MOKI, PATI-Bupati Pati Haryanto beserta Forkopimda dan tokoh agama Kabupaten Pati melakukan rapat terbatas di ruang rapat Joyo Kusumo, Kamis (16/4). Rapat ini membahas tentang kegiatan keagamaan di bulan Ramadhan di saat wabah covid-19.
Rapat terbatas ini dihadiri langsung oleh Bupati Pati Haryanto, Sekda Kabupaten Pati, Forkopimda, tokoh agama baik dari NU, Muhammadiyah, perwakilan Kristen Katolik, ketua MUI, FKUB, Kemenag Kabupaten Pati, dan Anggota DPRD Kabupaten Pati.
Setelah mendengarkan beberapa masukan dari berbagai pihak terkait kegiatan keagamaan di bulan Ramadhan, Bupati Pati Haryanto kemudian menyepakati untuk membentuk tim kecil guna menyusun kesepakatan rapat hari ini yang akan dikonsep oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Muhtar.
"Nanti konsep akan dikirim ke peserta rapat dan bisa dikoreksi bersama sehingga dalam waktu dekat keputusan ini dapat ditandatangani bersama sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan keagamaan di bulan Ramadhan," jelas Bupati.
Haryanto berpesan kepada kyai dan tokoh agama agar dapat menyampaikan kepada jamaahnya terkait covid-19. Ia berharap semua tokoh agama bisa mengajak jamaah agar tidak menyepelekan virus corona.
Terkait dengan maraknya penolakan jenazah pasien covid-19, Bupati pun berharap hal itu tidak terjadi di Kabupaten Pati. Namun pihaknya telah mengantisipasi dengan menyiapkan lahan sekitar 1 hektar untuk pemakaman di dekat TPA Sukoharjo.
"Selain itu ada Taman Makam Pahlawan, bila ada tenaga kesehatan yang meninggal dalam menjalankan misi kemanusiaan. Tapi kita bersama- sama mendoakan agar tidak ada korban jiwa," ujarnya
Di kesempatan ini Bupati kembali menegaskan terkait refocusing anggaran. Semula refocusing sebesar 32 miliar, namun surat dari Mendagri dan Menteri Keuangan menginstruksikan bahwa seluruh anggaran kegiatan dipotong minimal 50 persen.
"Kita sudah menyiapkan anggaran sekitar 139 miliar dari APBD untuk pembelian APD, alat kesehatan dan mengamankan kondisi sosial yang ada. Namun bukan berarti (anggaran.red) itu dihabiskan, namun sebagai persediaan dana tak terduga, jadi bisa digunakan sewaktu- waktu dan kalau tidak dibutuhkan ya dikembalikan,"tegas Bupati.
Pada rapat terbatas ini, Bupati Pati juga menyampaikan perkembangan covid-19 di Kabupaten Pati, seperti data yang disampaikan Dinas Kesehatan pada Kamis 16 April 2020, pukul 07.00 WIB.
"Tren peningkatan kasus covid-19 cenderung naik, baik di tingkat nasional, provinsi maupun di Kabupaten Pati. Saat ini ada empat PDP yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19, mereka masih dirawat di RS Moewardi Solo, RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, dan RSUD RAA Soewondo Pati, dan RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang," terangnya.
Sedangkan tujuh PDP lainnya, masih dalam perawatan dan menunggu hasil laboratoriumnya keluar. Kemudian untuk ODP, ada 74 orang masih menjalani isolasi mandiri.
"Dan PDP tadi rata-rata adalah ada riwayat bepergian dari luar Kabupaten Pati," tandasnya. (Red)
Rapat terbatas ini dihadiri langsung oleh Bupati Pati Haryanto, Sekda Kabupaten Pati, Forkopimda, tokoh agama baik dari NU, Muhammadiyah, perwakilan Kristen Katolik, ketua MUI, FKUB, Kemenag Kabupaten Pati, dan Anggota DPRD Kabupaten Pati.
Setelah mendengarkan beberapa masukan dari berbagai pihak terkait kegiatan keagamaan di bulan Ramadhan, Bupati Pati Haryanto kemudian menyepakati untuk membentuk tim kecil guna menyusun kesepakatan rapat hari ini yang akan dikonsep oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Muhtar.
"Nanti konsep akan dikirim ke peserta rapat dan bisa dikoreksi bersama sehingga dalam waktu dekat keputusan ini dapat ditandatangani bersama sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan keagamaan di bulan Ramadhan," jelas Bupati.
Haryanto berpesan kepada kyai dan tokoh agama agar dapat menyampaikan kepada jamaahnya terkait covid-19. Ia berharap semua tokoh agama bisa mengajak jamaah agar tidak menyepelekan virus corona.
Terkait dengan maraknya penolakan jenazah pasien covid-19, Bupati pun berharap hal itu tidak terjadi di Kabupaten Pati. Namun pihaknya telah mengantisipasi dengan menyiapkan lahan sekitar 1 hektar untuk pemakaman di dekat TPA Sukoharjo.
"Selain itu ada Taman Makam Pahlawan, bila ada tenaga kesehatan yang meninggal dalam menjalankan misi kemanusiaan. Tapi kita bersama- sama mendoakan agar tidak ada korban jiwa," ujarnya
Di kesempatan ini Bupati kembali menegaskan terkait refocusing anggaran. Semula refocusing sebesar 32 miliar, namun surat dari Mendagri dan Menteri Keuangan menginstruksikan bahwa seluruh anggaran kegiatan dipotong minimal 50 persen.
"Kita sudah menyiapkan anggaran sekitar 139 miliar dari APBD untuk pembelian APD, alat kesehatan dan mengamankan kondisi sosial yang ada. Namun bukan berarti (anggaran.red) itu dihabiskan, namun sebagai persediaan dana tak terduga, jadi bisa digunakan sewaktu- waktu dan kalau tidak dibutuhkan ya dikembalikan,"tegas Bupati.
Pada rapat terbatas ini, Bupati Pati juga menyampaikan perkembangan covid-19 di Kabupaten Pati, seperti data yang disampaikan Dinas Kesehatan pada Kamis 16 April 2020, pukul 07.00 WIB.
"Tren peningkatan kasus covid-19 cenderung naik, baik di tingkat nasional, provinsi maupun di Kabupaten Pati. Saat ini ada empat PDP yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19, mereka masih dirawat di RS Moewardi Solo, RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, dan RSUD RAA Soewondo Pati, dan RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang," terangnya.
Sedangkan tujuh PDP lainnya, masih dalam perawatan dan menunggu hasil laboratoriumnya keluar. Kemudian untuk ODP, ada 74 orang masih menjalani isolasi mandiri.
"Dan PDP tadi rata-rata adalah ada riwayat bepergian dari luar Kabupaten Pati," tandasnya. (Red)
from MOKI I Kabar-Investigasi.com https://ift.tt/3afxJxq
Berita Viral
No comments:
Post a Comment