July 13, 2022

SURVEI PARAMETER POLITIK INDONESIA MENANGKAP ELEKTABILITAS NASIONAL CALON PRESIDEN (CAPRES) PADA 2024 NANTI

| July 13, 2022 |

 



JAKARTA -- Survei Parameter Politik Indonesia menangkap elektabilitas nasional calon presiden (Capres) pada 2024 nanti. Hasilnya, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menjadi capres yang paling dipilih publik berdasarkan pertanyaan terbuka atau top of mind.


“Ganjar Pranowo sementara ini mendapat dukungan tertinggi pada skenario elektabilitas terbuka, elektabilitas 14 nama, 10 nama, 7 nama, 5 nama dan 3 nama,” kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dalam paparan surveinya, Selasa (12/7/2022).


Ganjar Pranowo mengalahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu unggul dengan elektabilitas 25,4 persen. Sedangkan elektabilitas Prabowo Subianto 19 persen dan Anies Baswedan 17,8 persen.


“Artinya selisihnya cukup jauh yaitu lima persen lebih,” kata Adi Prayitno.


Dia memaparkan bahwa pada simulasi tiga nama elektabilitas calon presiden tertutup, Ganjar memperoleh 32,2 persen, Prabowo dengan 26,4 persen dan Anies kembali di posisi terbawah dengan 22,3 persen. Adi mengungkapkan, Ganjar berada di puncak pada semua simulasi Elektabilitas Capres pada 14 nama hingga 3 nama. Dia melanjutkan,


“Para responden ditanya jika pemilihan presiden dilakukan saat ini, dan Presiden Jokowi tidak boleh ikut mencalonkan diri kembali. Siapakah tokoh nasional yang akan anda pilih menjadi Presiden Republik Indonesia yaitu Ganjar Pranowo,” katanya.


Adi menjelaskan berdasarkan survei, Ganjar dipilih menjadi presiden karena kinerjanya terbukti (26,2 persen), merakyat (24,4 persen), dan memiliki sifat yang baik (14 persen). Adi mengungkap, secara umum masyarakat Indonesia memilih berdasarkan psikologis.


“Sementara faktor sosiologis seperti agama, suku dan kedaerahan tampak tidak berpengaruh besar pada pilihan masyarakat. Ganjar Pranowo dipilih karena dianggap terbukti kinerjanya di Jateng,” kata Adi lagi.


Sebelumnya, survei dilakukan pada 15 hingga 29 Juni 2022 lalu dengan metode teleponing menggunakan kuisioner yang dilakukan enumerator terlatih. Margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.


Adapun sampel terdiri dari 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Sampel diambil dengan metode simple random sampling dari 10.000 data target yang telah dipilih secara random. (Dilansir dari Republika, 12/7/2022).


REPORTER : YOPI/TI'AH



from Kabar-Investigasi.com https://ift.tt/DXCOsR8
Berita Viral

No comments:

Post a Comment

Back to Top