MOKI, HALSEL-Perkembangan inflasi semester 1 (satu) tahun 2019 Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) menunjukan bahwa keadaan Halmahera Selatan sebagai Kabupaten yang sebagian besar memasok barang dari luar kabupaten ikut mengalami inflasi.
"Inflasi bulan juni 2019 sebesar 0.06% (persen)", jelas Kepala Badan Pusat Statistik Halmahera Selatan saat menyampaikan rilis inflasi di ruang rapat Kantor Bupati. Jumat,(30/08/19).
Kepala BPS Halsel, Nurhidayat Maskat mengakatan bahwa inflasi yang terjadi di bulan juni didominasi oleh komuditas sayur-sayuran. Disisi lain pengaruh deflasi terjadi pada kelompok sandang sehingga, efek inflasi secara total tidak besar.
"Adanya inflasi pada sub kelompok sayur-sayuran untuk komuditas bayam, kangsung, tomat sayur, terung dan wortel. Sedangkan adanya deflasi pada kelompok sandang wanita untuk komuditas sepatu, daster, gaun, dan rok terusan", terangnya.
Pada kesempatan yang sama Asisten 3 (tiga) Bidang Pembangunan, Yusuf Tauddin menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) harus mengambil startegi untuk menekan laju inflasi dan tetap stabil.
"Harus dibuat langka strategis untuk membuat laju inflasi tetap stabil, salah satunya adalah dengan melakukan riset lokasi-lokasi untuk pengembangan sayur-sayuran. Kalau bisa dibudidaya ya kita rancang, agar dapat menstabilkan harga pasar, "pungkasnya.
Sementara itu Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan, Syamsudin Abbas mengajak agar bersama-sama dalam hal ini Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan BPS Kab. Halsel untuk beejuang serta menyatukan data, sehingga inflasi dapat dikendalikan dengan baik.
"Juga kepada tim yang turun agar betul-betul mengecek harga barang yang diawasi, jangan sampai masyarakat menderita karena harga barang yang mahal", ajaknya.
Turut hadir dalam rapat, Kepala Bappeda Halmahera Selatan (Halsel) Ramli, Kepala Dinas Perindag Muhammad Nur serta para tim TPID Kab. Halsel. (Adhy)
"Inflasi bulan juni 2019 sebesar 0.06% (persen)", jelas Kepala Badan Pusat Statistik Halmahera Selatan saat menyampaikan rilis inflasi di ruang rapat Kantor Bupati. Jumat,(30/08/19).
Kepala BPS Halsel, Nurhidayat Maskat mengakatan bahwa inflasi yang terjadi di bulan juni didominasi oleh komuditas sayur-sayuran. Disisi lain pengaruh deflasi terjadi pada kelompok sandang sehingga, efek inflasi secara total tidak besar.
"Adanya inflasi pada sub kelompok sayur-sayuran untuk komuditas bayam, kangsung, tomat sayur, terung dan wortel. Sedangkan adanya deflasi pada kelompok sandang wanita untuk komuditas sepatu, daster, gaun, dan rok terusan", terangnya.
Pada kesempatan yang sama Asisten 3 (tiga) Bidang Pembangunan, Yusuf Tauddin menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) harus mengambil startegi untuk menekan laju inflasi dan tetap stabil.
"Harus dibuat langka strategis untuk membuat laju inflasi tetap stabil, salah satunya adalah dengan melakukan riset lokasi-lokasi untuk pengembangan sayur-sayuran. Kalau bisa dibudidaya ya kita rancang, agar dapat menstabilkan harga pasar, "pungkasnya.
Sementara itu Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan, Syamsudin Abbas mengajak agar bersama-sama dalam hal ini Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan BPS Kab. Halsel untuk beejuang serta menyatukan data, sehingga inflasi dapat dikendalikan dengan baik.
"Juga kepada tim yang turun agar betul-betul mengecek harga barang yang diawasi, jangan sampai masyarakat menderita karena harga barang yang mahal", ajaknya.
Turut hadir dalam rapat, Kepala Bappeda Halmahera Selatan (Halsel) Ramli, Kepala Dinas Perindag Muhammad Nur serta para tim TPID Kab. Halsel. (Adhy)
from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/2MNswWE
Berita Viral
No comments:
Post a Comment