PADANG -- Kamis tanggal 15 Desember 2022 kunjungan awak media dan beberapa orang LSM kekantor wali nagari/Kantor Desa Dusun Baru Tapan kira kira jam 15.30 wib guna untuk menemui wali nagari terkait adanya laporan masyarakat.
Di saat sampai di lokasi kantor wali tutup dan Tim melihat kantor, kok kantor wali begini..seseorang tim dan langsung telfon wali nagari/kades ternyata WhatsApp wali pun tidak aktif,saat itu beberapa awak media mengambil Dokumentasi papan merek kantor wali sudah tidak ada tulisan lagi dan bendera sudah compang camping masih terpasang ,sepertinya wali nagari ini tidak peduli dengan kantor dan bendera kusang sobek masih terpasang siang malam.
Kenapa sebuah kantor pelayanan masyarakat kok tidak ada mereknya apakah memang harus ada anggaran,kami sudah dua kali kesini dan sudah kami tegur,saat kami berkunjung 5 bulan yang lalu tapi masih seperti ini juga bendera pun tidak bisa diganti sama perangkat wali /wali nagari ,ucap salah seorang LSM,apakakah harus ada bantuan dari kabupaten atau pusat.
Menurut Peraturan Bendera Merah Putih dan Lambang Negara di atur dalam undang undang nomor 24 tahun 2009 ,Bendera,Lambang Negara dan Bahasa,Lagu kebangsaan, pasal 24 huruf C
Menyatakan, setiap orang dilarang mengibarkan bendera merah putih robek ,kusam,kusut atau luntur.
Pelanggaran itu pun dapat di kenakan ketentuan pidana pasal 67(b)Apabila seseorang sengaja atau lalai mengibarkan bendera yang Robek ,kusam,kotor,luntur ,sebagai mana di maksud pasal 24 huruf C,Bisa di kenakan sangsi pidana penjara paling lama 1 tahun denda sebayak 100 juta.
Tim investigasi atau sebagai kontrol sosial,APH harus peduli masalah ini dan Jangan cuma kasus tipiring tutup mata.
Kata seorang Tim yang sangat kecewa melihat kantor Wali Nagari sebagai pelayanan Masyarakat Dusun Baru Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan kabupaten pesisir selatan.
Sampai berita ini terbit, wali nagari tidak bisa di hubungi dan chat pun tidak di balas.
Zulhakim
from Kabar-Investigasi.com https://ift.tt/NWj8KH3
Berita Viral
No comments:
Post a Comment