“Kalau tidak siap, tidak terima, tidak suka, berarti ade-ade semua nanti tergilas dengan perubahan itu,” ujarnya saat membuka pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK) di Langgur, Senin (25/3)
Dijelaskan Beruatwarin, salah satu solusi yang diambil adalah pemerintah mencanangkan pendidikan vokasi untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja yang dihadapi oleh pasar kerja saat ini. Dalam menghadapi semua tantangan dan perubahan tersebut para siswa memerlukan motivasi dan inovasi dari semua pihak, karena hal itu merupakan tanggungjawab bersama, termasuk pemerintah daerah yang turut memfasilitasi.
“Untuk Malra kita lebih fokus pada pengembangan sektor kelautan Perikanan dan Pariwisata, tetapi dengan tidak mengurangi sektor lainnya, karena dua sektor ini tidak bisa jalan sendiri tanpa diperkuat dengan sektor-sektor strategis lainnya,” ungkapnya.
Beruatwarin berharap, pada saatnya nanti kedua sektor yakni kelautan perikanan serta sektor pariwisata, dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan dan sekaligus menjawab kebutuhan tenaga kerja di Malra melalui pendidikan vokasi.
Sementara itu Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Malra, Albertina Let-Let, mengatakan, terdapat 8 SMK di Malra yang terdiri dari 3 SMK Negeri dan 5 SMK Yayasan.
“Dari 8 SMK tersebut terdapat 2 SMK yang melaksanakan ujian secara offline yakni SMK Teknologi Azzahra Mastur dan SMK Negeri Ohoinol. Nanti setelah ujian servernya di bawa ke Langgur untuk nantinya disinkronkan dengan server yang ada di pusat,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pelaksanaan UNBK dan UKK di dalam kota terbagi di 4 titik yakni di SMK Negeri 1 Langgur, SMK Siwalima Langgur, SMK Perikanan Luswet dan SMK Pariwisata Santa Theresia Langgur. Sedangkan jumlah keseluruhan siswa-siswi yang menempuh ujian tingkat SMK se-kabupaten Malra sebanyak 463 siswa. (MP-15)
from Malukupost.com https://ift.tt/2HHRynk
#beritaviral
No comments:
Post a Comment