Medan,Topinformasi.com-Aktifis HAM yang juga Koordinator kuasa hukum Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Utara Golfrid Siregar meninggal Dunia di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan (RSUP HAM).Minggu(6/10)2019,Sore.
Dewan Daerah Walhi Sumut Sumiati Surbakti meminta polisi mengusut tuntas kasus ini. Dia menyakini korban sengaja dibunuh.
Ia meyakini luka di kepala korban bukan luka kecelakaan lalu lintas. "Tidak ada ditemukan bercak darah sedikitpun di lokasi yang disebutkan polisi. Di celana almarhum ditemukan tanah basah, tidak ada tanah basah di fly over. Jelas, dia terindikasi dihabisi di luar fly over. Polisi harus mengusut ini, dia adalah aktivis lingkungan dan penjuang HAM," kata Sumiati, Ahad, 6 Oktober 2019.
Pembela Hak Azasi Manusia (HRDs) Sumut yang konsen mengadvokasi kasus-kasus lingkungan ini awalnya ditemukan terkapar tak sadarkan diri dengan tempurung kepala hancur pada Kamis, 3 Oktober 2019 sekira pukul 01.00 WIB di Fly Over Simpang Pos, Medan.
Korban mulanya hilang sejak Rabu, 2 Oktober 2019 sekitar pukul 17.00 WIB. Ia izin keluar rumah untuk bertemu seseorang di kawasan Marindal. Sejak saat itulah Golfird tak bisa dihubungi.
Informasi sementara, korban ditemukan seorang penarik becak yang kebetulan melintas kemudian membawanya ke RS Mitra Sejati. Karena diduga Mr X sebab tidak ditemukan identitas apapun ditubuhnya, pihak rumah sakit menolak. Tak lama, polisi datang dan membawa korban ke RSUP HAM sekira pukul 03.00 WIB.
Korban sempat menjalani operasi, namun akhirnya meninggal.
Walhi Sumut menemukan banyak kejanggalan. Mereka menduga luka di kepala korban diduga akibat hantaman benda tumpul, sementara bagian tubuh lain tidak mengalami luka ataupun lecet layaknya korban kecelakaan lalu lintas.
Kemudian, barang-barang korban seperti tas, laptop, dompet, dan cincinnya raib. Tetapi sepeda motornya tidak diambil dan hanya mengalami kerusakan kecil saja.
Berdasarkan fakta tersebut, lembaga ini mengindikasikan Golbert dibunuh.
Informasi yang dihimpun, sosok yang dikenal sebagai advokat lingkungan hidup di Walhi Sumut, ini awalnya ditemukan warga dalam kondisi tak sadarkan diri di flyover Simpang Pos Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis (3/10) pukul 01.00 WIB.
Dia ditemukan seorang penarik becak yang kebetulan melintas di kawasan tersebut. Saksi selanjutnya membawa korban ke RS Mitra Sejati dan diarahkan untuk ditangani ke RSUP Haji Adam Malik.
Keterangan polisi, Golfrid menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Namun WALHI Sumut menilai banyak kejanggalan dari peristiwa yang menimpa almarhum. Sebab kepala korban mengalami luka serius seperti dipukul keras dengan benda tumpul.
"Selain bagian kepala, bagian tubuhnya tidak mengalami luka yang berarti. Sementara itu barang-barang korban seperti tas, laptop, dompet dan cincin juga raib," ujar Direktur Walhi Sumut Dana Prima Tarigan, Senin (7/10/2019).
Menurutnya, hal ini menunjukkan almarhum tidak hanya menjadi korban kecelakaan lalu lintas biasa, melainkan ada indikasi mengalami kekerasan oleh oknum dengan motivasi tertentu.
"Berkendara di malam hari menjadi sangat berbahaya. Korban mengalami kekerasan hingga nyawanya terenggut. Hal ini menunjukkan Kota Medan menjadi semakin tidak aman," katanya.
Karena itu, Walhi Sumut mendesak polisi segera mengusut tuntas penyebab kejadian yang menimpa Golfrid.
"Jika polisi serius, maka tidak akan sulit untuk mengungkapnya. Hal ini mengingat kejanggalan yang secara kasat mata terlihat, dari luka-luka yang dialami almarhum," tutur Dana.
Pihak Kepolisian saat di konfirmasi terkait berita ini,kasat Reskrim polrestabes Kompol Eko Hartanto menerangkan bahwa kasus nya sedang dalam penyelidikan dan ditangani Reskrim Polrestabes Medan.(red)
from TOPINFORMASI.COM https://ift.tt/335gV9a
Berita Viral
No comments:
Post a Comment