"Peringatan dini diprakirakan terjadi di perairan Kepulauan Sermata, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) hingga Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Laut Arafura, Kabupaten Kepulauan Aru serta Laut Banda, Kabupaten Maluku Tengah," kata Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon Ot Oral Sem Wilar saat dikonfirmasi di Ambon, Kamis (29/11).
Kabupaten MBD, MTB maupun Kepulauan Aru secara geografis letaknya berbatasan dengan Timor Leste dan Australia.
"Jadi perlu diwaspadai karena adanya awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang," ujarnya.
Apalagi, katanya, angin umumnya bertiup dari arah barat daya - barat laut dengan kecepatan terbesar 17 Knots (35 KM per jam).
"Syukurlah tinggi gelombang di wilayah tersebut 1,25 meter, tetapi tetap harus diwaspadai karena sewaktu-waktu bisa berubah," kata Ot.
Dia mengemukakan, imbauan ini telah diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, maupun sembilan kabupaten dan dua kota.
"Saya pun mengharapkan para bupati dan wali Kota agar mengimbau perusahaan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memerhatikan peringatan dini dari BMKG," ujar Ot.
Pertimbangannya, kata dia, bila kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.
"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," kata Ot.
Disinggung soal suhu, dia menjelaskan, bervariasi 19-29 derajat Celcius dan kelembaban 80-100 persen. (MP-4)
from Malukupost.com https://ift.tt/2Si8y4L
#beritaviral
No comments:
Post a Comment