MOKI, PATI-Bertempatkan di pusat kuliner Pati dan TPK Puri, Bupati Pati Haryanto bersama Komunitas Anak Asli Pati kemarin menggelar kegiatan bagi - bagi takjil dan bantuan keuangan.
Usai berbagi takjil di TPK, acara dilanjutkan dengan kegiatan berbuka puasa di Pusat Kuliner Pati.
"Kami bersama dengan para pimpinan OPD memang sengaja mengadakan buka bersama, semua itu tak lain untuk meramaikan Pusat kuliner ini", ujar Bupati.
Ia pun mengaku bahwa pihaknya tak hanya sekali ini saja meramaikan pusat kuliner, akan tetapi sudah untuk yang ke sekian kalinya.
Dalam kesempatan itu, Haryanto menyampaikan juga bahwa KAAP sebelumnya telah membantu masyarakat Pati yang mendapat musibah.
Warga tersebut bernama Embun Bening Dewantari yang mengalami penggumpalan cairan nanah di otak.
"Dulu pengurus KAAP ini, mas Sugeng pernah bertemu dengan saya. Kemudian menyampaikan ingin menyerahkan hasil penggalangan dana guna membantu dek Bening. Alhamdulillah dengan viral nya Dek Bening ini di media sosial, banyak pihak yang berempati dan turut membantu", ungkapnya.
Tak hanya itu, lanjut Haryanto, Bening memang membutuhkan penanganan khusus sehingga langsung dirujuk ke Semarang.
Namun, karena yang bersangkutan ini belum memiliki BPJS, maka terpaksa harus kembali ke Pati terlebih dahulu. Dan hal ini lah yang sempat ramai di media sosial.
"Saya bersama pak Wakil ini memang berharap bahwa masyarakat dapat menggunakan media sosial untuk sesuatu yang positif bagi Kabupaten Pati. Misalnya, mengangkat TPK Perhutani yang saat ini telah menjadi Pusat Kuliner dan belum banyak masyarakat tahu, terlebih dari luar kota", himbaunya.
Terkait Bening, Haryanto menegaskan, pihaknya telah membantu proses penanganan Bening khususnya dalam mengurus BPJS.
"Ini merupakan wujud perhatian pemerintah, bukan karena viral di media sosial baru diperhatikan. Sebab rata - rata masyarakat, mengurus BPJS ketika benar - benar butuh dengan proses singkat, padahal baru bisa online setelah 14 hari pendaftaran", imbuhnya.
Butuh tidak butuh, lanjutnya, baik yang mandiri maupun yang ditanggung pemerintah, Bupati berharap agar masyarakat mau mengurus BPJS.
Hal ini disampaikan Bupati lantaran di tahun 2019 ini, tingkat partisipasi masyarakat dalam keikutsertaan BPJS ada di angka 95%.
"Jadi saya mohon kepada mas Sugeng selaku pengelola KAAP maupun pegiat - pegiat yang lain, agar membantu mengangkat sisi positif kabupaten Pati, bukan malah sisi negatifnya", harapnya. (Red)
Usai berbagi takjil di TPK, acara dilanjutkan dengan kegiatan berbuka puasa di Pusat Kuliner Pati.
"Kami bersama dengan para pimpinan OPD memang sengaja mengadakan buka bersama, semua itu tak lain untuk meramaikan Pusat kuliner ini", ujar Bupati.
Ia pun mengaku bahwa pihaknya tak hanya sekali ini saja meramaikan pusat kuliner, akan tetapi sudah untuk yang ke sekian kalinya.
Dalam kesempatan itu, Haryanto menyampaikan juga bahwa KAAP sebelumnya telah membantu masyarakat Pati yang mendapat musibah.
Warga tersebut bernama Embun Bening Dewantari yang mengalami penggumpalan cairan nanah di otak.
"Dulu pengurus KAAP ini, mas Sugeng pernah bertemu dengan saya. Kemudian menyampaikan ingin menyerahkan hasil penggalangan dana guna membantu dek Bening. Alhamdulillah dengan viral nya Dek Bening ini di media sosial, banyak pihak yang berempati dan turut membantu", ungkapnya.
Tak hanya itu, lanjut Haryanto, Bening memang membutuhkan penanganan khusus sehingga langsung dirujuk ke Semarang.
Namun, karena yang bersangkutan ini belum memiliki BPJS, maka terpaksa harus kembali ke Pati terlebih dahulu. Dan hal ini lah yang sempat ramai di media sosial.
"Saya bersama pak Wakil ini memang berharap bahwa masyarakat dapat menggunakan media sosial untuk sesuatu yang positif bagi Kabupaten Pati. Misalnya, mengangkat TPK Perhutani yang saat ini telah menjadi Pusat Kuliner dan belum banyak masyarakat tahu, terlebih dari luar kota", himbaunya.
Terkait Bening, Haryanto menegaskan, pihaknya telah membantu proses penanganan Bening khususnya dalam mengurus BPJS.
"Ini merupakan wujud perhatian pemerintah, bukan karena viral di media sosial baru diperhatikan. Sebab rata - rata masyarakat, mengurus BPJS ketika benar - benar butuh dengan proses singkat, padahal baru bisa online setelah 14 hari pendaftaran", imbuhnya.
Butuh tidak butuh, lanjutnya, baik yang mandiri maupun yang ditanggung pemerintah, Bupati berharap agar masyarakat mau mengurus BPJS.
Hal ini disampaikan Bupati lantaran di tahun 2019 ini, tingkat partisipasi masyarakat dalam keikutsertaan BPJS ada di angka 95%.
"Jadi saya mohon kepada mas Sugeng selaku pengelola KAAP maupun pegiat - pegiat yang lain, agar membantu mengangkat sisi positif kabupaten Pati, bukan malah sisi negatifnya", harapnya. (Red)
from MOKI I Media Online Kabar Investigasi http://bit.ly/2Vvg9hz
Berita Viral
No comments:
Post a Comment