LAMPUNG -- Dinamika yang terjadi ahir-ahir ini di Kecamatan Kelumbayan menjadi topik terhangat dalam beberapa minggu ini, dari pelaporan mobil Dinas Camat Kelumbayan yang sudah 3 tahun terbengkalai sampai urusan monitoring Kecamatan yang dipersoalkan, ini menjadi bahan perbincangan di sudut-sudut teras warga kelumbayan.
Kini masyarakat Kelumbayan dapat menikmati akses perkembangan informasi secara cepat, ujar Lia saat di komfirmasi Awak Media.
masyarakat Kelumabayan yang sedang menempuh pendidikan, yang mana teknologi ini menjadikan perubahan sosial masyarakat cepat berkembang.
Teknologi informasi ini dapat menimbulkan dampak-dampak yang buruk bagi manusia baik dari segi fisik, mental, maupun spiritual. Oleh sebab itu ada pernyataan yang menyatakan bahwa teknologi informasi yang canggih ibarat pisau bermata dua bagi umat Islam. Teknologi informasi yang semakin canggih salah satunya dengan adanya internet membuat sisi spiritual individu terganggu.
Informasi yang tersebar melalui internet sangat bebas dan tidak ada filter/penyaring sehingga semua orang bebas mendapatkan informasi apapun termasuk informasi yang dapat merusak spiritual misalnya hal-hal yang berbau pornografi, kejahatan baik secara langsung maupun melalui online, perkataan-perkataan yang tidak layak diucapkan atau adanya konten-konten yang merusak akidah dan moral.
Salah satu tokoh masyarakat M.Nurwansyah gelar Pengikhan Mangku Bandakhn bersama pewarta mengatakan, "ahir-ahir ini saya sebagai tokoh adat membaca ramainya pemberitaan di media online terkait carut marutnya pengelolaan anggaran Dana Desa dan media yang coba menepis bahwa ada sesuatu hal yang tidak seharusnya di konsumsi.
Hal layak masyarakat juga menjadi perbincangan dalam media sosial, kalaupun betul terkait pemberitaan itu, saya selaku masyarakat Kelumbayan sangat bersyukur dan bila ada kesalahan mohon kelarifikasinya serta saya juga mendukung bila ada pengecekkan dilapangan.
Ini merupakan contoh cepatnya arus informasi masuk walaupun didaerah pelosok-pelosok dan kini masyarakat kelumbayan merasakan seperti bagian dari Indonesia.
Hal ini membuat selaras dengan tantangan dunia dalam era teknologi saat ini, peradaban dalam dunia teknologi membuat arus informasi sangat sulit di filter, bagaimana kita menyikapi inilah yang seharsunya kita lakukan agar kita tidak terjebak dalam aturan undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Kemudian berkaitan statmen saudara Romzi di salah satu media online.
Saudara Endar Nopizal yang sapaan akrab dipanggil Ica mengatakan, sebagai masyarakat Pekon Paku Kecamatan Kelumbayan Setuju dengan langkah yang dilakukan oleh Team Monev ini adalah tindakan yang sewajarnya dan memang harus dilakukan oleh pihak Kecamatan Kelumbayan sebagai bentuk tanggungjawab control atasan kepada bawahannya dan sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Daerah sudah sesuai tupoksinya sesuai dengan peraturan Undang-Undang yang berlaku.
Adapun pihak masyarakat yang mengatas namakan masyarakat dan mencoba menghalangi informasi untuk dipubilkasi, sebaiknya kita bersama-sama membaca aturannya terlebih dulu secara baik agar mampu mencerna persoalanan ini serta bisa memberikan pembelajaran kepada Masyarakat dengan baik dan benar agar dapat dikonsumsi dengan baik dan gampang dicerna oleh Masyarakat, dan tidak serta merta menyerang sebagaimana masyarakat yang tahu isi rekening listrik suatu instansi/kantor untuk di jadikan konsumsi masyarakat. Dengan begini malah justru menjadi tanda yang sangat besar bagi kami.
Sebaiknya baca aturannya dengan benar-benar Menurut UU nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, bagian ini adalah Bab penting dalam bentuk trasparansi penggunaan anggaran Dana Desa. Justru selama ini ada anggaran untuk publikasi kemana anggarannya, dan kenapa tidak pernah mengungkap kejanggalan dalam penggunaan anggaran.
Sebaiknya semua aparat penegak hukum mampu menyikapi kemelut yang selama ini menjadi konsumsi masyarakat dengan bijak dan penuh integritas, agar mampu mengungkap siapa dalang dalam semua skenario selama ini, sehingga hasil musyawarah Desa pun tidak pernah terpakai dalam penyusunan perencanaan.
Pihak yang mengatas namakan pimpinan atau sok peduli dengan masyarakat selalu memakai cara zholim dengan menyulap perencanaan pembangunan menjadi barang copy paste, sehingga terasa kompak pengadaan barang, padahal kebutuhan setiap Pekon berbeda.
Pengadaan yang sama selama ini, apakah itu juga mengatasnamakan masyarakat. Saya rasa kita boleh uji publik di masyarakat Kelumbayan jika statmen ini hoax atau tidak benar dengan fakta dilapangan pungkas Ica.
REPORTER : ERHANDI
from Kabar-Investigasi.com https://ift.tt/BKF1CTq
Berita Viral
No comments:
Post a Comment