WAYKANAN - Tidak terpenuhinya tingkat mutu pelayanan PLN dengan Banyaknya daerah atau kampung yang mengalami drop tegangan, sehingga membuat mutu pelayanan PLN (Rayon Blambangan Umpu) harus di pertanyakan.
Di tahun 2021 salah satu desa yang ada di waykanan pernah mengajukan perbaikan jaringan dikarenakan tegangan listrik yang kurang ( drop ) atau kurang sehingga mengakibatkan banyaknya alat listrik yang rusak dan tidak layak lagi di pakai.
Salah satu perwakilan dari kampung tersebut beberapa kali datang dan menanyakannya ke pihak PLN, namun pihak PLN mengatakan belum ada dana perbaikan di tahun 2021, yang ada hanya untuk perbaikan tiang patah dan travo rusak.
Sedangkan pada saat itu pihak PLN Rayon Blambangan umpu yang di wakili oleh supervisor tekhnik sempat melakukan pengecekan ke salah satu kampung yaitu talang sirun.
Kalau seandainya kita lihat keputusan kementerian ESDM tentang TMP (Tingkat mutu pelayanan) seharusnya talang sirun sudah masuk ke salah satu kampung yang harus di perbaiki, mengingat tegangan kurang lebih 110v, jauh di bawah ketentuan 170v sesuai ketentuan minimum tegangan yang ditentukan kementerian ESDM.
Seharusnya dengan tegangan serendah itu sudah masuk dalam salah satu yang harus di perbaiki untuk meningkatkan mutu pelayanan pelanggan sesuai dengan keputusan Menteri Energi dan sumber daya mineral nomor 18 tahun 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 nomor 1182).
Yang lebih mengejutkan lagi, di tahun 2021 terjadi perluasan jaringan di CV. Farm wahyu ningsih, dan menggunakan tiang yang bermerek APBN dan APLN tahun 2013, sekitar sepanjang 1,5 km.
Mungkin tidak salah tetapi kenapa PLN Rayon Blambangan umpu lebih mendahulukan perluasan jaringan yang baru, kenapa tidak memperbaiki terlebih dahulu jaringan konsumen yang kurang daya listriknya. Malah memperluas jaringan yang diutamakan.
Contohnya talang sirun lebih butuh di perbaiki ketimbang menambah jaringan yang isinya hanyalah kandang ayam yang baru di bangun.
Pada saat di konfirmasi ke pihak PLN terkait permasalah tersebut, pihak PLN mengatakan pembangunan di daya 23000va drop. Sedangkan menurut hemat kami di lapangan terjadi perluasan jaringan dan pemasangan kwh baru daya 105000va untuk kandang ayam yang baru di bangun bukan untuk perbaikan tegangan drop di daya 23000va.
Ada apa, kenapa PLN Rayon Blambangan umpu sangat peduli dengan kandang ayam dan para pengusaha, sedangkan keluhan masyarakat dengan permasalahan yang sama tidak pernah di perdulikan.
Ditempat lain, Yopi Zulkarnain selaku Ketua LP-KPK yang didampingi oleh Ibu Sutiah selaku ketua Bendahara Umum Jaringan Pendamping Kinerja Pemerintah mengatakan, ini sudah keterlaluan. Kenapa ada perbedaaan diantara pelanggan, padahal itu sesama pelanggan. Apa karena yang pasang tersebut berduit (kaya) sehingga cepat pemasangannya, sementara masyarakat banyak, orang-orang biasa yang tidak ada uangnya.
"Pihak PLN rayon belambangan Umpu ini sudah sering diberitakan oleh beberapa Media Online dan Cetak terkait keluhan masyarakat. Dimana masyarakat banyak mengeluhkan kalau tegangan arus listrik kecil (kurang). Sehingga banyak alat elektronik masyarakat yang rusak dan tidak dipakai lagi. Sementara pihak PLN Rayon Belambangan Umpu melakukan perluasan untuk kepentingan pelanggan secara pribadi, bukan untuk kepentingan masyarakat banyak." Ucap Yopi
"Sementara dana untuk perluasan di tahun 2021, tepatnya di tahun yang sama pihak PLN Rayon Belambangan Umpu melakukan perluasan jaringan, dana tersebut tidak ada karena dilarikan di covid-19, dan ditahun 2022 baru ada programnya atau ada dananya." Lanjutnya
"Dalam hal ini, Saya mewakili Tim Awak Media dan beberapa LSM akan mengusut sampai tuntas permasalahan ini dan akan melaporkan temuan ke Kementrian secepatnya, Karena kami menduga sudah banyak Negara yang dirugikan oleh pihak oknum-oknum PLN Rayon Belambangan tersebut."
( BERSAMBUNG )
REPORTER : YOPI/TIM
from Kabar-Investigasi.com https://ift.tt/MAwX4oz
Berita Viral
No comments:
Post a Comment