Menurut warga sekitar, Asadi, peristiwa tersebut terjadi sejak Minggu, 23 Desember 2018 hingga Senin, 24 Desember 2018 dini hari. Selain diterjang ombak, bangunan warga itu juga diterjang hujan lebat dan angin yang cukup kencang
“Sejak kemarin sudah ada sekitar 20 bangunan yang rusak,” katanya, Senin (24/12/2018).
Asadi mengaku, akibat peristiwa tersebut sekitar 100 orang yang rata-rata perempuan, mengalami trauma. Mereka memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Warga yang ngungsi sekitar 100 orang. Kebanyakan perempuan. Sedang yang mengalami kerusakan ada yang dapurnya. Ada juga perahu milik warga sini,” terangnya.
Saat ini, kata Asadi, masyarakat di desa tersebut berharap agar pemerintah daerah bisa memberikan bantuan langsung.
“Warga Dusun Pesisir bergotong royong membersihkan puing-puing bangunan yang rusak. Warga berharap ke depan tidak terjadi hal serupa atau yang lebih besar, seperti tsunami,” tandasnya.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Rahman Riadi mengaku secara resmi BPBD belum menerima laporan terkait bencana alam tersebut.
Namun, pihaknya memastikan akan melakukan peninjauan ke lokasi guna memastikan bangunan warga terdampak ombak tersebut.
“Laporan belum kami terima. Cuma kami pasti akan melakukan pendataan. Secepatnya,” tandasnya.(Sar)
from KabarInvestigasi I Portal Of Investigation http://bit.ly/2rUJK7H
Berita Viral
No comments:
Post a Comment