"Tidak mengeluh bagaimana, harga cengkih dalam kurun waktu dua minggu saja sudah terjadi perubahan harga turun mulai dari Rp85.000, kemudian turun lagi menjadi Rp82.000, dan sekarang turun menjadi Rp79.000/Kg," kata Ruben, petani asal Pulau Seram yang ditemui di lokasi penjualan seusai menjual 30 Kg cengkih, Selasa (28/5).
Ia mengatakan para petani berharap sekarang ini ada perubahan harga naik supaya bisa mendapatkan sedikit uang dalam menghadapi perayaan Idul Fitri 1440 H tahun 2019.
Evi, pembeli yang sehari-harinya melakukan transaksi di toko miliknya di kawasan Rijoli, Kelurahan Batugajah, Kota Ambon mengatakan harga cengkih ini sudah sesuai dengan harga yang diterapkan di Surabaya.
"Kami selalu memantau harga di Surabaya, sebab hasil pembelian cengkih maupun komoditi hasil perkebunan asal Maluku yang kami beli di Ambon dijual lagi ke Surabaya sebagai pasar utama," ujarnya.
Jadi kalau terjadi perubahan harga di pasar utama Surabaya, sudah pasti akan berpengaruh di Ambon.
"Kalau harga komoditi yang lain seperti fuli pala (pembungkus biji pala) sangat menggembirakan sebab harga fuli sampai sekarang ini terus bergerak naik, dimana saat ini harganya Rp185.000, atau naik dari sebelumnya Rp180.000/Kg, sedangkan biji pala masih tetap Rp65.000/Kg," ujarnya.
Sedangkan untuk coklat juga membaik, sekarang ini dipatok Rp28.000/Kg, pada hal sekarang ini memasuki masa panen terutama di Pulau Buru, dan kopra masih tetap Rp4.000/Kg. (MP-3)
from Malukupost.com http://bit.ly/2K5TciW
#beritaviral
No comments:
Post a Comment