SUMBAR -- Dunia Maya diebohkan dengan informasi viral beredarnya buku pembelajaran Sekolah Dasar kontrovesial di medsos, di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, dalam buku tersebut terdapat narasi seorang anak bernama “Kristin” berasal Minangkabau beragama “Katolik”.
Dimana dalam penulisan Narasi bahasa di atas tidak masalah dalam tata bahasa, hanya saja yang dengan akhidah suku Minangkabau yang telah identik beragama Islam itu yang jadi perbincangan dikalangan masyarakat dan tokoh minang lainnya.
Informasi yang beredar dimedsos ini jadi masalah dan banyak masyarakat yang komplain tidak menerima pernyataan dalam buku di tersebut yang jadi perbincangan di masyarakat Kabupaten Sijunjung.
Menurut Dr. RUDI CHANDRA, S.Pd., SH., M.Pd., MH., MM., Med., CCD., CMLC., CTLA., CA., CT.. C.PS., CRA., CMA., CN.NLP., CM.NLP., C.CO., C.IMC., C.F., C.MGR., C.IJ., C.CS. selaku pemerhati Pendidikan mengatakan, "apa yang ada dalam isi buku pembelajaran di Sekolah Dasar yang sudah viral di jagad maya tersebut, harus jadi kajian secara bersama, sebab ini merupakan salah satu keteledoran kontrol dari Dinas pendidikan khusus pada bagian pengawasan peningkatan mutu pendidikan, seharusnya setiap buku yang dipakai oleh peserta didik terlebih dahulu harus ditelaah isinya, bertujuan untuk, apakah isi buku tersebut selain sesuai dengan tujuan capaian kurikulum juga harus memperhatikan kandungan nilai-nilai sosial, budaya, agama, sehingga tidak terdapat dampak yang merusak tatanan kehidupan bermasyarakat terutama pada tujuan utama pendidikan.
Selanjutnya, mengutip dari isi buku halaman 7 tersebut ini secara keseluruhan isi nya menunjukan adanya hubungan yang baik dan harmonis, saling menghargai antar suku dan agama, saling berdampingan rukun dan damai, selain itu menunjukan keragaman di NKRI, namun pemberian contoh untuk penempatan peran dalam ceritanya yang tidak sesuai dengan fakta sebenarnya, seperti pemberian nama Kristin dari Minang Kabau.
Kalau kita lihat dari filosofi alam takambang jadi guru, maka tidak ada nama orang Minang Kabau bernama Kristin, dan di dasari pada falsafah Minang Kabau Adat Basandi Sarak, Sarak basandi Khitabullah , maka jelas maknanya setiap orang Minang kabau pastilah bergama Islam,..namun jika di perankan bukan atas nama Suku tapi atas nama daerah, hal ini tidak jadi masalah.
Berikutnya selain dari nama dalam cerita tersebut, Si- Kristin juga berpakaian Adat Minang Kabau oleh karenanya memberikan makna lain pada masyarakat dan orang lain di luar minang kabau dan akan merubah pradikma/cara pandang orang selama ini terhadap Minang Kabau.
Hanya Saran buat para pendidik dan penyelenggara pendidikan untuk benar benar mengacu pada tujuan pendidikan yang diamanatkan dalam UUD 1945,. sebaiknya Guru yang membuat media pembelajaran (LKS, Majalah, Buku dan media penunjang proses pendidikan lainya) agar sesuai dengan kearifan Lokal dan mencapai tujuan pendidikan secara Nasional, sebab pemerintah sudah memberikan anggaran besar buat pendidikan, apalagi adanya sertifikasi bagi guru yang dapat mewujudkan guru/pendidik yang profesional.
Berharap tidak ada lagi kesalahan seperti ini dan apabila buku ini sudah beredar, sudah dipakai oleh anak didik sebaiknya ditarik kembali, jika belum beredar perlu dikaji ulang kembali.
( JHONI/TIM )
from Kabar-Investigasi.com https://ift.tt/AoOlWL4
Berita Viral
No comments:
Post a Comment