Topinformasi.com-Pemerintah memproyeksikan ada potensi kenaikan angka kemiskinan dan jumlah pengangguran baru yang signifikan di Indonesia, karena adanya pandemi covid-19. Jumlahnya bisa mencapai jutaan orang.
Menko Perekonomian Airlangga Hartatro mengatakan, covid-19 telah mengubah perekonomian global secara drastis. Optimisme pemulihan global seketika berubah menjadi ancaman resesi pasca pandemi covid-19.
Ancaman resesi pasca pandemi covid-19, bukan hanya saja terjadi di Indonesia, tapi juga di banyak negara seperti di Amerika, Jepang, dan India."Di sektor keuangan Indonesia sudah terlihat terjadinya capital outflow [dana asing keluar].
Terhadap ekonomi nasional, revisi rangenya 2,3%.Berdampak terhadap peningkatan kemiskinan dan
pengangguran," jelas Airlangga.
Airlangga menjelaskan, berdasarkan skenario yang diperhitungkan pemerintah, tingkat pengangguran akan meningkat. Terutama terjadi di Provinsi Jawa yang dinilai Airlangga paling 'berat', Sumatera, Bali,dan Nusa Tenggara.
"Ini mencerminkan bahwa tingkat pengangguran terbuka, berdasarkan perencanaan yang sudah turun
5,18%, akan naik menjadi 7,33% dan kemiskinan 9,15% ke 9,59%," tutur Airlangga.
Secara jumlah, pemerintah memproyeksikan soal skenario berat dan paling berat saat pandemi covid-19 terhadap penambahan kemiskinan dan pengangguran.
Skenario berat, akan ada tambahan 1,16 juta penambahan orang miskin dan penambahan pengangguran 2,92 juta orang.
Skenario paling berat, maka ada akan tambahan 3,78 juta orang miskin dan penambahan pengangguran 5,23 juta orang.
Catatan Kemenaker, hingga 13 April 2020 sudah ada 2,8 juta orang di PHK dan dirumahkan karena dampak pandemi corona, maka mereka otomatis menambah daftar pengangguran di Indonesia. (Red)
from TOPINFORMASI.COM https://ift.tt/2XGCCNw
Berita Viral
No comments:
Post a Comment