"Penurunan ini terjadi karena yang diterima petani (it) mengalami penurunan sebesar 0,72 persen, lebih tinggi dari penurunan yang dibayar petani (ib) yang tercatat sebesar 0,12 persen," kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Dumangar Hutauruk, di Ambon, Rabu (1/8).
Dia mengatakan, sub sektor yang mengalami penurunan NTP yakni tanaman perkebunan rakyat (1,50 persen), tanaman pangan (1,25 persen) dan perikanan (0,25 persen).
Beberapa komoditas pertanian yang mengalami penurunan harga/penyumbang penurunan (it) yakni sub sektor tanaman pangan,yakni gabah,ketela pohon, ubi jalar, kacang tanah, dan kacang hijau.
Tanaman hortikultura yakni pisang, mangga, dan jeruk, sektor tanaman perkebunan rakyat adalah cengkih, kakao, kelapa, dan kopi, sub peternakan yaitu telur ayam buras, sub perikanan meliputi ikan layang , ikan tongkol, udang, ikan cakalang, ikan selar, kepiting laut, ikan kuwe, ikan kakap, ikan gulamah, dan lencam.
Dumangar mengatakan, Provinsi Maluku merupakan provinsi satu-satunya yang mengalami deflasi perdesaan pada Juli 2018 dengan nilai sebesar 0,18 persen. Penyebab utama adalah turunnya IKRT Kelompok bahan makanan (1,03 persen).
"10 komoditas yang mengalami penurunan harga memberikan andil terbesar terhadap deflasi perdesaan Maluku pada Juli 2018 yakni ikan layang, ikan tongkol,ikan cakalang asap, kacang panjang, ikan cakalang, ikan asin selar, beras ikan kakap merah, ikan selar, dan bawang putih.
NTP Maluku:124,47 turun 0,87 persen,, NTP Tanaman hortikultura kembali mencapai posisi tertinggi pada Juli 2018 dengan nilai 135,59.
NTP yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
NTP juga menunjukan daya tukar dari harga produk pertanian dengan harga barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk harga produksi.
"Semakin tinggi NTP, maka relatif semakin kuat pada tingkat kemampuan? atau daya beli/daya tukar petani," kata Dumangar. (MP-3)
from Malukupost.com https://ift.tt/2vkNRvg
#beritaviral
No comments:
Post a Comment