"Hal ini terjadi karena yang diterima petani (it) mengalami peningkatan sebesar 0,33 persen, lebih rendah dari peningkatan (ib) yang tercatat sebesar 0,50 persen," kata Kepala BPS Maluku, Dumangar Hutauruk di Ambon, Senin (2/9).
.
Tiga subsektor mengalami peningkatan NTP yakni sub sektor perikanan sebesar 2,46 persen, yang disumbang oleh kelompok perikanan tangkap sebesar 2,62 persen dan kelompok perikanan budidaya sebesar 1,68 persen, sub sektor peternakan sebesar 0,65 persen, dan sub sektor hortikultura 0,02 persen.
Dua sub sektor mengalami penurunan NTP yakni sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,11 persen, dan sub sektor tanaman pangan sebesar 0,19 persen.
"Komoditas pertanian yang mengalami kenaikan harga ditingkat petani/penyumbang terbesar peningkatan it perikanan;rumput laut, kembung, tongkol, cakalang, teripang, dan selar, Peternakan; babi, sapi potong, ayam buras, kambing telur ayam buras, dan domba, Hortikultura; cabai rawit, cabai merah, jeruk, pisang, ketimun, bayam, jeruk besar, dan belimbing," kata Dumangar.
Provinsi Maluku mengalami inflasi perdesaan pada Agustus 2019 sebesar 0,59 persen, rangking empat dari 33 provinsi seluruh Indonesia. Inflasi terjadi pada semua kelompok pengeluaran, tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,00 persen, dengan andil sebesar 0,49 persen, diikuti kelompok sandang sebesar 0,44 persen, dengan andil sebesar 0,00 persen, kelompok perumahan sebesar 0,25 persen, dengan andil sebesar 0,02 persen.
Kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen, dengan andil sebesar 0,04 persen, kelompok transportasi dan komunikasi 0,15 persen, dengan andil sebesar 0,01 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, tembakau sebesar 0,09 persen dengan andil sebesar 0,01 persen, dan terakhir kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,06 persen, dengan andil sebesar 0,02 persen.
10 komoditas yang andil terbesar terhadap inflasi perdesaan Maluku yakni cabai rawit, ikan cakalang, ikan layang, ikan teri, ikan selar, ikan ekor kuning, tongkol, cabai merah, kacang panjang dan kangkung.
Komoditas dengan andil terbesar terhadap peningkatan BPPBM pada Agustus 2019 adalah bensin, ongkos angkut, parang, oli, umbi-umbian, cangkul, dan perangkap.
NTUP Maluku Agustus 2019;124,13 naik 0,18 persen dibanding Juli 2019. NTUP sub sektor tanaman hortikultura masih pada posisi tertinggi dengan capaian sebesar 138,79 naik 0,48 persen dibanding Juli 2019. (MP-2)
from Malukupost.com https://ift.tt/2ZuRC3l
#beritaviral
No comments:
Post a Comment