November 11, 2022

KEPALA LPKA PALU IKUTI PENUTUPAN LOKAKARYA STRIVE JUVENILE PROJECT INDONESIA BERSAMA DENGAN UNODC

| November 11, 2022 |

BOGOR,TOPINFORMASI.COM_Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu, Revanda Bangun, ikuti penutupan Lokakarya Strive Juvenile Project Indonesia Bersama United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), Kamis, (10/11), di Swiss Bell Inn Hotel, Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Kegiatan tersebut turut diikuti oleh perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88), Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) yang diwakili oleh LPKA Palu serta beberapa LPKA dan Balai Pemasyarakatan di Indonesia, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Yayasan Prasasti Perdamaian serta Society Against Radicalism & Violent Extremism Indonesia dan berlangsung sejak 08 S.d 10 November 2022.

Dalam pertemuan terakhir tersebut, kegiatan dimulai dengan Diskusi Kelompok tentang Assesment guna menentukan Langkah Intervensi dengan menggunakan Kerangka Ekologi di dalam Proses Rehabilitasi dan Re-Integrasi yang tepat untuk menangani anak yang terpapar paham Radikalisme dan Terorisme dimana hal tersebut merupakan satu kesatuan.
“Tiba dipuncak kegiatan hari ini, kami semua melakukan diskusi antar sesama peserta yang tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi dan tindak lanjut atas proses pendampingan kepada anak-anak yang terpapar pemahaman Radikalisme maupun Terorisme, apa yang menjadi hasil dari kegiatan ini pastinya akan menjadi kerangka acuan bagi seluruh pemangku kepentingan di Indonesia maupun Dunia tentang cara menangani anak-anak tersebut,” terang Revanda.

Pada kesempatan tersebut, bertindak sebagai Moderator maupun Narasumber dari kegiatan hari terakhir, Miss Julia serta Miss Valeri yang merupakan perwakilan UNODC mengajak kepada semua peserta agar berdiskusi guna mencari kesepahaman bersama sehingga dapat memperkuat sinergitas antara sesama pemangku kepentingan.

“Tadi para Narasumber juga mengarahkan kami agar dapat berdiskusi untuk menghasilkan berbagai rekomendasi tentang strategi peningkatan pendampingan kepada anak-anak yang menjadi korban dari pemahaman Radikalisme dan Terosisme, dan syukurnya ada beberapa yang poin yang menjadi rekomendasi kami kepada para pimpinan pembuat kebijakan,” urai Revanda.

Kegiatan pun ditutup langsung oleh Mr. Collie F. Brown selaku Country Manager UNODC untuk Indonesia yang mewakili Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Uni Eropa serta perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia. Keduanya berpesan agar dalam melakukan pendampingan terhadap masalah Rehabilitasi dan Reintegrasi anak, diperlukan kerja sama yang baik dari berbagai pihak. 

“Dalam melakukan proses Rehabilitas dan Re-Integrasi harus menerapkan Faktor Pelindung yang melibatkan seluruh Stakeholder, Media dan Lapisan Masyarakat, yang tujuannya adalah untuk bisa mengoptimalkan Peran Keluarga Inti ataupun Keluarga Terdekat untuk melakukan komunikasi secara intensif sehingga dapat mengindentifikasi kekuatan anak yang menjadi tonggak dalam proses rehabilitasi dan reintegrasinya,” tutupnya. (asr)
HUMAS LPKA PALU


from TOPINFORMASI.COM https://ift.tt/dfL6Khi
Berita Viral

No comments:

Post a Comment

Back to Top