"Kami bersyukur kelima kapal tersebut hingga kini masih bisa melayani masyarakat Maluku terutama daerah-daerah terpencil yang tidak bisa dilayani oleh kapal Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP)," ujarnya di Ambon, Sabtu (15/9).
Warga masyarakat di Maluku yang hendak pulang kampung atau ke Kota Ambon dapat menggunakan KM Sabuk Nusantara 87, KM Sabuk Nusantara 106, KM Sabuk Nusantara 107, KM Sabuk Nusantara 48 dan 31.
Sedangkan kapal-kapal Pelni yang selama ini disebut kapal putih ada delapan yang melayani Kawasan Timur Indonesia dan menyinggahi Pelabuhan Ambon yakni KM Dorolonda, KM Tidar, KM Ngngapulu, KM Dobonsolo, KM Sirimau, KM Leuser, KM Sangiang, dan KM Pangrango.
Firman mengatakan, pada tahun 2018 hingga 2019 pemerintah berencana menambah armada baik itu kapal perintis maupun tol laut.
"Pemerintah akan terus berusaha untuk menambah dan bisa memberikan untuk melayani daerah-daerah terpencil dengan baik," ujarnya.
Ia berharap pemerintah daerah melaporkan kepada pemerintah pusat mengenai pulau-pulau yang terpencil atau yang selama ini belum disinggahi kapal.
"Ya, mungkin saja daerah ini bisa diberi kapal penumpang perintis atau kapal tol laut untuk membantu armada yang sudah ada. Kementerian Perhubungan akan melakukan kunjungan sesuai dengan masukan atau laporan pemda dan sesudah itu baru ditetapkan," ujarnya. (MP-3)
from Malukupost.com https://ift.tt/2OtPTl5
#beritaviral
No comments:
Post a Comment