August 31, 2021

Boikot BPK RI, BEM Nusantara Bentangkan Spanduk 50 Meter

| August 31, 2021 |

MOKI, Jakarta-BEM NUSANTARA mendatangi BPK RI dengan membawa kain Putih bertuliskan tuntutan dan luapan kekecewaan.


Pada kain putih yang dibentangkan di depan BPK RI, bertuliskan tuntutan diantaranya : BPK RI Kebal UU Keterbukaan Informasi, BPK RI Lindungi ICW, ICW LSM Plat Merah.

Kami Butuh Kerja nyata BPK RI, jangan ada dusta dihadapan NKRI dan Pancasila, Skandal dana Hibah asing, ICW LSM By Request, Usut Tuntas, tegakan Permendagri No. 38 tahun 2008, BPK RI Jangan Tutup Mata.


" Hal ini dilakukan karena BPK RI tidak Koopreatif, dan terkesan Main Mata dengan LSM ICW, BPK RI sendiri tidak mau terbuka dengan Hasil audit Dana  Asing yang mengalir ke ICW melalui KPK," 

Ungkap Eko Pratama Koordinator Pusat BEM Nusantara. Selasa (31/8)


Menurutnya, langkah yang sudah diambil BEM Nusantara yakni menyurati BPK RI untuk beraudiensi, setelah itu Menyurati kembali permohonan permintaan hasil audit serta dilandasi dengan Analisis Kajian Hukum, menurut hasil audit investigasi kami, bahwa Tabir dana hibah Asing ini perlu dibuka, 

"sehingga kepentingan Asing tidak mengalir ditubuh ICW, karena kami menganggap ICW adalah LSM By Request," tegasnya. 


Sikap dan tindakan yang kami buat hari ini adalah bentuk keseriusan kami dalam pengawalan perkara Skandal Dana Hibah Asing ICW , kami tidak ingin LSM ICW ini menggunakan simpati publik dari narasi anti korupsi demi kepentingan pendonornya saja, ini jelas salah. Sebut saja saat ICW Menemukan Dugaan Korupsi di Sektor MIGAS, 


"salah satu temuan ICW pada tahun 2011 korupsi sebesar 18,144 Triliun tapi tidak di ekspos ke publik, setelah kami telusuri ternyata ICW dapat Suntikan Dana Hibah dari organisasi Hibah internasional yaitu Revenue wathc Institute (RWI), ini apa namanya kalau bukan LSM Pesanan," Sindir Eko. 


Lanjut dia, ICW Selalu menghindar jika kami tanya soal dana hibah yang mereka terima, padahal Jelas mereka telah melanggar Permendagri No. 38 Tahun 2008 dan aturan lainnya soal hibah, mereka berdalih bahwasanya hibah yang mereka terima sudah sesuai dengan peraturan hibah internasional. 


"Pertanyaannya ICW ini Berdomisili di mana? Di Benua Seberang kah," cetusnya.


Masih kata Eko pihaknya selanjutnya  akan mengambil jalur Hukum dan melakukan aksi masa jika PPKM sudah selesai. Kami pastikan kami akan bergerak tuntas dan tidak main-main. "Semua orang sama di mata Hukum. Jangan mencari simpati terus untuk kepentingan segelintir kelompok," Tutup Eko.(tim)



from MOKI I Kabar-Investigasi.com https://ift.tt/3DBOZNA
Berita Viral

No comments:

Post a Comment

Back to Top