MOKI, PATI-Kecamatan maupun desa diminta agar tak salah kaprah dalam memahami program Program Keluarga Harapan (PKH) "Jangan sampai pihak desa bangga karena banyak warganya yang mendapat bantuan PKH, sebab itu menunjukkan angka kemiskinannya justru tinggi", tegas Bupati Pati Haryanto di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Musrenbangkab) hari ini di Pendopo Kabupaten Pati.
Bupati juga menekankan agar mereka memverifikasi betul penerima program PKH.
Sementara itu, terkait dengan kegiatan Musrenbangkab hari ini Bupati menerangkan bahwa untuk menjadi sebuah program pembangunan, proses dan tahapan yang dilalui memang panjang.
"Mulai dari Musrenbang desa, kecamatan, Forum OPD, hingga saat ini. Seperti yang disampaikan kepala Bappeda bahwa setiap tahun kita memang selalu merencanakan dan menganggarkan secara berkelanjutan. Dan semua itu ada dampaknya, mulai dari pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, Indeks Pembangunan Manusia dan seterusnya", urainya.
Pihaknya menyebut, apabila setiap tahun tidak terjadi dampak yang berarti, maka harus ada evaluasi terhadap perencanaan yang dilaksanakan.
Haryanto juga menegaskan pada semua pihak terkait untuk menelusuri program - program yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, lanjut Haryanto, program-program seperti pembangunan infrastruktur, tidak semata - mata langsung menurunkan angka kemiskinan, namun semua ada dampaknya terlebih dahulu, begitupun dengan program UMKM.
"Jadi yang namanya rencana pembangunan itu tetap dipertimbangkan, namun dengan menerapkan skala prioritas. Juga tahapannya harus dilalui sesuai mekanisme yang ada", jelasnya.
Bupati juga mengingatkan bahwa di Musrengbangkab ini, kegiatan akan lebih ditekankan pada diskusi. "Sebab, semua paparan dan usulan, telah dilakukan pada forum perangkat daerah beberapa waktu lalu dan Musrenbangwil kemarin", terang Haryanto.
Sementara itu, Kepala Bappeda Pati, Pujo Winarno dalam laporannya menyampaikan bahwa Musrenbangkab ini merupakan rangkaian agenda dari penyusunan RKPD, yang merupakan tindak lanjut dari Forum OPD yang telah dilaksanakan pada tanggal 11 - 12 Maret 2019, yaitu forum antar pemangku kepentingan pembangunan.
"Pada rancangan RKPD tahun 2020, ada 3 poin penting, yaitu kondisi makro dan capaian pembangunan daerah. Kemudian yang kedua, prioritas pembangunan daerah tahun 2020 serta keselarasannya dengan prioritas provinsi maupun nasional. Dan terakhir, kerangka rancangan keungan daerah tahun 2020", paparnya.
Pujo menambahkan, tema pembangunan yang diusung dalam Musrenbangkab kali ini ialah "Jejaring Berdaya Saing", yaitu pengembangan daya saing daerah yang didukung kemandirian masyarakat berbasis keunggulan lokal dan teknologi informasi komunikasi, dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
Selain dihadiri oleh Bupati Pati, acara Musrenbangkab ini juga diikuti oleh Wakil Bupati Pati, Sekda Pati, Forkopimda, Ketua DPRD Pati, Sekretaris Bappeda Provinsi Jateng, OPD, LSM, delegasi kecamatan, perguruan tinggi, serta sejumlah elemen masyarakat. (Red)
Bupati juga menekankan agar mereka memverifikasi betul penerima program PKH.
Sementara itu, terkait dengan kegiatan Musrenbangkab hari ini Bupati menerangkan bahwa untuk menjadi sebuah program pembangunan, proses dan tahapan yang dilalui memang panjang.
"Mulai dari Musrenbang desa, kecamatan, Forum OPD, hingga saat ini. Seperti yang disampaikan kepala Bappeda bahwa setiap tahun kita memang selalu merencanakan dan menganggarkan secara berkelanjutan. Dan semua itu ada dampaknya, mulai dari pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, Indeks Pembangunan Manusia dan seterusnya", urainya.
Pihaknya menyebut, apabila setiap tahun tidak terjadi dampak yang berarti, maka harus ada evaluasi terhadap perencanaan yang dilaksanakan.
Haryanto juga menegaskan pada semua pihak terkait untuk menelusuri program - program yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, lanjut Haryanto, program-program seperti pembangunan infrastruktur, tidak semata - mata langsung menurunkan angka kemiskinan, namun semua ada dampaknya terlebih dahulu, begitupun dengan program UMKM.
"Jadi yang namanya rencana pembangunan itu tetap dipertimbangkan, namun dengan menerapkan skala prioritas. Juga tahapannya harus dilalui sesuai mekanisme yang ada", jelasnya.
Bupati juga mengingatkan bahwa di Musrengbangkab ini, kegiatan akan lebih ditekankan pada diskusi. "Sebab, semua paparan dan usulan, telah dilakukan pada forum perangkat daerah beberapa waktu lalu dan Musrenbangwil kemarin", terang Haryanto.
Sementara itu, Kepala Bappeda Pati, Pujo Winarno dalam laporannya menyampaikan bahwa Musrenbangkab ini merupakan rangkaian agenda dari penyusunan RKPD, yang merupakan tindak lanjut dari Forum OPD yang telah dilaksanakan pada tanggal 11 - 12 Maret 2019, yaitu forum antar pemangku kepentingan pembangunan.
"Pada rancangan RKPD tahun 2020, ada 3 poin penting, yaitu kondisi makro dan capaian pembangunan daerah. Kemudian yang kedua, prioritas pembangunan daerah tahun 2020 serta keselarasannya dengan prioritas provinsi maupun nasional. Dan terakhir, kerangka rancangan keungan daerah tahun 2020", paparnya.
Pujo menambahkan, tema pembangunan yang diusung dalam Musrenbangkab kali ini ialah "Jejaring Berdaya Saing", yaitu pengembangan daya saing daerah yang didukung kemandirian masyarakat berbasis keunggulan lokal dan teknologi informasi komunikasi, dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
Selain dihadiri oleh Bupati Pati, acara Musrenbangkab ini juga diikuti oleh Wakil Bupati Pati, Sekda Pati, Forkopimda, Ketua DPRD Pati, Sekretaris Bappeda Provinsi Jateng, OPD, LSM, delegasi kecamatan, perguruan tinggi, serta sejumlah elemen masyarakat. (Red)
from KabarInvestigasi I Portal Of Investigation https://ift.tt/2OxJaqZ
Berita Viral
No comments:
Post a Comment