July 14, 2022

PROGRAM PEKERJAAN P3-TGAI KAMPUNG RANTAU JAYA DIDUGA KUAT ASAL JADI

| July 14, 2022 |

 



WAYKANAN -- Rabu 13 Juli tahun 2022, Program peningkatan percepatan tata guna air irigasi / P3TGAI Adalah program kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat /PUPR tahun 2022 melalui pembelanjaan anggaran negara ( APBN) tahun 2022 dengan dana pertitik bernilai pagu 195 juta rupiah.


Tujuan program ini adalah untuk memenuhi kebutuhan air irigasi petani persawahan guna mendukung ketahanan pangan Nasional dan mendukung menunjang prekonomian petani serta mendorong pemerataan pembangunan nasional sebagai mana prioritas pembangunan dari desa yang menjadi nawacita PRISIDEN RI. JOKOWI DODO.


Peraturan kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat tentang pedoman penyelenggara P3TGAI adalah program rehabilitas peningkatan atau pembangunan jaringan irigasi dengan berbasis peran serta masyarakat petani yang di laksanakan sendiri oleh P3A / Perkumpulan klompok petani pemakai air secara swakelola.


Namun dalam hal peraturan kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat berbeda yang di laksanakan di lapangan dalam pekerjaan P3TGAI Kampung rantau jaya yang di kelola ketua P3A Tunas harapan tidak mengadakan swakelola dan pranserta masyarakat pengguna air tidak di ikutkan dalam pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi saluran irigasi di BN 1 way Umpu.



Menurut keterangan warga setempat bahwa pekerjaan ini di kelola oleh orang dekatnya kepala kampung rantau jaya warga dusun Badran yang di borongkan dengan kelompok seni kuda kepang/lumping bukan petani pengguna air yang dipekerjakan.


Yang anehnya lagi setahu kami ketua P3A dari dulu sampai sekarang ini adala pak Wariman M. dialah yang bekerja mengatur air di regester persawahan kampung rantau jaya ini, malah kami nggak tau pergantian ketua P3A yang baru yang bernama Sardi. 



WARIMAN M ketua P3A yang lama saat di kompirmasi di kediaman rumahnya membenarkan tutur w bahwa surat kerja saya dari dinas PU irigasi masih aktif sampai sekarang, kenapa jika adanya pergantian ketua P3A malah saya nggak di kasih tau. selama ini saya yang bekerja mengatur air irigasi untuk kebutuhan petani sawah, coba bapak tanya sama petani sawah siapa yang bekerja di bagian mengatur air irigasi persawahan di kampung ini, tentu petani tahunya saya. 


"kalau masalah pekerjaan adanya rehap irigasi sekarang dan pembuatan beton precest saya tidak tau menahu dan tidak juga diberitahu," Lanjutnya


Ditempat lain, Dinas pekerjaan umum bagian Pengairan irigasi di wilayah kecamatan banjit di kantor kerja marnu menjelaskan, "Saya juga sangat heran, kenapa ada pergantian ketua P3A di wilayah kecamatan banjit, tetapi saya tidak di kasih tau atau diberi tahu. Setahu kami berkas yang ada sampai saat ini belum ada laporan pergantian ketua P3A yang baru di wilayah kecamatan banjit.

 

"Sistem pergantian tentu ada praturannya, yang pertama semua perkumpulan kelompok tani di kampung harus musyawarah dulu dan di hadiri kepala kampung dan dari kami. nggak bisa sembarangan ujar UPT pertanian di bidang irigasi kecamatan banjit. Begitu juga yang menjadi ketua sekertaris bendahara P3A seyok'ya nya ada lahan garapan persawahan walau dia nyewa/maro, tapi itu sebelum di tunjuk menjadi kepengurusan P3A tersebut. Apalagi kalau tidak memiliki lahan garapan, Kedepannya gak mereka urusin pengairan sawah tersebut." Ucapnya


"Saat ini ada proyek, tiba tiba ada P3A baru. Yang saya khawatirkan, ini ada proyek'ni, setelahnya proyek dianya gak ada lagi?... jangan adanya proyek dibentuklah P3A baru, gak bisa seperti itu. karna itu semua ada praturanya dan ada Undang-Undangnya. Seandainya ada kotoran sampah, siringnya jebol, seandainya itu sampean sampean jelas ndak mau loo membenahi atau membersihkan, kira kira seperti itu. 


Saat team gabungan Awak Media dan LSM turun ke lapangan, melihat secara langsung pekerjaan P3TGAI, mulai dari pembuatan cor beton precast dan pemasangan precast dinding dan pemasangan precast bagian lantai, diduga pekerjaan tersebut asal jadi. Jauh dari Peraturan kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sistem pembuatan cor beton precast itu wajib mengunakan adukan standar nasional Indonesia / SNI sesuai kebutuhan.


Saat di temukan di lapangan, seharusnya adukan cor beton precast ukuran 321 yang di pakai, diduga kalau pekerjaan P3A Tunas harapan tidak begitu yang di pakai, mereka memakai sistem lima ember pasir dan empat ember batu seplit dan di tambah setengah sak semen ember yang di pakai ukuran 15 kilo gram, dimana ukuran tersebut setara dengan ember chat tembok ukuran 20 kg. Akibatnya semen dan pasir saat di aduk menjadi precast tidak maxsimal untuk menutupi adukan di adakan pengacian terhadap cor beton precast.


Lebih lanjutnya pantauan Tim gabungan Awak Media dan LSM melihat sistem pemasangan lantai irigasi menggunakan precast, seharusnya di tehnist rab gambar sebelum pemasangan precast di wajibkan pemerataan tanah di pasang pasir Uruk terlebih dahulu setebal 5 cm guna untuk kesetabilan lantai dan penyerapan air saat terjadi kebocoran, namun yang di kerjakan Kelompok P3A tidak memasang pasir Uruk sepanjang pekerjaan tersebut.


Saat di kompermasi ketua P3A yang baru di Lantik oleh kepala kampung SARDI di kediaman rumahnya mengatakan, "Untuk pemasangan lantai irigasi setau saya di kasih pasir sepanjang 50 meter, tapi tidak harus ketebalan 5 Senti kalau sistem begitu saya tidak tau yang penting pekerjaan selesai." Ujar Sardi 


Harapan masyarakat Kampung Rantau Jaya supaya Dinas terkait dan Kepala Kampung Rantau Jaya harus benar benar mengontrol mengawal pekerjaan P3- TGAI dan menegor para pekerja yang mengerjakan proyek tersebut dengan asal-asalan, di karnakan pekerjaan tersebut benar benar tidak mengikuti tehnist gambar yang ada.


REPORTER : SANDI



from Kabar-Investigasi.com https://ift.tt/iIKtPS1
Berita Viral

No comments:

Post a Comment

Back to Top