MOKI, PATI-Bertempat di Pendopo Setda Kabupaten Pati, Jumat (4/12), Bupati Pati Haryanto menerima Audiensi Kepengurusan Organisasi PGRI Masa Bakti 2020-2025.
Dalam acara tersebut, Bupati Pati Haryanto berkesempatan untuk memberikan arahan, bimbingan, dan bekal kepada para pengurus organisasi PGRI, terutama bagi pengurus yang baru dilantik dalam organisasi tersebut.
“Jika pada kepengurusan yang lalu ada yang baik, maka harus dipertahankan dan ditingkatkan. Tetapi kalau tidak baik, maka harus dikubur dalam-dalam dan dibenahi. Sehingga akhirnya organisasi ini menjadi dinamis.” jelas Bupati.
Terkait dengan program kerja organisasi PGRI, Ia meminta agar secara bersama para pengurus dapat menyusun dan merencanakan program kerja yang baik terutama dapat turut mensukseskan para guru dan tenaga honor.
“Dari Pak Menteri sendiri juga sudah ada rencana bahwa nanti ada rekrutmen tenaga P3K yang jumlahnya jutaan se-Indonesia dengan mengutamakan para tenaga honor. Jadi ini kita gelorakan terus karena jujur saja kita sendiri kekurangan guru," ungkap Bupati.
Bupati juga memberikan bimbingan kepada para koordinator satuan pendidikan agar dapat menerapkan teknik-teknik tertentu dalam pembinaan karir terutama karir guru.
“Jadi jangan mudah memberikan rekomendasi pemindahan guru, apalagi keluar daerah. Kalau masih dalam lingkup Kabupaten Pati memang masih ada pertimbangan karena saya tahu persis. Saya juga pesan agar guru itu tidak dikeluarkan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan teknik pertukaran guru,” bimbing Bupati.
Bupati berharap agar dalam kepengurusan ini dapat guyub rukun dan dapat selalu berinovasi dalam menyusun program kerja yang dapat bermanfaat bagi para guru, serta tidak berkutat pada program yang dahulu.
“Selalu satukan tekad bahwa PGRI Kabupaten Pati bisa lebih maju dan lebih baik dibandingkan 10 tahun kepengurusan yang lalu. Tunjukkan bahwa anda mampu dan bisa membawa ke arah yang lebih baik,” ujar Bupati.
Terkait dengan pembelajaran tatap muka, dalam sesi wawancara, Bupati Pati menjelaskan bahwa ia berencana untuk segera mengadakan rapat perihal hal tersebut. Walaupun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memang menyampaikan bahwa pembelajaran tatap muka dimulai pada tahun ajaran 2021 dengan tidak memerhatikan zona dan tergantung dari Ketua Satgas Kepala Daerah masing-masing, namun Bupati Pati tidak serta merta memutuskan.
“Sehingga tetap akan saya rapatkan bersama juga Ketua PGRI pada Hari Senin secara detail. Kemudian akan kita putuskan berapa satuan pendidikan yang akan diujicoba, dan disimulasikan mengenai pembelajaran tatap muka ini," imbuh Haryanto.
Dari hasil perkembangan simulasi tersebut, Bupati baru akan membuat keputusan. Hal ini dilakukan karena ia tidak mau para siswa siswi dan guru menjadi korban dari Covid-19. Apalagi kluster guru sendiri juga ada walau tidak banyak.
Adapun persediaan untuk simulasi tersebut juga memakan biaya yang mahal. “Karena ada face shield, masker, serta antar jemputnya juga,” pungkas Bupati. (Red)
from MOKI I Kabar-Investigasi.com https://ift.tt/3lKyNPR
Berita Viral
No comments:
Post a Comment