MOKI, Sumenep-Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar Upacara Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-749 tahun 2018 bernuansa budaya lokal mulai dari bahasa dan pakaian.
Pada upacara Hari Jadi Kabupaten Sumenep itu, inspektur dan komandan upacara serta pembawa acara menggunakan bahasa Madura, begitupun seluruh peserta upacara memakai pakaian adat Keraton Sumenep.
“Kami dalam upacara hari jadi Kabupaten Sumenep memang nuansanya budaya lokal Sumenep, sebagai upaya untuk melestarikan dan merawat warisan leluhur agar tidak punah tergerus kemajuan jaman.” kata Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si usai menjadi Inspektur Upacara Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-749 di depan Masjid Jamik, Rabu (31/10).
Bupati menyatakan, pemerintah daerah berkomitmen untuk melestarikan budaya lokal tetap eksis di era apapun, sehingga memakai busana Keraton dan bahasa Madura tidak hanya di saat momen Hari Jadi saja.
Namun pada tahun 2019 mendatang, semua Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep wajib memakai pakaian dinas khas daerah atau bangsawan keraton setiap hari Selasa.
“ASN tidak hanya memakai busana batik bangsawan keraton melainkan bahasa yang digunakan adalah bahasa Madura dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di masing-masing tempat kerjanya.” tegasnya.
Bupati mengungkapkan, pihaknya selain mewajibkan ASN berbusana bangsawan keraton juga dalam hari-hari tertentu yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati memakai pakaian batik Sumenep.
Pakaian dinas ASN untuk batik bermotif atau bercorak batik Sumenep dipakai setiap hari Kamis, sementara pakaian dinas batik bermotif nusantara atau bebas setiap hari Jum’at dan Sabtu.
"Sumenep memiliki batik yang khas, sehingga untuk pelestarian batik itu, kami juga menerapkan dalam pakaian dinas ASN. Yang jelas memakai pakaian bernuansa budaya lokal itu mulai dilaksanakan pada tahun 2019.” pungkasnya.(sar)
Pada upacara Hari Jadi Kabupaten Sumenep itu, inspektur dan komandan upacara serta pembawa acara menggunakan bahasa Madura, begitupun seluruh peserta upacara memakai pakaian adat Keraton Sumenep.
“Kami dalam upacara hari jadi Kabupaten Sumenep memang nuansanya budaya lokal Sumenep, sebagai upaya untuk melestarikan dan merawat warisan leluhur agar tidak punah tergerus kemajuan jaman.” kata Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si usai menjadi Inspektur Upacara Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-749 di depan Masjid Jamik, Rabu (31/10).
Bupati menyatakan, pemerintah daerah berkomitmen untuk melestarikan budaya lokal tetap eksis di era apapun, sehingga memakai busana Keraton dan bahasa Madura tidak hanya di saat momen Hari Jadi saja.
Namun pada tahun 2019 mendatang, semua Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep wajib memakai pakaian dinas khas daerah atau bangsawan keraton setiap hari Selasa.
“ASN tidak hanya memakai busana batik bangsawan keraton melainkan bahasa yang digunakan adalah bahasa Madura dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di masing-masing tempat kerjanya.” tegasnya.
Bupati mengungkapkan, pihaknya selain mewajibkan ASN berbusana bangsawan keraton juga dalam hari-hari tertentu yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati memakai pakaian batik Sumenep.
Pakaian dinas ASN untuk batik bermotif atau bercorak batik Sumenep dipakai setiap hari Kamis, sementara pakaian dinas batik bermotif nusantara atau bebas setiap hari Jum’at dan Sabtu.
"Sumenep memiliki batik yang khas, sehingga untuk pelestarian batik itu, kami juga menerapkan dalam pakaian dinas ASN. Yang jelas memakai pakaian bernuansa budaya lokal itu mulai dilaksanakan pada tahun 2019.” pungkasnya.(sar)
from KabarInvestigasi I Portal Of Investigation https://ift.tt/2Pt6x8l
Berita Viral
No comments:
Post a Comment