MOKI - Banda Aceh : Bendera Alam Peudeung berkibar di Gampong Mulia Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Selasa (20/8/2019), pada gelaran peringatan 480 tahun hubungan persaudaraan Aceh-Turki.
Acara yang dipusatkan di kompleks makam Syeikh Baba Daud Al-Rumy, telah menunjukkan kepada dunia. Bahwa masyarakat Aceh, sangat bersahabat dengan bangsa Turki, sejak kejayaan kerajaan Turki Ustmani.
Sejarah mengatakan bahwa, bendera Alam Peudeung merupakan bendera yang telah dipakai sejak Sultan Ali Mughayat Syah berkuasa. Dimana, Bendera Alam Peudeung, sudah diresmikan sebagai bendera rakyat sejak tahun 1412 M oleh kerajan-kerajaan Aceh bersatu.
"Itulah kenapa Alam Peudeung berkibar pada acara ini. Karna semangat heroik dan persatuan telah mampu menjadikan bagian diplomasi Aceh hingga ke Turki Utsmani," ujar Darlis Azis, Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki, selaku penyelenggara kegiatan tersebut.
Bendera Alam Peudeung bukan bendera perlawanan atau pemberontakan, tetapi simbol kepribadian masyarakat Aceh jika merujuk kepada sejarah.
Maka Bendera Alam Peudeung bukan hanya bendera yang dipergunakan salah satu Kerajaan Aceh beberapa abad lalu, melainkan bendera yang dipakai untuk melambangkan keteguhan hati rakyat Aceh, Darlis Aziz juga menyebutkan, peringatkan 480 tahun hubungan Aceh-Turki sejak 1539-2019, adalah momentum tapak tilas, bagian dari rangkaian mempromosikan Kota Banda Aceh khususnya Gampong Mulia dan Gampong Bitai sebagai salah satu sumber sejarah.
"Dan sasaran kami langsung dari masyarakat Turki dimana Kita akan mengenalkan kembali bahwa Aceh lah tempat nenek moyangnya dulu," ujarnya.
Sementara, Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman, menyampaikan harapan kepada masyarakat. Agar dapat mengambil pemahaman sejarah panjang antar Aceh dan Turki serta dapat menginformasikan generasi muda bahwa Aceh pernah menjalin hubungan erat dengan Kesultanan Turki Ustmani.
"Turki kini sangat unggul dalam bidang teknologi dan pariwisata halal di kawasan Eropa dan Kota Banda Aceh khususnya, juga sedang gencar-gencarnya mempromosikan pariwisata sebagai salah satu sektor ekonomi unggulan," sebut Aminullah.(red).
Acara yang dipusatkan di kompleks makam Syeikh Baba Daud Al-Rumy, telah menunjukkan kepada dunia. Bahwa masyarakat Aceh, sangat bersahabat dengan bangsa Turki, sejak kejayaan kerajaan Turki Ustmani.
Sejarah mengatakan bahwa, bendera Alam Peudeung merupakan bendera yang telah dipakai sejak Sultan Ali Mughayat Syah berkuasa. Dimana, Bendera Alam Peudeung, sudah diresmikan sebagai bendera rakyat sejak tahun 1412 M oleh kerajan-kerajaan Aceh bersatu.
"Itulah kenapa Alam Peudeung berkibar pada acara ini. Karna semangat heroik dan persatuan telah mampu menjadikan bagian diplomasi Aceh hingga ke Turki Utsmani," ujar Darlis Azis, Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki, selaku penyelenggara kegiatan tersebut.
Bendera Alam Peudeung bukan bendera perlawanan atau pemberontakan, tetapi simbol kepribadian masyarakat Aceh jika merujuk kepada sejarah.
Maka Bendera Alam Peudeung bukan hanya bendera yang dipergunakan salah satu Kerajaan Aceh beberapa abad lalu, melainkan bendera yang dipakai untuk melambangkan keteguhan hati rakyat Aceh, Darlis Aziz juga menyebutkan, peringatkan 480 tahun hubungan Aceh-Turki sejak 1539-2019, adalah momentum tapak tilas, bagian dari rangkaian mempromosikan Kota Banda Aceh khususnya Gampong Mulia dan Gampong Bitai sebagai salah satu sumber sejarah.
"Dan sasaran kami langsung dari masyarakat Turki dimana Kita akan mengenalkan kembali bahwa Aceh lah tempat nenek moyangnya dulu," ujarnya.
Sementara, Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman, menyampaikan harapan kepada masyarakat. Agar dapat mengambil pemahaman sejarah panjang antar Aceh dan Turki serta dapat menginformasikan generasi muda bahwa Aceh pernah menjalin hubungan erat dengan Kesultanan Turki Ustmani.
"Turki kini sangat unggul dalam bidang teknologi dan pariwisata halal di kawasan Eropa dan Kota Banda Aceh khususnya, juga sedang gencar-gencarnya mempromosikan pariwisata sebagai salah satu sektor ekonomi unggulan," sebut Aminullah.(red).
from MOKI I Media Online Kabar Investigasi https://ift.tt/2Hx0iLn
Berita Viral
No comments:
Post a Comment