December 10, 2019

Gelar Aksi BBM Di Labuha KPPPI dan Organda Libatkan Ratusan Supir Angkutan Umum

| December 10, 2019 |
MOKI, Halsel-Ratusan Pengunjuk Rasa yang tergabung dalam Korps Pejuang Pemuda Pemudi Indonesia (KPPPI), Maluku Utara bersama Organisasi Angkutan Darat (Organda) Halmahera Selatan medatangi Kantor Kepolisian Resot (Polres) Halmahera Selatan dan PT. Pertamin (TBBM) Labuha, Senin, 09/12/19.

Kedatangan Massa aksi tersebut antara lain masa merasah kesal atas langkanya (Minim)  Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi beberapa hari kemarin di SPBU Labuha, dan mendesak pihak Polres Halsel  mengusut tuntas persoalan Korupsi di 32 Desa yang ada di Halsel.

Aksi tersebut masa  menggunakan satu Unit Open Cup dilengkapi Sound Sistem beserta dam truk dan sejumlah angkutan umum Mikrolet sekitar puku 09.30 Wit berkumpul di tugu ikan Desa Tomori Kecamatan Bacan dan menyampaikan orasi secara bergantian, Sekitar 30 menit massa kemudian menuju Polres Halsel dan PT. Pertamina TBBM Labuha.

Dalam orasi, Massa mendesak Polres Halmahera Selatan agar menyelidiki oknum pengoplos BBM di SPBU Labuha yang dapat merugikan semua pihak dikarenakan terjadi antrian panjang di SPBU Labuha beberapa hari kemarin.

"Kami meminta dengan tegas kepada pihak Polres Halse agar segera menyelidiki oknum pengoplos BBM karena ini kejahatan yang luar biasa, semua kendaraan mengeluarkan asap atas ulah Pihak PT. Babang Raya dan TBBM Labuha. Teriak Ketua Organda, Ichsan Barmawi, dalam Orasinya.

Selain langka BBM yang terjadi, masa juga mendesak Polres Halsel usut tuntas kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) 32 Desa dan Kehilangan Uang Dana Desa, Desa Bisui Kecamatan Gane Timur Senila Rp 100.000.000 yang di tangani Polres Halmahera Selatan yang dinilai tidak transporansi dan mangkrak Proses penyelidikannya.

Ketua DPD KPPPI Malut Muhamad Saifudin
dalam orasinya menduga kelangkaan BBM di Halmahera Selatan disebabkan distribusi yang inprosedural, ada pihak tertentu yang sengaja mendistribusi BBM Supsidi kepada pihak  yang seharusnya menggunakan BBM industri sehingga kebutuhan konsumen subsidi membengkak karena penyedia pertamina banyak di alokasikan ke tempat lain.

"Dugaan kami setelah permintaan BMM dari PT. Babang Raya kepada PT. Pertamina TBBM labuha dan di salurkan ke APMS, SPBU dan SPDN ada pihak tertentu yang sengaja main dan menyalurkan ke tempat lain sehingga kabutuhan masyarakat membengkak dan terjadi kelangkaan BBM beberapa waktu lalu, olehnya itu kami harapkan pihak penegakan hukum lebih ketat pengawasannya. "Cetus  M. Safudin

Sementara itu massa juga mendesak pihak Kejari Halsel untuk mengusut dugaan Tindak Pidana Korupsi Temuan BPK atas SPPD Fiktif DPRD Halsel senilai Rp. 1,5 miliar dan mendesak Bupati dan Wakil Bupati Halsel bertanggung jawab atas temuan BPK terkait SPPD fiktif Perjalanan Dinas (Uang Saku) Bupati dan Wakil Bupati Halsel senilai Rp. 3,5 miliar

Kedua organisasi ini, dalam orasinya sempat mengancam akan membakar Depot Pertamina karena masyarakat sudah diresahkan dengan adanya oplosan BBM yang dikeluarkan dari PT Pertamina Babang Labuha. Dimana, mengakibatkan banyaknya kendaraan yang rusak setelah mengisi premium di salah satu SPBU, Kota Labuha.

“Kami meminta kepada kepala PT Pertamina Babang Labuha untuk hearing bersama kami dan menjelaskan oplosan BBM yang terjadi di SPBU Labuha, baik itu jenis pertalite maupun pertamax. Dan kalau tidak, kami akan membakar Pertamina demi atas nama masyarakat Halsel,” ucap salah satu orator dalam orasi tersebut.

Menaggapi hal itu, Kepala PT Pertamina TBBM Labuha, Gasper, mambantah adanya dugaan pemasokan BBM Oplosan. Sebab, sebelum keluar sudah ada sertifikat cek kualititas.

“Kalau bicara kualitas, kita terima on spec, kita terima BBM dari Wayamena dari Wayamena sebelum keluar itu kita terima sertifikat cek kuality, kalau oke baru kapal diberangkatkan,” jelasnya.

Sementara untuk membuktikan produk kualitas BBM yang disuplai ke SPBU Labuha dan berada dalam penampungan KPPPI dan Organda meminta uji kualitas pakai alat hasilnya. Hasilnya, Pertalait 07.86, Bensin 07.20. Sedangkan di SPBU Labuha 07.18 yang mana menandakan hasil produksi aman untuk digunakan.

Lebih lanjut, Kepala Pertamina Gasper berjanji, mulai besok (hari ini, Selasa, 10/12) BBM sudah nyaman dipaki oleh masyarakat Halsel. “Ada kesalahan tehnis jadi Mulai besok BBM sudah nyaman d gunakan bagi pengendara,” tutupnya

Dari pantawan media, aksi protes ini di sertai mogok kendaraan umum angkutan penumpang dari pukul 06.00 pagi Hingga 17.00 Wit, massa aksipun membubarkan diri dengan tertib setelah bertemu pihak polres dan PT. TBBM. (Adhy)


from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/2rn2twm
Berita Viral

No comments:

Post a Comment

Back to Top