TOPINFORMASI.COM,Merasa disaingi usaha sawit nya yang dikarenakan sudah mulai merosot hingga menimbulkan niat untuk mengakhiri nyawa saingan nya dengan cara menembak korban.
Pelaku pun menyewa seorang residivis untuk melakukan niatnya tersebut dengan memberikan bayaran sepuluh juta rupiah.
Hal tersebut diterangkan Dalam paparan di Aula Tribrata Polda Sumut oleh Kapolda Sumut Irjen Panca Simanjuntak didampingi Wakapoldasu Brigjen Jawari, Dirkrimum Kombes Tatan ,Kapolres Langkat AKBP Faisal, Senin (13/2/2023).
Ada 5 orang pelaku yang ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa tersebut yakni :
1. LS Ginting Alias Tosa, (26)Bukit Dinding Desa Besilam Bukit Lembasa Kec. Wampu Kab. Langkat.
(Residivis/Pada Tahun 2019 Melakukan Penganiayaan Dan Atau Memiliki, Membawa, Menyimpan, Menyembunyikan Sejata Api Di Vonis 3 Bulan Dan Bebas Tahun 2021).
2. D. Bangun, 38 Tahun, swasta, Alamat Desa Timbang Jaya Kec. Bahorok Kab. Langkat
(Residivis / Pada Tahun 2019 Melakukan Penganiayaan Dan Atau Memiliki, Membawa, Menyimpan, Menyembunyikan Sejata Api Di Vonis 3 Bulan Dan Bebas Tahun 2019)
3. P. Sembiring, 43 Tahun, Alamat Desa Gunung Tinggi Kec. Sirapit Kab.Langkat
4. M. H Alias Tio, Lk, Umur 27 Tahun, Alamat Kel. Perdamaian Kec. Stabat Kab. Langkat.
5. S.Y Alias Tato, Lk, Umur 27 Tahun, Alamat : Kel. Bingai Kec. Wampu Kab. Langkat.
Persaingan bisnis kelapa sawit tersebut motif pembunuhan berencana yang dilakukan pelakunya,Pelaku memberikan uang sepuluh juta rupiah kepada eksekutor nya, "Ujar Panca.
Korbannya Paino( 48) warga Dusun VII Bukit Dinding, Ds. Basilam Bukit Lembasa, Kec. Wampu, Kab. Langkat (Mantan Anggota DPRD Langkat Periode 2014 – 2019.
Korban tewas dengan cara ditembak dengan senjata api yang dilakukan pembunuh bayaran,"Jelas Panca.
from TOPINFORMASI.COM https://ift.tt/Qam4bnI
Berita Viral
No comments:
Post a Comment