MOKI, BANDA ACEH-Jenis Tarian Likok Pulo asal Pulau Nasi Kecamatan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar sebagai utusan dari Provinsi Aceh pada ajang PKN O2SN tahun 2019 di Jakarta berhasil meraih juara 1 mengalahkan 32 Provinsi lainnya di Indonesia.
Demikian dikatakan oleh Pelatih Tarian Likok Pulo Normairi atau lebih dikenal dengan nama Syekh Bid, saat ditemui MOKI di lokasi wisata ulhee lheue, Selasa (30/10-29) pagi.
Dikatakan, Tim tarian Likok Pulo sebelumnya telah berhasil meraih juara tingkat Provinsi Aceh setelah mengalahkan 23 kabupaten/kota pada seleksi ajang PKN O2SN tingkat Aceh.
Selanjutnya baru diutus mewakili Aceh pada ajang tingkat Nasional PKN O2SN dan berhasil pula menjadi juara Pertama mengalahkan 32 Provinsi lainnya yang ada di Indonesia, ujar Syekh Bid.
Lebih lanjut Syekh Bid menerangkan, tarian Likok Pulo merupakan salah satu jenis tarian yang ada di Aceh dari berbagai jenis tarian yang anda. Namun demikian tarian ini hanya ada di Kecamatan Pulo Aceh karena mempunyai ciri khas khusus yang tidak ada pada jenis tarian yang ada di provinsi Aceh.
Tarian Likok Pulo merupakan jenis tarian sejenis tari Saman, yang membedakan tarian tersebut adalah alat peraga yang digunakan oleh Likok Pulo berupa kayu (Lok), sementara tarian menggunakan telapak tangan berupa tepukan, terang Syeh Bid.
Dia juga menjelaskan, Tarian Likok Pulo diciptakan oleh para Ulama Pulau Aceh terdahulu dengan menggunakan alat peraga berupa kayu (Lok) dikarenakan bila menggunakan tangan dengan tepukan dianggap Riya' sehingga tidak dengan norma Agama, begitu juga bila menggunakan suara berupa silulan dianggap tabu sehingga siulan digantikan dengan alat berupa Suling.
Oleh karenanya, para ulama terdahulu yang berdomisili di Pulo Aceh berupaya menciptakan jenis tarian yang bernuansa Islami yang sesuai dengan daerah kami khususnya wilayah kepulauan, kata Normairi alias Syekh Bid.
Mengakhiri keterangannya Syekh Bid mengatakan, kedatangan kami sekarang ini adalah untuk memenuhi undangan dari pihak Kabupaten Aceh Besar untuk tampil pada pembukaan vestival tarian tingkat kabupaten yang akan dilaksanakan malam ini di Kota Jantho.
Harapan saya selaku pelatih Tari Likok Pulo atau selaku pelatih sendra tari kepada Pemerintah Aceh melalui Instansi terkait, agar dapat membuat kalender tetap tahunan berupa vestival tari tarian se Aceh.
Jangan hanya pada kalender olah raga saja maupun jenis pertandingan lainnya yang dilaksanakan. Padahal, tari tarian merupakan salah satu ciri khas bangsa di bidang kebudayaan, sehingga Sangat perlu dilestarikan terutama kepada generasi bangsa yang pada zaman now ini banyak sekali godaannya di dunia Maya, pungkas Syekh Bid dengan mata berkaca-kaca. (Sukma Ningsih)
Demikian dikatakan oleh Pelatih Tarian Likok Pulo Normairi atau lebih dikenal dengan nama Syekh Bid, saat ditemui MOKI di lokasi wisata ulhee lheue, Selasa (30/10-29) pagi.
Dikatakan, Tim tarian Likok Pulo sebelumnya telah berhasil meraih juara tingkat Provinsi Aceh setelah mengalahkan 23 kabupaten/kota pada seleksi ajang PKN O2SN tingkat Aceh.
Selanjutnya baru diutus mewakili Aceh pada ajang tingkat Nasional PKN O2SN dan berhasil pula menjadi juara Pertama mengalahkan 32 Provinsi lainnya yang ada di Indonesia, ujar Syekh Bid.
Lebih lanjut Syekh Bid menerangkan, tarian Likok Pulo merupakan salah satu jenis tarian yang ada di Aceh dari berbagai jenis tarian yang anda. Namun demikian tarian ini hanya ada di Kecamatan Pulo Aceh karena mempunyai ciri khas khusus yang tidak ada pada jenis tarian yang ada di provinsi Aceh.
Tarian Likok Pulo merupakan jenis tarian sejenis tari Saman, yang membedakan tarian tersebut adalah alat peraga yang digunakan oleh Likok Pulo berupa kayu (Lok), sementara tarian menggunakan telapak tangan berupa tepukan, terang Syeh Bid.
Dia juga menjelaskan, Tarian Likok Pulo diciptakan oleh para Ulama Pulau Aceh terdahulu dengan menggunakan alat peraga berupa kayu (Lok) dikarenakan bila menggunakan tangan dengan tepukan dianggap Riya' sehingga tidak dengan norma Agama, begitu juga bila menggunakan suara berupa silulan dianggap tabu sehingga siulan digantikan dengan alat berupa Suling.
Oleh karenanya, para ulama terdahulu yang berdomisili di Pulo Aceh berupaya menciptakan jenis tarian yang bernuansa Islami yang sesuai dengan daerah kami khususnya wilayah kepulauan, kata Normairi alias Syekh Bid.
Mengakhiri keterangannya Syekh Bid mengatakan, kedatangan kami sekarang ini adalah untuk memenuhi undangan dari pihak Kabupaten Aceh Besar untuk tampil pada pembukaan vestival tarian tingkat kabupaten yang akan dilaksanakan malam ini di Kota Jantho.
Harapan saya selaku pelatih Tari Likok Pulo atau selaku pelatih sendra tari kepada Pemerintah Aceh melalui Instansi terkait, agar dapat membuat kalender tetap tahunan berupa vestival tari tarian se Aceh.
Jangan hanya pada kalender olah raga saja maupun jenis pertandingan lainnya yang dilaksanakan. Padahal, tari tarian merupakan salah satu ciri khas bangsa di bidang kebudayaan, sehingga Sangat perlu dilestarikan terutama kepada generasi bangsa yang pada zaman now ini banyak sekali godaannya di dunia Maya, pungkas Syekh Bid dengan mata berkaca-kaca. (Sukma Ningsih)
from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/32Yt0xz
Berita Viral
No comments:
Post a Comment