MOKI, PATI-Bupati Pati Haryanto hari ini menghadiri rapat koordinasi jelang pemungutan dan penghitungan suara pemilu 17 April 2019 di ruang Pragolo Setda Pati.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Pati Saiful Arifin, Sekda Pati Suharyono, Forkopimda, KPU, Bawaslu, OPD serta para Camat.
Bupati Pati Haryanto dalam rapat terakhir tersebut menyampaikan bahwa demi kelancaran proses pemungutan dan penghitungan suara para kades dan camat diharapkan dapat memantau langsung ke TPS di lingkungan sekitarnya.
"Kades diharapkan memberikan woro - woro pada warganya untuk menggunakan hak pilih. Untuk pendaftaran di TPS sampai jam satu siang, namun untuk pencoblosan, sampai dengan selesai jadi jangan salah persepsi. Yang penting sampai jam 1 itu namanya sudah terdaftar di TPS", jelas Bupati.
Haryanto juga mengatakan selain logistik surat suara yang sudah disiapkan, hal - hal maupun segala kemungkinan yang tak terduga yang muncul dalam proses pemilu juga harus diantisipasi.
"Sebagai contoh apabila tiba - tiba hujan deras, angin kencang bahkan mengakibatkan pohon tumbang sehingga mengakibatkan jaringan listrik atau PLN bermasalah. Oleh karena itu hal - hal yang di luar batas kemampuan kita, perlu di pertimbangan", tuturnya.
Haryanto juga mengungkapkan bahwa situasi dan kondisi pemilu di masyarakat, sebenarnya baik - baik saja. "Justru yang panas dan ramai itu di media elektronik seperti TV dan di media sosial", ungkapnya.
Oleh karena itu, pihaknya menghimbau pada para Kades dan Muspika untuk memastikan dan memetakan mana daerah - daerah yang dirasa rawan. "Terlebih apabila terjadi mati lampu, kan tidak mungkin semuanya menyiapkan genset, desa pun juga tidak semua mempunyai genset. Jadi harus dipersiapkan lampu emergency yang kuat sampai kurang lebih 3 jam", harapnya.
Haryanto menegaskan semua solusi dan antisipasi perlu disiapkan setidaknya sampai dua jam apabila terjadi listrik mati. Nah itu sembari menunggu listrik kembali menyala. Selain itu, pertimbangan estimasi waktu juga penting, misal setiap orang butuh 5-7 menit untuk mencoblos, sedangkan untuk yang lanjut usia bisa lebih dari waktu tersebut", terang Bupati panjang lebar.
Hal itu, imbuh Haryanto, perlu dipertimbangkan waktunya agar tidak molor. "Jangan seperti di luar negeri, banyak yang tidak menggunakan hak pilih sebab missed komunikasi, informasi dan regulasi. Oleh karena itu, bagi masyarakat yang sudah terdaftar di DPT, ketika datang di TPS, segera mendaftar saja, nyoblos di atas jam satu siang tidak apa - apa, yang penting sudah daftar dulu", imbuhnya.
Hal tersebut menurut Haryanto perlu dilakukan, guna membuat waktu pemungutan maupun penghitungan suara menjadi lebih efektif. (Red)
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Pati Saiful Arifin, Sekda Pati Suharyono, Forkopimda, KPU, Bawaslu, OPD serta para Camat.
Bupati Pati Haryanto dalam rapat terakhir tersebut menyampaikan bahwa demi kelancaran proses pemungutan dan penghitungan suara para kades dan camat diharapkan dapat memantau langsung ke TPS di lingkungan sekitarnya.
"Kades diharapkan memberikan woro - woro pada warganya untuk menggunakan hak pilih. Untuk pendaftaran di TPS sampai jam satu siang, namun untuk pencoblosan, sampai dengan selesai jadi jangan salah persepsi. Yang penting sampai jam 1 itu namanya sudah terdaftar di TPS", jelas Bupati.
Haryanto juga mengatakan selain logistik surat suara yang sudah disiapkan, hal - hal maupun segala kemungkinan yang tak terduga yang muncul dalam proses pemilu juga harus diantisipasi.
"Sebagai contoh apabila tiba - tiba hujan deras, angin kencang bahkan mengakibatkan pohon tumbang sehingga mengakibatkan jaringan listrik atau PLN bermasalah. Oleh karena itu hal - hal yang di luar batas kemampuan kita, perlu di pertimbangan", tuturnya.
Haryanto juga mengungkapkan bahwa situasi dan kondisi pemilu di masyarakat, sebenarnya baik - baik saja. "Justru yang panas dan ramai itu di media elektronik seperti TV dan di media sosial", ungkapnya.
Oleh karena itu, pihaknya menghimbau pada para Kades dan Muspika untuk memastikan dan memetakan mana daerah - daerah yang dirasa rawan. "Terlebih apabila terjadi mati lampu, kan tidak mungkin semuanya menyiapkan genset, desa pun juga tidak semua mempunyai genset. Jadi harus dipersiapkan lampu emergency yang kuat sampai kurang lebih 3 jam", harapnya.
Haryanto menegaskan semua solusi dan antisipasi perlu disiapkan setidaknya sampai dua jam apabila terjadi listrik mati. Nah itu sembari menunggu listrik kembali menyala. Selain itu, pertimbangan estimasi waktu juga penting, misal setiap orang butuh 5-7 menit untuk mencoblos, sedangkan untuk yang lanjut usia bisa lebih dari waktu tersebut", terang Bupati panjang lebar.
Hal itu, imbuh Haryanto, perlu dipertimbangkan waktunya agar tidak molor. "Jangan seperti di luar negeri, banyak yang tidak menggunakan hak pilih sebab missed komunikasi, informasi dan regulasi. Oleh karena itu, bagi masyarakat yang sudah terdaftar di DPT, ketika datang di TPS, segera mendaftar saja, nyoblos di atas jam satu siang tidak apa - apa, yang penting sudah daftar dulu", imbuhnya.
Hal tersebut menurut Haryanto perlu dilakukan, guna membuat waktu pemungutan maupun penghitungan suara menjadi lebih efektif. (Red)
from MOKI I Media Online Kabar Investigasi http://bit.ly/2IzNSE2
Berita Viral
No comments:
Post a Comment