LAMPUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) menganggarkan Rp75 juta per kelurahan untuk memenuhi fasilitas dan penanganan covid-19 di tingkat kelurahan tangguh nusantara (KTN). Dana tersebut juga dapat digunakan untuk keperluan warga isolasi mandiri. (05/02/2022)
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Metro, Supriyadi, mengatakan dana yang dikelola kelurahan itu untuk mengaktifkan KTN, satgas, dan dasawisma.
"Setiap kelurahan diberi anggaran penanganan covid-19 sebesar Rp75 juta. Tujuannya meningkatkan kinerja kelurahan dalam memperkuat satgas dan KTN. Selain itu juga untuk bantuan sembako kepada warga isoman," ujar Supriadi, Kamis, 5 Juli 2021.
Menurut dia, anggaran tersebut mulai dialokasikan sejak April 2021. "Keseluruhan anggaran Rp1,65 miliar. Realisasi saat ini mencapai sebesar Rp813,5 juta atau 49,31 persen," tambahnya.
Sementara, bantuan sembako terhadap warga yang melakukan isoman bersumber dari dana tersebut hanya disediakan beberapa paket sembako saja.
"Paket sembako sekitar sepuluh hingga dua puluh paket, untuk jaga-jaga jika bantuan paket sembako dari Dinsos terlambat," kata dia.
Ironisnya, Dana Tahap ketiga Kelurahan Yosorejo Kecamatan Metro Timur Kota Metro, Lampung Diduga di Korupsi dengan cara tidak di belanjakan Sesuai aturan.
Salah satu sumber yan dapat di percaya mengatakan, " dana it sebesar 16 juta, dan ada potongan 5 persen. Yang mengambil dana dari piha ketiga pak Anton, dan pak Kasi. Setelah Ambi uang lalu rapat dengan KTN di Kelurahan."ucapnya
Ia pun menambahkan," dana itu di bagi dua, setengah Kelurahan, setengah KTN. Dana yang di belanjakan hanya BBM, ATK, sisahnya yang tidak di belanjakan sembako, masker dan handsanitizer." Tutupnya.
Awak media pun menelusuri anggota KTN Kelurahan Yosorejo," menurut keterangan Anggota KTN Kelurahan Yosorejo," kami tidak tau masalah anggaran dan beberapa Anggota lainnya tidak tau." Ucap Anggota KTN Kel.Yosorejo, setengah salah satu Oknum KTN. Dana yang di belanjakan hanya BBM dan ATK, sisahnya yang tidak di belanjakan sembako, masker dan handsanitizer serta lainnya" Tutupnya.
Awak media pun menelusuri anggota KTN Kelurahan Yosorejo," menurut keterangan Anggota KTN Kelurahan Yosorejo," kami tidak tau masalah anggaran dan beberapa Anggota lainnya tidak tau." Ucap Anggota KTN Kel.Yosorejo.
Menurut salah satu sumber ke dua yang dapat dipercaya," data-data foto dokumentasi untuk SPJ tahap ke-3 itu, mengunakan SPJ tahap 1 dan tahap 2 alias copy paste." Terangnya
Menurut keterangan Lurah Yosorejo, Budi saat di Konfirmasi 5/2/2022, ia menjelaskan, " tahap ketiga tidak ada belanja, hanya akumulasi untuk belanja makan, minum dan BBM satgas Covid, karena yang tahap 1 dan 2, dana hanya hanya 13 juta. Kita juga sudah konfirmasi sama KTN juga." Ucap Lurah Yosorejo.
Ia pun menambahkan, " untuk tahap 1 dan tahap 2 belanja makan minum satgas belum cair, dan semua itu cair di tahap ke-3 ini." Terang Lurah
Masih kata Lurah," Uang segitu kita mau beli nasi Kotak kan lucu. Tidak di belikan apa2, dan pada saat ini hanya diberikan untuk keperluan satgas. Karan tahap 1 dan ke 2 belum dapat. APD dan masker itu punya satgas. " Ucapnya
Masih kata Lurah," sudah saya bagikan sama team satgas KTN, dan beberapa masker 200 ribuan, dan handsenitezer, dan sudah saya bagikan sama team satgas KTN. Untuk sembako tidak dianjurkan, itu hanya tahap 1 dan 2." Ucap Lurah.
Sambung dia, "yang tahan 1 dan 2 itu berupa kupon, dan dana itu saya serahkan di ketua KTN. Karena itu hak, dan belanja itu KTN yang membelanjakannya. Dana itu di transfer, pin Box semuanya, belanja apa saja ke tokonya pin Box. untuk KPA saya, tapi yang membelanjakan KTN melalui trasnfer, dan untuk ketua KTN pak Iwan, dan kita yang kontrol. Untuk BBM itu langsung di transfer di Pertamina, dan sistem kupon." Tutupnya.
Team media pun langsung menemui Ketua KTN Yosorejo guna meminta konfirmasi tindak lanjut keterangan dari Lurah Yosorejo, namun hingga saat ini ketua KTN tidak dapat di konfirmasi.
( YOPI/TIYAH )
from Kabar-Investigasi.com https://ift.tt/D9XCUmB
Berita Viral
No comments:
Post a Comment