(1/8/2020), bertempat di aula kantor desa Nangadhero, pemdes Nangadhero dan pemdes Aeramo bersepakat mengambil langkah untuk menentukan tapal batas tersebut dengan menghadirkan suku Nataia dan fungsionaris adat Nataia dan berbagi tokoh dari kedua desa tersebut.
Kepala Desa Aeramo Dominggus Biu menegaskan bawah hari ini kita harus berani mengambil langkah untuk menentukan tapal batas sehingga intervensi anggaran tidak salah kaprah.
"Saya sangat sayangkan ketika wilayah perbatasan desa ini masih menjadi polemik yang belum bisa diselesaikan" ujarnya dalam pertemuan tersebut.
Mohamad Roslan Kepala Desa Nangadhero dalam sambutanya, berharap agar tapal batas ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan,
"Saya mewakili masyarakat desa Nangadhero berharap agar hari ini kita semua yang ada dalam forum yang bermartabat ini bisa menghasilkan sebuah keputusan yang mutlak soal tapal batas, Sehingga intervensi anggaran dana desa bisa kami salurkan ke daerah perbatasan desa" ungkapnya.
Pantauan media online Kabar Investigasi ini, Pertemuan berlangsung alot namun bisa menemukan hasil yang tertuang dalam berita Acara yang ditandatangani oleh Kepala Desa Nangadhero, Kepala Desa Aeramo dan beberapa saksi dari fungsionaris adat suku Nataia.
Empat poin yang tertuang dalam berita acara yakni :
1. Batas wilayah administrasi desa Nangadhero dan desa Aeramo terletak disaluran Tersier KM IIA, I Tengah.
2. Lokasi air panas Nangadhero tetap menjadi wilayah administrasi Desa Aeramo.
3. Keputusan ini diterima oleh seluruh masyarakat desa Nangadhero yang diwakili oleh kepala desa Nangadhero.
4. Pada hari ini juga disaksikan oleh forum musyawarah akan dilakukan penanaman pilar perbatasan antara kedua Desa. (Fardin bay)
from MOKI I Kabar-Investigasi.com https://ift.tt/31cGN3X
Berita Viral
No comments:
Post a Comment