MOKI, Sumenep– Suhairi dan Hamida, merupakan pasangan suami istri ( pasutri) warga Desa Tondok, Kecamatan/ Pulau Raas, Kabupaten Sumaenep, Madura, Jawa Timur dikabarkan meninggal akibat bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Jum’at (28/9/2018) lalu.
Tokoh masyarakat Raas, Zainul, dihubungi media melalui telepon selulernya mengatakan, keduanya dipastikan meninggal dunia dalam bencana di Palu kemarin. ” Ini informasi yang diterima keluarga dari sesama warga Raas yang bekerja di Palu,” katanya, Selasa (2/10/2018).
Menurutnya, selain pasutri Suhairi dan Hamida ada seorang lagi bernama Hairus yang hingga saat ini belum diketahui nasibnya. ” Hairus ini juga warga Raas yang bekerja pada Suhairi dan istrinya di Palu,” terangnya.
Zainul menceritakan, saat terjadi gempa pasutri asal Raas itu bergegas untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman seperti yang dilakukan warga lain. Namun Suhairi dan dan istrinya kembali ke rumahnya untuk mengambil sesuatu. “Mungkin ada yang ketinggalan. Saat berada di rumahnya, tiba-tiba tsunami menyapu kediaman yang juga menjadi tempat usahanya,” jelasnya.
Lebih lanjut Zainul menuturkan, saat ini sedikitnya ada 100 warga Pulau Raas yang merantau ke Palu untuk bekerja. Tetapi mereka telah mengabarkan pada keluarga masing-masing jika selamat dari ‘amukan’ tsunami," pungkasyan.(sar)
Tokoh masyarakat Raas, Zainul, dihubungi media melalui telepon selulernya mengatakan, keduanya dipastikan meninggal dunia dalam bencana di Palu kemarin. ” Ini informasi yang diterima keluarga dari sesama warga Raas yang bekerja di Palu,” katanya, Selasa (2/10/2018).
Menurutnya, selain pasutri Suhairi dan Hamida ada seorang lagi bernama Hairus yang hingga saat ini belum diketahui nasibnya. ” Hairus ini juga warga Raas yang bekerja pada Suhairi dan istrinya di Palu,” terangnya.
Zainul menceritakan, saat terjadi gempa pasutri asal Raas itu bergegas untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman seperti yang dilakukan warga lain. Namun Suhairi dan dan istrinya kembali ke rumahnya untuk mengambil sesuatu. “Mungkin ada yang ketinggalan. Saat berada di rumahnya, tiba-tiba tsunami menyapu kediaman yang juga menjadi tempat usahanya,” jelasnya.
Lebih lanjut Zainul menuturkan, saat ini sedikitnya ada 100 warga Pulau Raas yang merantau ke Palu untuk bekerja. Tetapi mereka telah mengabarkan pada keluarga masing-masing jika selamat dari ‘amukan’ tsunami," pungkasyan.(sar)
from KabarInvestigasi I Portal Of Investigation https://ift.tt/2IxzJEZ
Berita Viral
No comments:
Post a Comment