Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat menyebutkan, rincian temuan dari 1.192 lembar Upal itu terdiri dari, bulan Januari sebanyak 257 lembar, Februari 129 lembar, Maret 362 lembar dan April 444 lembar.
“Secara umum, Upal yang ditemukan didominasi oleh uang pecahan besar yaitu Rp100 ribu dan Rp50 ribu. Kedua pecahan ini memiliki pangsa terbesar. Dari bulan Maret hingga April 2019 Upal dengan pecahan Rp100 ribu ditemukan sebanyak 516 lembar dan pecahan Rp50 ribu sebanyak 261 lembar,” ucapnya, Selasa (21/5/19).
Lebih lanjut dia mengatakan, jumlah Upal secara absolut (jumlah bilyet) memang berfluktuasi dan jumlahnya ratusan. Namun, jika diukur secara pangsa atau persentasi tertentu dari jumlah lembar yang diedarkan, pangsanya semakin menurun.
“Jumlah Upal secara persentasi dibandingkan dengan uang yang diedarkan di masyarakat adalah sekitar 0,00001%. Namun demikian, untuk meminimalisir peredaran Upal jelang Lebaran 2019 ini, kami mengimbau masyarakat agar menukarkan uang ke loket-loket penukaran yang resmi yakni loket yang dibuka oleh semua kantor bank konvensional maupun bank syariah,” tandasnya.
Selain itu, sambungnya, masyarakat harus memahami dengan benar ciri-ciri keaslian uang rupiah. Salah satu metode yang mudah dan bisa digunakan adalah dengan melakukan pengecekan keaslian rupiah melalui 3D (dilihat, diraba dan diterawang).
from TOPINFORMASI.COM http://bit.ly/2Qk19SM
Berita Viral
No comments:
Post a Comment