tergabung di Kelompok Tani (Poktan) Harapan Masa di Dusun Daja, Desa Kecer, Kecamatan Dasuk,Sumenep, Rabu, (30/01/2019).
Menurut Sertu M. Saleh, dirinya selalu intens mengikuti perkembangan di bidang ketahanan pangan pada masa tanam I bulan Desember, dengan potensi luas sawah 1,5 hektar, bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Poktan dan petani turun langsung ke sawah di setiap tahapan.
“Dalam melakukan pemupukan pada tanaman harus tepat waktu. Saat ini sebenarnya agak terlambat, karena seharusnya pemupukan dilakukan pada usia tanam satu minggu. Karena cuaca hujan terus menerus, menjadikan para petani baru bisa melakukan pemupukan saat ini,” ungkapnya.
Menurut Babinsa Kecer ini, jenis bibit padi yang telah ditanam kelompok tani menggunakan Varietas Pioneer yang ditanam di atas lahan seluas 1,5 hektar. Sedangkan untuk pemupukan kali ini menggunakan jenis pupuk Urea, SP 36 dan MPK.
Batuud 0827/12 Dasuk, Serma Edi. S menambahkan, jika proses pemeliharaan tanaman padi ini memang harus ekstra, dari penanaman, pemupukan, pemeliharaan hingga masa panen nanti.
“Petani harus memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan adanya gangguan hama yang dapat mempengaruhi hasil tanaman, sehingga dengan adanya pemeliharaan yang maksimal, harapan para petani bisa terwujud,” tandasnya.
Sementara itu, Sutahir menyampaikan terima kasih dengan adanya pengawasan seperti yang dilakukan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), dalam hal ini Babinsa, karena dapat membantu meringankan kerja petani, dan ke depan bisa terus dilakukan, agar petani bisa mendapatkan hasil maksimal. ( Sar )
Menurut Sertu M. Saleh, dirinya selalu intens mengikuti perkembangan di bidang ketahanan pangan pada masa tanam I bulan Desember, dengan potensi luas sawah 1,5 hektar, bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Poktan dan petani turun langsung ke sawah di setiap tahapan.
“Dalam melakukan pemupukan pada tanaman harus tepat waktu. Saat ini sebenarnya agak terlambat, karena seharusnya pemupukan dilakukan pada usia tanam satu minggu. Karena cuaca hujan terus menerus, menjadikan para petani baru bisa melakukan pemupukan saat ini,” ungkapnya.
Menurut Babinsa Kecer ini, jenis bibit padi yang telah ditanam kelompok tani menggunakan Varietas Pioneer yang ditanam di atas lahan seluas 1,5 hektar. Sedangkan untuk pemupukan kali ini menggunakan jenis pupuk Urea, SP 36 dan MPK.
Batuud 0827/12 Dasuk, Serma Edi. S menambahkan, jika proses pemeliharaan tanaman padi ini memang harus ekstra, dari penanaman, pemupukan, pemeliharaan hingga masa panen nanti.
“Petani harus memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan adanya gangguan hama yang dapat mempengaruhi hasil tanaman, sehingga dengan adanya pemeliharaan yang maksimal, harapan para petani bisa terwujud,” tandasnya.
Sementara itu, Sutahir menyampaikan terima kasih dengan adanya pengawasan seperti yang dilakukan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), dalam hal ini Babinsa, karena dapat membantu meringankan kerja petani, dan ke depan bisa terus dilakukan, agar petani bisa mendapatkan hasil maksimal. ( Sar )
from KabarInvestigasi I Portal Of Investigation http://bit.ly/2B6JW99
Berita Viral