MOKI, PATI-Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin) menegaskan bahwa smart city tidak melulu soal teknologi tinggi. Baginya, teknologi hanya bagian dari cara mewujudkan smart city.
"Intinya adalah memberdayakan seluruh komponen yang ada demi memudahkan pelayanan pada
masyarakat,"ujarnya.
Hal itu ia sampaikan usai memimpin Rapat Koordinasi Penilaian Kematangan Quickwins dalam Keikutsertaan Conference & Expo Gerakan Menuju 100 Smartcity di Ruang Rapat Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pati, Kamis (5/9).
"Maka melalui rapat ini kami berupaya menyamakan persepsi seluruh OPD, instansi, dan teman-teman Kominfo mengenai bagaimana smart city itu. Smart city tidak mesti teknologi yang wow. Yang penting smart pelayanan, pengetahuan. Jangan sampai kita menggunakan teknologi yang terlalu tinggi, tetapi pelayanan kita secara administratif, regulasi, dan implementasi belum berjalan dengan baik," tegasnya.
Menurut Safin, masih banyak hal yang mesti dibenahi untuk mewujudkan Pati Smart City secara optimal. Terkait pembenahan ini, ia mengimbau segenap OPD untuk tidak terpaku pada budget.
"Memang budget kita tidak banyak. Sebab PAD kita juga tidak sebanyak beberapa daerah lain seperti Banyuwangi, Jakarta, dan Surabaya. Tapi ini seharusnya bukan jadi halangan. Kita tidak meski berpikir bujet besar. Biaya kecil, hasilnya besar, itulah yang namanya smart,"tegasnya.
Sementara itu, Kabid e-Government Diskominfo Pati Luky Pratugas, menegaskan bahwa kegiatan ini digelar guna mempersiapkan diri untuk mengikuti Expo dan Konferensi Smart City di BSD City Tangerang, 4-6 November 2019 mendatang.
Dalam ajang tersebut, Kabupaten Pati akan mengikutsertakan empat quickwins yang dinilai paling baik dan matang.
Quickwin sendiri berarti program cepat capai.
"Artinya, program yang bisa diimplementasikan dalam waktu relatif singkat, antara satu hingga dua bulan. Beberapa quickwin yang ada di Pati antara lain Satrio Pasar (Disdagperin), Sipipa (Dislautkan), dan Pregnancy Tools (Puskesmas Cluwak),"jelas Lucky.
Adapun rapat tersebut, lanjutnya, adalah bagian dari proses untuk menilai Quickwin dari masing-masing OPD, untuk kemudian dipilih empat di antaranya yang terbaik untuk diikutkan dalam ajang di BSD City Tangerang.
Namun, bagi Safin, tidak ada target khusus untuk meraih juara atau penghargaan dalam ajang tersebut.
"Yang penting sinkron seluruh stakeholder yang ada di sini. Penilaian, hadiah, dan juara itu penting. Tapi yang lebih penting adalah meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Kalau dapat juara tapi keberlangsungan sistem tidak berjalan, itu juga tidak baik,"tutupnya. (Red)
"Intinya adalah memberdayakan seluruh komponen yang ada demi memudahkan pelayanan pada
masyarakat,"ujarnya.
Hal itu ia sampaikan usai memimpin Rapat Koordinasi Penilaian Kematangan Quickwins dalam Keikutsertaan Conference & Expo Gerakan Menuju 100 Smartcity di Ruang Rapat Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pati, Kamis (5/9).
"Maka melalui rapat ini kami berupaya menyamakan persepsi seluruh OPD, instansi, dan teman-teman Kominfo mengenai bagaimana smart city itu. Smart city tidak mesti teknologi yang wow. Yang penting smart pelayanan, pengetahuan. Jangan sampai kita menggunakan teknologi yang terlalu tinggi, tetapi pelayanan kita secara administratif, regulasi, dan implementasi belum berjalan dengan baik," tegasnya.
Menurut Safin, masih banyak hal yang mesti dibenahi untuk mewujudkan Pati Smart City secara optimal. Terkait pembenahan ini, ia mengimbau segenap OPD untuk tidak terpaku pada budget.
"Memang budget kita tidak banyak. Sebab PAD kita juga tidak sebanyak beberapa daerah lain seperti Banyuwangi, Jakarta, dan Surabaya. Tapi ini seharusnya bukan jadi halangan. Kita tidak meski berpikir bujet besar. Biaya kecil, hasilnya besar, itulah yang namanya smart,"tegasnya.
Sementara itu, Kabid e-Government Diskominfo Pati Luky Pratugas, menegaskan bahwa kegiatan ini digelar guna mempersiapkan diri untuk mengikuti Expo dan Konferensi Smart City di BSD City Tangerang, 4-6 November 2019 mendatang.
Dalam ajang tersebut, Kabupaten Pati akan mengikutsertakan empat quickwins yang dinilai paling baik dan matang.
Quickwin sendiri berarti program cepat capai.
"Artinya, program yang bisa diimplementasikan dalam waktu relatif singkat, antara satu hingga dua bulan. Beberapa quickwin yang ada di Pati antara lain Satrio Pasar (Disdagperin), Sipipa (Dislautkan), dan Pregnancy Tools (Puskesmas Cluwak),"jelas Lucky.
Adapun rapat tersebut, lanjutnya, adalah bagian dari proses untuk menilai Quickwin dari masing-masing OPD, untuk kemudian dipilih empat di antaranya yang terbaik untuk diikutkan dalam ajang di BSD City Tangerang.
Namun, bagi Safin, tidak ada target khusus untuk meraih juara atau penghargaan dalam ajang tersebut.
"Yang penting sinkron seluruh stakeholder yang ada di sini. Penilaian, hadiah, dan juara itu penting. Tapi yang lebih penting adalah meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Kalau dapat juara tapi keberlangsungan sistem tidak berjalan, itu juga tidak baik,"tutupnya. (Red)
from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/2HOqpO3
Berita Viral
No comments:
Post a Comment