Kegiatan FGD yang digelar di cafe koli, Kamis (31/10), dibuka secara resmi oleh Waka Polres MBD, Kompol F. G. Horsair yang juga merupakan narasumber bersama Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten MBD, O. Sainunu, Pabung TNI Koramil 1507-04, Mayor Inf. H . Taborat dan Kepala Kementrian Agama Kab MBD yang diwakili oleh Kepala Seksi Urusan Agama Kristen, Alfaris Wariunsora.
Waka Polres Kompol F. G. Horsair mengatakan, kegiatan FGD dimaksudkan untuk membentuk pemahaman masyarakat tentang kebangsaan dan radikalisme.
“Sehingga masyarakat dapat mengenal lebih baik berbagai indikator-indikator kemunculan tindakan radikalisme, agar dapat dilakukan pencegahan dini sebelum ditindaklanjuti oleh pihak keamanan,” ujarnya.
Menurut Horsair, sebagai institusi keamanan negara tentunya membutuhkan koordinasi dan sinergitas masyarakat dalam menunjang keamanan dan ketenteraman masyarakat yang kondusif.
"Sinergitas dan peran serta masyarakat tentu dibutuhkan dalam mengawasi berbagai tindakan, bukan hanya tentang radikalisme namun berbagai indikator yang menjurus pada ketidaktentraman dan perilaku yang mengancam keamanan agar dapat bersama-sama menciptakan wilayah yang aman. Keamanan masyarakat bukan hanya menjadi tugas aparat, namun menjadi tanggung jawab seluruh pihak," ungkapnya.
Horsair berharap, melalui kegiatan FGD masyarakat dapat lebih bijak dan bertindak cepat untuk melaporkan bahkan bersama-sama mencegah munculnya tindakan radikalisme sejak dini.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten MBD, O. Sainunu juga menyampaikan materi terkait Bela Negara, dan dilanjutkan Pabung TNI Koramil 1507-04, Mayor Inf. H. Taborat dengan materi peran TNI dalam mencegah paham radikalisme dan terorisme serta Kepala Kementrian Agama Kab MBD yang diwakili oleh Kepala Seksi Urusan Agama Kristen, Alfaris Wariunsora dengan materi bagaimana upaya pencegahan radikalisme dan terorisme dari sisi agama.
Berdasarkan pantauan media ini, diskusi yang melibatkan 150 masyarakat dari beberapa Desa yang berada di Tiakur ini, disambut baik. dimana banyak sekali masyarakat yang ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana cara dan upaya yang dapat dilakukan guna mencegah berkembangnya tindakan radikalisme dalam sesi tanya jawab.
Benny, salah satu masyarakat yang menjadi peserta FKG itu mengatakan kegiatan itu lebih menekankan kepada tindakan apa yang dapat dilakukan jika mendapati sikap yang menjurus pada tindakan radikalisme tanpa beresiko pada tindakan kriminal, dan melalui berbagai materi serta pemahaman yang disampaikan seluruh narasumber,
“Kami merasa lebih memahami apa itu radikalisme yang sebenarnya, serta lebih mengetahui apa saja yang dapat kami lakukan untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme," bebernya.
Sekedar diketahui, kegiatan dihadiri oleh Kalpolsek Moa-Lakor, AKP Wem Papilaya, Kasat Reskrim Polres MBD, Iptu I.Salamor, Kasat Binmas Polres MBD, Iptu R.Pieters, Kasat Intelkam Polres MBD, Iptu Eroll da Costa, Perwakilan Camat Moa-Lakor, O. Melkudy Para Kepala Desa, Perangkat Desa serta pemuda-pemuda Desa Werwaru, Desa Kaiwatu, Desa Wakarleli dan Desa Patih serta para tokoh agama.
(MP-8)
from Malukupost.com https://ift.tt/2MZtA8u
#beritaviral
No comments:
Post a Comment